GAB; 14

36.2K 1.9K 43
                                    

Happy Reading, enjoy.

____

Hari sudah berganti lagi.

Seperti apa kata Guntur kemarin, ia sama sekali tidak pergi ke kantor meski harus menerima beberapa telepon dari Riki. Dari lantai dua ia melihat Pasha tengah duduk anteng sembari mengerjakan soal apa yang Sofia berikan, sesaat kemudian Sofia melirik ke arah Guntur dan tersenyum kecil.

Guntur membalasnya dan kembali masuk ke dalam kamar. Pria dewasa itu mencharger ponselnya sebelum kembali ke luar, menuruni tangga dan berbelok ke dapur hanya untuk menenggak segelas air dingin.

Saat ia berbalik badan, Sofia berdiri di belakangnya membuat Guntur sedikit kaget lalu menetralkan kembali mimik wajahnya membuat Sofia meminta maaf sembari tersenyum kecil.

"Kenapa?" Tanya Guntur.

Sofia menggigit bibirnya, mereka melangkah menuju ruang tamu kembali. Dimana ada Pasha tengah duduk lesehan dengan beberapa tumpukan buku di depannya.

"Sejauh ini Pasha belajar dengan baik pak," ujar Sofia memilin jemarinya, jika boleh jujur ia sedikit gugup ketika berada di dekat pria dewasa bernama Guntur yang berdiri di sampingnya ini.

"Bagus kalau begitu, saya harap kamu ngerti dan tidak terlalu membebani Pasha dengan tugas-tugas sekolah."

"Maksudnya pak?"

"Ya jangan kasih Pasha PR banyak-banyak, saya gak mau dia stres."

Sofia termangu sebentar kemudian mengangguk kecil, ia hanya mampu tersenyum mengiyakan permintaan dari pria dewasa di sampingnya ini. Guntur masih memperhatikan Pasha yang tengah fokus menuliskan beberapa rumus matematika yang Sofia berikan.

"Dia punya daya tangkap yang baik pak, sepertinya dia cukup pintar di sekolahnya dulu."

"Oh ya?" Tanya Guntur melirik Sofia yang memiliki tubuh lebih rendah darinya, Sofia mengangguk cepat.

"Tapi tetap saja, saya tidak mau dia merasa lelah dengan tugasnya."

"Baik pak."

Guntur menghampiri Pasha sembari mengelus rambutnya setelah melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia mengecup sebelah pipi Pasha membuat gadis itu berdecak.

"Udah jam dua, selesai deh belajarnya."

"Yah, udahan?" Tanya Pasha mendongakkan kepalanya, Guntur mengangguk dan melirik pada Sofia yang masih berdiri. Guntur menoleh kembali pada Sofia dan bertanya.

"Udahan kan bu guru belajarnya?"

Sofia sempat termangu hingga mengangguk, Guntur menutup buku yang terbuka di depan Pasha dan tersenyum pada gadis yang ia sayangi ini. "Iya sayang, udah dulu belajarnya. Kita lanjut besok, oke?"

"Tuh kan udahan."

"Bentar banget," ujar Pasha memajukan bibirnya. Padahal ia belajar dari jam sembilan pagi, mungkin gadis kecil ini tengah semangat-semangatnya menimba ilmu walaupun hanya di rumah.

"Nanti kamu sakit."

"Yaudah deh," Akhirnya Pasha menyerah, ia membereskan semua peralatan belajar yang kemarin Guntur belikan. Begitu pun dengan Sofia yang sudah bersiap-siap pulang.

GUNTUR ASKA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang