Saat ini dimansion Pradipta, setelah menenangkan pikirannya dan berakhir bertemu dengan Aiden,Geo memutuskan untuk pulang karena tak ingin keluarganya khawatir.Sesampainya dimansion,Geo segera menelisik seisi mansion dan para maid serta bodyguard lah yang memenuhi pandangannya.
Entah karena efek menangis atau apa,saat ini matanya terasa begitu berat.
tatapannya tertuju kearah karpet berbulu di ruang keluarga,merebahkan tubuhnya dan mencari posisi nyaman,Geo segera memejamkan matanya guna menyelami alam mimpi tanpa memedulikan tempat dimana dirinya terlelap.
Para bodyguard serta maid, melihat kelakuan tuan muda pertama mereka ingin mengingatkannya,namun mereka masih merekam dengan jelas bagaimana ganasnya tuan muda pertama mereka,meski akhir akhir ini tuan mudanya terlihat seperti kucing penurut.
Tak berselang lama,beberapa orang dengan wajah familiar memasuki mansion Pradipta, mereka tak lain adalah Hendri,Devin, Delon dan Melvin (anak bungsu dari Hendri,opa Geo) yang datang secara bersamaan.
Untuk adik dan sepupu Geo yang lain mereka semua ada urusan, seperti masalah kantor untuk Vero,tugas kuliah untuk twins,dll.
Langkah kaki yang terdengar karena pertemuan sepatu hitam dengan lantai mansion menimbulkan bunyi gema di ruangan luas nan megah.
namun bunyi itu tak lagi terdengar karena keempat pria itu menghentikan langkahnya setelah menyaksikan pemandangan ini.
Seorang remaja tengah berbaring dikarpet lantai dengan wajah damainya.
Sebenarnya,apa yang telah dilakukan olehnya hingga tertidur disini?
Hendri dengan senyum tipisnya,Devin dengan tatapan gelinya,Delon dengan helaan nafas lelah serta Melvin dengan raut wajah bingung serta satu alis yang terangkat.
"Bukankah dia anakmu?"tanya melvin dengan lirikan kearah Delon.
"Hmm"
"Tampak berbeda bukan?"tanya Devin kepada sang adik.
"Anak itu biasanya-" Melvin tak dapat melanjutkan perkataan setelah menggingat kelakuan ponakannya satu ini.
"Bukankah ponakanmu tampak lucu Melvin?" Tanya Hendri kepada anak bungsunya.
Melvin mendengar perkataan dari ayahnya lantas menampilkan raut wajah poker,disatu sisi dirinya tidak menampik perkataan ayahnya setelah melihat pemandangan dihadapannya,yah..memang diakui olehnya keponakannya saat ini terlihat cukup imut.
namun,mengingat kembali kelakuan keponakannya..,bukanlah kata "lucu atau imut" yang terlintas dibenaknya melainkan "setan kecil lah" yang menggambarkan keponakannya ini.
Hendri dan kedua anaknya terkekeh geli setelah melihat raut wajah yang ditunjukkan oleh melvin,mereka sangat mengerti pikiran apa yang terlintas pada anak/adiknya ini.
"Istirahatlah Melvin,kakak ingin membangunkan Geo terlebih dahulu"
"Membangunkan?"gumaman Melvin justru dibalas senyum tipis oleh ayah dan kedua kakaknya.
Melvin yang penasaran, memutuskan untuk menunggu.
apakah ada adegan lempar sofa?tv terbelah? Dinding retak? atau..bunyi Bogeman mentah setelahnya?.
Delon saat ini menghampiri anaknya yang terlelap tidak tau tempat,menepuk nepuk pelan bahu sang anak agar terbangun dari tidurnya.
"Apasih~?"jawaban lirih terdengar dari bilah bibir anaknya setelah merasakan adanya tepukan ringan.
"Bangun!",terdengar oleh Geo suara daddynya yang membangunkannya, ayolah dirinya hanya ingin tidur saja!.
"Daddy pergi saja,aku mau tidur"tolak Geo masih dengan mata terpejam dan mengibas ngibaskan tangannya tanda mengusir Delon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio Or Geo
FantasyGio maheswara menyadari, bahwa dirinya tiba tiba berada ditubuh Geo Bagaskara Pradipta. Gio, anak tunggal dengan sifat bar bar ini, kini berada ditubuh anak sulung bermarga Pradipta, permasalahan pelik yang dialami Geo membentuk pribadi yang keras s...