"A-abang minta maaf"
Geo secara kasar mengucapkan
permintaan maaf nya lantaran gugup.Entah perasaan nya saja, atau--
adiknya terus menatap lekat dirinya?tak hanya satu, namun ketiganya.
Mendengar permintaan maaf Abangnya yang baru saja terdengar, membuat ketiga manusia lain yang berada kamar Geo merasa geli. Ketiga manusia itu tak lain adiknya.
Ah--Mereka telat menyadari, senyum kecil terbit dibilah bibir mereka. Abangnya yang tiba tiba berhenti makan, lantaran ingin meminta maaf kepada mereka.
lihatlah! ekspresi ogah ogahan yang ditunjuk satu manusia kesayangan mereka.
Huh, apakah itu benar abang mereka?
Dia terlihat begitu terpaksa dalam meminta maaf. Seakan, jika tak dilakukan, sesuatu yang besar akan terjadi.
Geo mengedarkan pandangan ke sekeliling, dirinya merasa ada yang salah. Adiknya masih terus menatapnya, namun--, mengapa tatapannya terasa berbeda?
Seakan, mereka melihat sesuatu yang lucu darinya. Dan senyuman itu?
Apa yang lucu dari dirinya?
Ia hanya meminta maaf. Mengapa reaksi mereka begitu aneh?
"Ekhem, aku udah maafin abang"
"Kami juga minta maaf ya bang"
Suara bersemangat Kenan serta Tio merambat masuk ke telinga Geo, dirinya kini tak dapat menahan senyum setelah mendengarkan balasan para adiknya.
Tapi, mengapa Kevin sedari tadi diam? akankah adiknya masih menganggapnya sebagai musuh setelah apa yang dilakukannya hari ini?
"Aku nggak marah sama abang Geo, kenapa abang minta maaf?" Tanyanya malu malu. Menatap abangnya dengan tatapan bak anak Anjing.
Kevin seketika mendapatkan lirikan tajam dari kedua saudaranya, sibungsu menyadari, makna yang tersirat dari tatapan mereka. Namun, memilih menjulurkan lidah pertanda mengejek.
Perang dingin ketiga adiknya terus berlanjut tanpa diketahui tokoh utama kita.
Geo segera tersadar dari lamunannya setelah mendengar nada malu malu dari adik bungsunya.
Ugh, mengapa adiknya begitu lucu?
"Emh, begitu ya? Tapi--"
Kata kata Geo terpotong, ucapan tegas adik pertamanya terdengar.
Seakan mengetahui apa yang dipikirkan abang pertamanya, Kenan secara tegas memberitahukan isi hatinya dan kedua adiknya secara gamblang saat ini.
"Lupakan masa lalu Abang, kita hanya ingin abang kembali menyayangi kita semua, itu lebih dari cukup bang"
'hah masa lalu? Memangnya siapa yang mengingat masa lalu?
Setelah kata kata itu terucap, pemandangan yang sangat mengharukan terlihat.
Ketiga adiknya kini memeluk dirinya erat erat.
Geo termenung. Dirinya tak menyangka, mengapa didunia ini ia masih merasakan perasaan ini. Hatinya menghangat, perasaan bersalah perlahan menggerogotinya.
menyembunyikan fakta bahwa dirinya hanyalah jiwa tersesat yang tak sengaja memasuki tubuh ini, cukup membuat dirinya tertekan.
Geo menggigit bibirnya kuat guna menahan tangisannya yang akan tumpah. Senyum getir terpatri diwajah sisulung. Senyum itu tak berlangsung lama karena dirinya merasakan basah diarea bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio Or Geo
FantasyGio maheswara menyadari, bahwa dirinya tiba tiba berada ditubuh Geo Bagaskara Pradipta. Gio, anak tunggal dengan sifat bar bar ini, kini berada ditubuh anak sulung bermarga Pradipta, permasalahan pelik yang dialami Geo membentuk pribadi yang keras s...