50.cireng

2.6K 289 22
                                    

"Apa bang Geo kembali seperti dulu? Yang diam, yang dingin, yang...."

Kenan tak kuasa melanjutkan kata katanya.ketiga adik Geo sangat terpukul dengan keadaan Abang sulung nya saat ini.

" Dokter kan sudah bilang Kenan, kalo Abang mu belum pulih sepenuh nya,terjadi penurunan fungsi di otak dan tubuh nya . Hmmm...
mungkin trauma otak yang dialami Abang mu terlalu berat akibat benturan dan penyiksaan itu sehingga bang Geo butuh waktu untuk memulihkan semua memori dan kondisi tubuh nya"
Hibur opa Hendri berusaha menenangkan cucu nya.

Kenan mengernyitkan kening nya.
Memajukan kedua bilah bibirnya lalu mengangkat sedikit kedua bahunya menandakan dia setuju tidak setuju dengan ucapan opa nya.

Sementara Delon, duda empat anak itu mengepalkan kedua tangan nya mendengar kata kata yang keluar dari mulut ayah nya . Wajahnya  merah padam, Kedua Matanya melotot dengan sorot mata yang tajam. Masih terlihat jelas di depan matanya bagaimana kondisi anak sulung nya saat ia bawa dari gedung penyekapan itu. Begitu memprihatinkan , begitu menyakitkan .

" Sudah lah, semua nya sudah terjadi .Do'a kan yang terbaik untuk putramu" ucap Davin seraya menepuk pelan bahu adik nya, berusaha menenangkan duda empat anak yang ada dalam keadaan emosi yang melambung  tinggi itu.

Kevin melangkah mendekati Abang sulung nya, duduk di sofa kosong tepat disamping Tio tak jauh dari kursi roda tempat Abang sulung nya duduk diam membisu.

" Bang, sembuh kenapa bang? Kita udah cape nangis loh bang. Ngomong dong bang, ngomoooong....!!!! Abang mau apa? Mau cireng, cimol,cilok, cilung, ciled, baktus, basreng, telur gulung atau mau keripik balado? atau apapun Kevin beliin bang . Apa mau ketemu cipung abubu? Kevin jabanin deh bang, asal Abang sembuh"

Celetuk si bungsu tak ayal membuat seisi ruangan beralih menatap nya.

Berasa seperti dikelilingi tatapan serigala yang siap memangsa nya, Kevin langsung terdiam , mengangkat kakinya keatas sofa dan mendekap nya erat erat.

" Ngomong ngomong siapa cipung abubu itu de?" Tio mendekatkan wajahnya ke telinga kevin , berbisik pelan pelan.

"Tau ah, bang Tio gak gaul"

Vero menatap kedua sepupu nya yang masih berbisik bisik. Hatinya penuh tanya, sedekat apa si bungsu dan si kembar dengan Abang sulung nya saat ini hingga Kevin begitu hapal nama jajanan yang begitu digemari Geo.

" Cireng....cimol...Cilok...cilung...ciled..."

Setelah sekian lama bungkam, akhirnya bilah bibir Geo mulai kembali terbuka dengan mengabsen nama jajanan kegemaran nya yang telah dilafalkan Kevin barusan dengan suara yang sedikit parau.

Opa Hendri dan Oma Tyas dengan spontan melepas senyum menatap geo . Kedua mata dua insan tertua di mansion ini tampak begitu berbinar.

Delon tampak membola kan kedua matanya. Tersungging senyum dari kedua sudut bibirnya. Senyum kebahagiaan jelas terpatri diwajah tegas duda empat anak itu.

Malvin, Davin,Tiara serta keempat putranya semua juga menunjukkan wajah wajah bahagia dengan senyum sumringah yang tak terelakkan mengarahkan pandangan nya ke arah Geo yang mulai membuka kata.

Terlebih Kenan ,Tio dan Kevin, ketiganya nyaris melompat mendekati sosok yang begitu mereka sayangi mendengar Abang sulung nya mulai bicara. Ketiga kakak beradik itu mengambil posisi duduk jongkok mengelilingi Abang sulung nya.
Kevin ditengah, Tio dan Kenan disamping kiri dan kanan Geo agak sedikit ke tengah.
" Abang sudah ingat cireng? Cimol ,cilok,cilung dan ciled? Keripik balado ada banyak bang" celetuk Kevin masih melafalkan mantra andalan nya yg berhasil membuka memori Abang sulung nya.

Gio Or GeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang