18. Mansion Vino

10.6K 782 15
                                    

"Buntutin aja terus, kayak anak bebek" ujar vino kesal. "Anak bebek memangnya gini ya?" sambung Geo polos, dirinyakan bingung, biasanya yang selalu mengikuti induknya adalah ayam, sejak kapan berubah jadi bebek?

"Innalilahi Geo, gemes gue sama elu" jawab vino ngegas.

Geo menundukkan wajahnya "Vin.." panggil Geo. "Hmm" jawabnya dengan melihat kearah belakang, langkahnya terpaksa terhenti,

Hingga--

Dukhh

"Aduh!"

Suara renyah akibat tubrukan Geo pada dada bidang Vino, membuat si empu kaget. "Vin, lu bisa jangan berhenti mendadak nggak sih?" marah Geo, menatap kesal sahabatnya yang kini menampilkan raut wajah kesal.

"Heh, lu tadi manggil Gue!"

"Oo, iya ya?" Menampilkan senyum malu malu, Geo merutuki dirinya sendiri yang memiliki sifat bawaan berupa pikun alis pelupa.

"Gue laper nih " ucap Geo pelan. Dirinya saat ini bener benar merasa lapar, meski saat ditaman telah memakan beberapa jajanan, namun tak cukup mengisi perut gentong miliknya.

Kata Geo sih, ingat slogan orang Indonesia.

'nggak makan nasi, bukan makan namanya'

Saat vino dan Geo tengah terlarut berlarut dengan pikirannya masing masing, terlihat Nanda yang baru saja datang, menghampiri kedua sahabatnya yang dalam posisi berhadapan hadapan.

"Wow, sejak kapan seorang Geo Bagaskara Pradipta meminta makanan kepada tuan muda vino? kawan kawan~ " ucap Nanda riang, serta merangkul bahu kedua temannya. Tentu dirinya tahu, karena tak sengaja mendengar pertikaian kecil mereka dan diakhiri pernyataan mengejutkan Geo.

"Gue nggak minta makan ke Vino ye" tukas Geo, melepaskan rangkulan Nanda dengan kasar. "Terus tadi?" Tanya Vino penasaran. "Gue mau delivery" jawab Geo santai.

"Minta trak--"

"Tapi kalian yang bayarin " sela Geo cepat, sebelum mendengar kata kata kramat yang sangat tidak ia sukai.

'Gue tau, sedingin dinginnya mereka, pasti bakal minta traktir '

"Hah?"

Kedua temannya saling berpandangan karena ucapan Geo. "Gue yang salah, atau--" ucapan Nanda terlihat menggantung. "Geo bener bener berubah" ucap keduanya berbarengan.

Tak berselang lama, kedua temannya menunjukkan senyuman aneh diwajah masing masing.

Sedangkan disisi yang dibicarakan, Geo tengah duduk santai di sofa milik Keluarga Vino tanpa merasa canggung sedikitpun. Geo memang terlihat sedang menonton acara televisi, namun tidak kenyataannya, ia kini tengah bergelut dengan pikirannya sendiri.

'Perubahan gue terlalu mencolok nggak ya?'

'Apa Mereka mau, nerima gue yang modelan cacing kepanasan gini?'

Kita biarkan Geo yang masih bergelung Dengan pikirannya sendiri.

Tanpa disadari oleh Geo, Vino datang kearah ruang keluarga dan melihat Geo tengah duduk santai di salah satu sofa.

"Gue kerjain seru nih" ucap Vino menyeringai. Vino lantas mengedarkan pandangan nya ke penjuru sudut ruangan. Matanya terus mencari cari benda yang akan membantu aksi kejahilannya ini.

'Dimana sih barangnya'

'Ehh, Ketemu!'

perlahan tapi pasti, Vino mengambil benda yang berada tak jauh dari tempat Geo duduk

Gio Or GeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang