3. pesan

19.6K 1.3K 21
                                    

"Bang kenapa tadi langsung pergi?" tanya Kevin tiba tiba, sementara yang lain menelisik kearah Geo yang terlihat gelisah. Itu adalah pertanyaan yang dilontarkan remaja ini setelah Geo keluar dari kamar mandi.

"Boy mengapa melamun? " tanya Delon kepada sang anak dengan tatapan tajam serta nada tak enak didengar.

"Karena baju saya kotor" jawab Geo datar, mencoba memperlihatkan ekspresi yang Geo asli kenakan. "itu darah ya bang?" tanya Kevin dengan ekspresi penuh selidik, pandangan mereka segera beralih kepada baju yang masih digenggaman erat oleh putra dan Abang sulungnya, serta tubuh setengah telanjang memperlihatkan kulit putih mulus tanpa noda serta sic pack samar.

Mencoba menyembunyikan  baju digenggaman tangannya, namun kecepatannya kalah jauh dibandingkan daddynya yang terlebih dahulu menarik kasar baju digenggaman tangan milik Geo.

baju putih polos yang dihiasi gambar pemandangan kota Paris, kini bernodakan warna merah pekat.

Suhu yang awalnya terasa normal kini terasa menurun secara drastis bagi Geo, entah mengapa hawa disekitarnya begitu tidak enak, terlebih tatapan dari orang orang didekatnya membuat Geo ingin melarikan diri sejauh jauhnya.

"Jelaskan!" tegas Delon dengan penuh penekanan.

"Tidak apa dad, hanya mimisan biasa, jangan berlebihan" ucap Geo berusaha terlihat santai, sungguh aura yang dikeluarkan oleh daddy nya ini tidak main main.

Setelah acara interogasi berakhir, kini Geo berada di kamarnya. Berguling guling di kasur hangatnya yang terhitung 2 jam sejak tadi. "gue butuh handphone Geo!" Tangannya terus meraba laci meja dengan tubuh yang masih dalam posisi rebahan.

Merasakan adanya benda berbentuk pipih, "Ketemu!" Seru Geo dengan wajah gembira. Segera, Geo membuka handphone dari pemilik raga ini dan menelusuri aplikasi aplikasi terkait, beruntung Handphone ini tidak menggunakan kata sandi atau pola yang membuatnya kebingungan.

'Geo Bagaskara Pradipta?'

"Tunggu!, bukannya Pradipta nama marga di novel yang gue baca?" Dengan tatapan rumit, Geo terus menelusuri handphone digenggaman nya guna mendapat informasi tambahan.

Author POV.

sebelum Gio Mabar dengan Varel hingga membuatnya bangun kesiangan,  Gio menemukan buku novel di kolong tempat tidurnya, tanpa pikir panjang Gio langsung membaca novel itu sampai habis.

Novel berjudul

Kisah Kasih Ana.

gadis bernama Ana, atau lebih tepatnya bernama ANA BERLIO HERNANDES,
ia adalah anak yang terlahir dari keluarga yang berada, namun tidak seperti novel lainnya dimana protagonis wanita memiliki sifat cengeng dan ppb ,disini Ana digambarkan sebagai sosok gadis yang pemberani, tangguh dan memiliki sifat penyayang.

Latar dari novel tersebut adalah Ana yang sudah berada dikelas 12, sebelumnya hari hari yang Ana jalani terasa membosankan juga monoton, namun belakangan ini ia merasakan ada yang berbeda dari dirinya.

Ana merasakan debaran aneh serta perasaan menyenangkan dalam dirinya ketika bertemu dengan siswa berandal  AIDEN BRAWIJAYA , awalnya Ana mengira bahwa perasaan yang dimilikinya adalah perasaan kagum, mengetahui bahwa yang ia rasakan lebih dari kata kagum yang tak lain adalah perasaan cinta, Ana memutuskan untuk memperjuangkan cintanya, hari hari yang ia lalui adalah menarik perhatian aiden, seperti memberinya setangkai bunga, memberinya coklat dihari Valentine, memberikan surprise saat Aiden memenangkan pertandingan basket, dan masih banyak lagi.

Gio Or GeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang