GEO kini sudah dipindahkan ke ruang rawat kelas 1. Ruangan berisi dua orang pria serta empat orang remaja, kini diselimuti keheningan tak lama setelah nada sarkas terlontar dari bibir Geo.
"T-tuan?"
"Iya, apa ada masalah?"
"Bang, apa yang Abang ucapkan?"
telinga Kenan masih terpasang tajam walau suara Geo terdengar begitu lirih.
"Tolong percayalah pada Daddy, Geo. Apa yang kamu yakini sebagai dunia mu dulu tidaklah nyata"
Kilah Delon tetap kokoh dengan pendirian nya berusaha meyakinkan putranya untuk kembali ke dunia nya yang nyata.
"Apakah kalian tidak menyadarinya? Justru, dunia yang kalian tinggalilah dunia hayalan. Dunia ini hanyalah dunia novel. Dunia dimana benang takdir telah tertuang, setiap tokoh telah mendapatkan endingnya masih masing"
"......"
"Percayalah. Didunia ini, Geo akan berakhir bunuh diri karena dibutakan oleh cinta. Entah itu menggantungkan lehernya pada sebuah tali, atau... Memutus urat nadinya sendiri. Yang pasti, ending yang telah ditentukan oleh Geo berupa kematian tragis tanpa seorang pun yang mendampingi nya disisa sisa terakhir kematian remaja itu"
Delon saat ini tengah kalut, dirinya benar benar bingung bagaimana cara menyadarkan anaknya akan ilusi yang ia buat sendiri.
Sejujurnya, Delon begitu tercengang mendengar diagnosa yang Ares berikan kepada anak sulungnya.
Bahkan, dibalik situasi runyam ini, dalang utamanya semua permasalah yang menimpa keluarganya adalah akibat ulah dari Bian. Pria itu dengan sengaja melakukan aksi pembunuhan pada Geo saat kecil. Namun, yang meninggal saat itu bukanlah Geo, melainkan mendiang istrinya.
Mengetahui bahwa rencananya gagal, Bian dengan begitu piawai kini melakukan aksi teror pada anak sulungnya tanpa diketahui seorang pun. Geo, bocah naif itu tampak begitu ketakutan mendapatkan sejumlah serangan kejutan itu.
Semakin lama, tingkah Bian semakin menjadi jadi. Tingkahnya semakin parah, dimulai ketika memberi perintah kepada anak buahnya untuk merusak mental Geo. Selain itu, Bian Juga memberikan sejenis obat obatan yang pria itu racik sendiri. Obat itu memiliki fungsi guna merusak sel sel otak yang berfungsi menghilangkan memori bagi pemilik tubuh.
Untuk panah yang om berikan kepada Ares, disana terdapat racun bernama Henociofil, racun itu tidak membahayakan nyawa korbannya. Tapi, efek samping yang didapat dari racun itu cukup mengerikan. Orang yang terkena racun itu perlahan akan kehilangan beberapa potong ingatan buruknya, mungkin terdengar baik, tapi, jika terlalu sering terkena racun ini, maka ingatan Geo sepenuhnya akan hilang. Setelah hilang, maka Geo akan menciptakan pribadi baru serta identitas barunya
Delon kini menatap lekat wajah anak sulungnya yang kini urat urat dilehernya tampak mengetat.
"Okey, maafkan Daddy oke!"
"......"
"Sekarang Daddy mau tanya, apakah Gio mengingat dengan jelas masa kecil Gio saat itu? Atau, apakah ingatan mengenai kehidupan pertama Gio perlahan menghilang?"
Geo bungkam. Dirinya tidak dapat menampik bahwa apa yang dikatakan pria itu salah. Semua yang dikatakan pria itu memang fakta. Bahkan, Geo saat ini tidak dapat mengingat nama serta wajah bundanya.
Sekuat tenaga Geo berusaha untuk membuka pikirannya nya,mengingat kembali masa lalu nya, namun tak sedikitpun yg muncul dlm ingatan nya.
GEO memejamkan matanya perlahan, dibukanya kembali lalu pandangan nya menerawang jauh entah kemana.
Tatapan nya begitu kosong sedikit bayangan muncul dalam ingatan nya entah itu bayangan siapa, bayangan itu begitu samar. GEO sangat berharap ia bisa mengingat wajah bunda yg melahirkan dan membesarkan nya namun ia masih gagal .
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio Or Geo
FantasyGio maheswara menyadari, bahwa dirinya tiba tiba berada ditubuh Geo Bagaskara Pradipta. Gio, anak tunggal dengan sifat bar bar ini, kini berada ditubuh anak sulung bermarga Pradipta, permasalahan pelik yang dialami Geo membentuk pribadi yang keras s...