GAB; 35

26K 1.5K 30
                                    

Guys, sedih kalo mau mendekati end.

________

Genap empat hari di rumah sakit, Akhirnya Pasha bisa pulang ke rumah. Namun yang membuat Pasha heran adalah ini bukanlah rumah Guntur yang mereka tempati di Senopati. Dan, entah ada apa disini banyak orang.

Bukan banyak orang dalam artian ada sebuah acara, melainkan banyak orang yang hilir mudik. Arianna ada di depan rumah, ia seperti mengkomando orang-orang disana. Entahlah, ini semua membuat Pasha bingung.

”Selamat datang di rumah baru.”

Pasha segera menoleh. ”Hah?”

”Sebenernya ini bakal jadi hadiah pernikahan kita nanti. Hadiah dari aku buat kamu, tapi aku kasih tau sekarang aja. Mulai hari ini, kita tinggal disini.”

Pasha menatap Guntur dengan mimik wajah tak terbaca.

”Terus rumah yang di Senopati gimana?”

”Aku jual.”

Seketika bahu Pasha melemas mendengarnya. ”Serius?”

”Iya.” Mereka masih di dalam mobil, Guntur menyentuh dagu Pasha. ”Kenapa?”

”Sayang aja, banyak kenangannya.”

”Tapi aku gak kuat buat masuk rumah itu lagi.”

”Maaf,” Pasha menyentuh punggung tangan Guntur.

Pria itu mengangguk, mencuri kecupan singkat di bibir Pasha kemudian keluar dari mobil. Pasha hanya tersenyum ketika Guntur membukakan pintu untuknya, gadis itu cantik sekali dengan sweater polos dengan rok selutut, Guntur gemas sekali melihat Pasha tampil feminim seperti sekarang, ditambah ia hanya memakai sandal jepit dan memakai gelang kaki yang Guntur belikan untuk Pasha saat gadis itu dua hari di RS.

”Masih lemes gak?”

”Udah nggak.”

”Harusnya pura-pura aja bilang masih sakit.”

”Loh, terus?”

”Biar aku gendong.”

”Malu, banyak orang.”

”Gak bakal ada yang berani negor.”

”Gamau!”

”Yaudah deh.” Guntur mengulurkan tangan, ia menggandeng tangan Pasha. Mereka berjalan keluar dari Garage. Kalau Pasha bertanya, apa pekerjaan Guntur dia marah tidak ya? Pasalnya Pasha selalu di buat keheranan dengan mobil-mobil yang dulu ada di Senopati sekarang berpindah ke rumah baru yang Guntur sebut hadiah pernikahan mereka nanti.

Tapi mengingat Pasha pernah bertanya, tapi itu perihal gaji Guntur saat mereka makan yaki udon di Korea pria itu hanya menjawab. ’Aku nggak di gaji, tapi aku yang gaji orang.’ cukup membuat Pasha diam. Berarti Guntur itu banyak uang kan. Tapi Pasha tidak expect kalau Guntur sekaya raya ini. Ia jadi penasaran dengan kehidupan Arianna di Sydney. Mama mertuanya.

Hadeh, Pasha malu menyebutkan nya.

”Ko ngelamun?”

GUNTUR ASKA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang