GAB; 27

22.5K 1.4K 25
                                    

Lemes bun, nulis tiap hari vote nya dikit🙁
Oke gapapa, harus semangat.
Happy Reading, enjoy.

_______


”Yaudah aku turun ya.”

”Bang Guntur hari ini full di kantor, cuma ada makan siang sama temen-temen nanti. Kamu semangat belajarnya ya.”

”Bang Guntur juga semangat.”

Pasha mencium sebelah pipi Guntur membuat pria itu tersenyum, setelah menerima dua lembar uang warna merah sepert biasa. Ia tersenyum melambaikan tangan.

”Hati-hati Abang!”

Dua hari sudah mereka pulang dari Bali dan kembali pada aktifitas. Pasha sekolah dan Guntur pergi ke kantor, Audi R8 menjauhi area sekolah dan Pasha masih menatap kepergiannya. ”Sha!”

Merasa terpanggil, Pasha menolehkan pandangannya pada motor yang baru saja datang. Ada Katrin dan Rika yang membawa motor matic. ”Ayo naik!”

”Tumpuk tiga?” tanya Pasha melongo.

”Iye, yuk ikut ke parkiran!”

”Kebiasaan naik mobil mewah ya begini nih!”

Katrin menggeser duduknya, Pasha hanya tertawa menanggapi candaan mereka berdua dan duduk di belakang. ”Aduh kejepit gue!” jerit Katrin memegang pinggang Rika yang mengendarai motornya.

”Kalo Nisa mana?”

”Udah duluan, biasa sok rajin itu anak!” timpal Rika.

Tiga remaja perempuan itu tidak sadar jika sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dari kejauhan, sempat berdecak dan pergi dari gerbang.

”Gue punya oleh-oleh tau buat kalian.”

”Serius? Baik banget lo!”

Setelah dari parkiran, mereka berjalan menyusuri lorong kelas. Untung saja tas Pasha muat untuk membawa barang yang Pasha beli sengaja untuk oleh-oleh karena teman-temannya tau jika ia pergi ke Bali.

”Wah makasih sha, bagus anjir!”

Pasha mengeluarkan bungkusan dari dalam tasnya, empat kain Bali dan kue Pai susu.

”Ini satu buat Nisa? Satu lagi buat siapa?”

”Satunya buat Yuni.”

”Oalah oke.” Rika bahkan lebih dulu membuka kue Pai susu dan memakannya dengan lahap. Pasha membawa dua box, cukuplah untuk di bagi-bagi.

Sesampainya di kelas, mereka sudah mendapati Nisa yang menyumpal kedua telinganya dengan headset bluetooth sembari membaca buku. ”Widih enak!”

”Liat makanan aja cepet lo setan!” ujar Katrin.

”Baru tau kalo setan juga butuh makan.” timpal Nisa.

”Anak asu!” umpat Pasha. Sepertinya gadis itu hanya bisa mengontrol ucapannya jika saat bersama Guntur saja, ia jadi senang berteman dengan ketiga manusia di depannya ini.

GUNTUR ASKA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang