GAB; 37

25.6K 1.3K 11
                                    

Enjoy

______

Pantulan wajah di cermin terdiam, kemudian menarik dua ujung sudut bibir menciptakan senyum manis. Hari ini Pasha menyerahkan sepenuhnya sisa hidupnya untuk Guntur, pria yang ia cintai. Mereka berdua ada di dalam mobil yang sama menuju tempat pemberkatan.

Entah perasaan normal atau tidak. Pasha tidak bisa menjelaskan apa yang tengah rasa, bahagia dan terharu. Sesampainya disana, seorang pria membuka pintu mobil mereka dari luar. Guntur turun lebih dulu, pria itu tampan sekali memakai tuxedo, rambutnya tersisir rapi dengan potongan rambut baru. Pasha menerima uluran tangan dari Guntur kemudian tersenyum.

”Kamu cantik banget.”

Pasha melihat gurat bahagia di wajah Guntur, ia menerima ciuman singkat di sambut tepuk tangan dari keluarga dan tamu undangan. Beberapa proses sudah mereka lewati, Pasha tidak bisa mendeskripsikan perasaan saat ini, yang jelas ia bahagia sekali.

”Aku bakal bikin kamu perempuan paling bahagia, sha.”

Pasha sedikit mendongakkan kepala. ”Janji?”

”Janji.” Guntur mencium kening Pasha lama.

”Bantu aku buat jadi istri yang baik buat Abang.”

Guntur mengangguk, ia menggelengkan kepala saat melihat mata gadisnya berkaca-kaca. ”Jangan nangis!”

”Tapi aku pengen nangis, aku bahagia banget.”

”Kalo bahagia itu ketawa, bukan nangis.”

”Tapi itu mata abang udah merah.” kekeh Pasha.

”Kelilipan doang.”

Guntur mengusap matanya, padahal jelas-jelas matanya berkaca-kaca. ”Tapi aku lebih sedih karena...,”

Pasha menggantung kalimatnya. ”Karena?”

”Pegel, sepatunya tinggi banget.”

Guntur tertawa pelan membuat Pasha cemberut.

”Serius sayang?”

”Serius ih, tapi gak mau dibuka sepatunya.”

”Loh kenapa?”

”Nanti aku keliatan pendek banget.”

”Gapapa, kalo nyeker juga gak keliatan.”

”Yaudah duduk dulu deh.”

Pasha menurut, ia duduk di kursi yang menjadi singgasana mereka hari ini. Guntur berlutut, ia sedikit menyingkap gaun pengantin yang Pasha pakai. Kejadian itu tidak lepas dari para tamu apalagi beberapa fotografer. Kemudian dengan sengaja Guntur menaruh sepasang sepatu tinggi itu di bawah kursi.

Sangat gentleman.

Sebagian besar tamu yang datang adalah kolega bisnis Guntur, para karyawan turut hadir di acara pernikahan orang di terpenting di perusahaan itu. Akhirnya bos mereka menikah juga setelah tersebar berita di tinggal menikah oleh seseorang. Pasha melihat Riki datang dengan keluarganya, ia menggendong anaknya naik ke pelaminan bersama istrinya.

Congrats ya pak bos.”

”Terimakasih, Rik.” Guntur merentangkan tangan mengambil alih untuk menggendong anak Riki sebentar. Pasha tersenyum lebar melihat Guntur sudah cocok sekali menjadi ayah. Pasha berpikir, ia yang telat lahir atau Guntur yang terlalu cepat datang ke dunia.

Pasha ikut mencubit pipi anak Riki yang cabi, lucu sekali dengan wajahnya yang polos. Mirip sekali dengan ibunya, untuk pertama kali ia melihat istri Riki hari ini. Mereka mengambil foto kemudian turun kembali.

GUNTUR ASKA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang