Enjoy.
___
’Bang Guntur buru-buru ada meeting penting sama tamu dari Tiongkok, maaf ya gak sempet pamit. Jangan lupa sarapan ya, love you sayang🖤.’
Pasha cemberut.
Sepagi ini, ia harus kehilangan Guntur dari tempat tidur dan meninggalkan pesan di nakas samping ranjang. Tapi, ia tidak boleh egois. Suaminya kan memang super sibuk, ia turun dari ranjang dan ke kamar mandi sekedar mencuci wajah kemudian turun ke bawah.
Tidak ada Guntur, ia harus berani naik lift sendiri.
Rumah menjadi sepi, keluarga Arianna sudah tidak ada. Berjalan ke tempat makan, ia menemukan Susi tengah mencuci piring. ”Pagi neng, mau langsung makan?”
Pasha mengangguk. ”Sepi banget ya rumah.”
”Nanti kalo udah punya baby pasti rame.”
”Aku udah telat datang bulan sih.”
Ia menerima jus buah dari Susi dan mulai makan. Masakan Susi jauh lebih enak dari masakan Kumala, mungkin karena masaknya tidak pakai cinta mengingat ia tidak rela jika harus bekerja pada Pasha yang saat itu bukan siapa-siapanya dari seorang Guntur.
”Wah, semoga cepet dapet momongan ya neng.”
”Ha, oh iya Aamiin.” jawab Pasha terbata-bata.
”Bibi udah makan?” tanya Pasha mengalihkan obrolan ini. Ia bahagia tapi agak malu aja takut Susi seperti Arianna yang menyenggol tentang pembuatannya.
”Udah ko neng.”
Setelah sarapan, Pasha turut membawa ponselnya ke depan. Ia sibuk memperhatikan bunga-bunga anggrek yang dulu ia tanam. Dering ponsel mengagetkan Pasha, padahal ia baru saja duduk di undakan tangga depan rumah. ”Hallo, sayang!”
Di seberang sana, Pasha bisa lihat jika Guntur berjalan kemudian duduk di kursi kerjanya dan meletakkan ponselnya entah pada apa. ”Udah ketemu tamunya?”
”Udah dong, kamu udah makan, Yang?”
”Udah, baru aja beres. Abang udah sarapan kan?”
”Udah, kamu jangan lupa makan lagi...,”
”Siap pak Guntur,” kekeh Pasha.
Guntur menggelengkan kepalanya, ”Kamu lagi ngapain itu di luar sendiri?”
”Ngadem, liat bunga.”
”Pasti belom mandi ya?”
Pasha mengangguk, ”Gak kemana-mana ini ko.”
”Sini ke kantor, bang Guntur udah gak ketemu siapa-siapa ko. Tapi lima belas menit lagi ada meeting sama kepala divisi doang. Kalo mau kesini jam makan siang aja nanti.”
”Malu, belum pernah kesitu sendirian.”
”Kamu lupa ya, suami kamu ini pemilik perusahaan?”
”Tapi nanti jemput di lobby ya, aku mau mandi dulu.”
”Iya sayang hati-hati ya, nanti bang Guntur bilang sama supir biar dia siap-siap nganter tuan puteri kesini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
GUNTUR ASKA BUMI
RandomNovel tersedia di shopee galeriteorikata. Guntur pernah gagal menikah. Kini, hidupnya hanya tentang kerja, pesta, dan buang-buang uang saja. Sering bepergian melakukan perjalanan bisnis tak membuat Guntur menemukan pengganti Melati, mantan tunangan...