36. Aktifitas pagi

4.1K 364 15
                                    

Boleh?" Tanya altan dengan semangkuk mie ditangannya."boleh kok" ujar Geo mengangguk.

"Deket banget lu sama Daddy lu"saut Dion setelah mendengar percakapan ayah dan anak didepannya.

"Bisa dibilang begitu" balas Geo.

________________________________

Keesokan harinya,

"Maemunah,sikat gigi gue lu kemanain!" teriakan melengking memenuhi rumah minimalis yang menjadi tempat Geo menginap.

"Mas~jangan teriak teriak, telinga aku sakit" suara manja serta rengekan kecil kembali terdengar menjawab teriakan dari Iqbal.

"Jijik banget Munah,geli gue dengernya!"balas Iqbal geli,"mas~ handukku ketinggalan,tolong ambilin"teriakan dari dalam kamar mandi kembali terdengar, setelahnya terdengar bunyi cekikikan dari arah kamar mandi yang tak lain adalah langit.

"nyusahin lu Siti!" meski mendumel Iqbal tak ayal mengambil handuk yang langit lupakan.

[Astagfirullah,itu nama guruku..tapi nggak papa ya kan? ಠ⁠◡⁠ಠ ]

Kalian jangan salah paham,meski mereka terlihat rada belok tapi mereka masih normal kok,toh mereka sudah ada pacar masing masing.

Kalo kata langit sih
"'guyon aku ki mas"'

"Langit! Cepetan,gue mau berak!" Teriak Geo menambahi kebrisikan dirumah ini dengan menggedor gedor pintu mandi.

sungguh mengecewakan rumah seperti ini hanya memiliki dua kamar mandi.

Untuk kamar mandi sebelah,sedang dipakai Aiden mandi,jadi...mana berani Geo mengganggunya!,Aiden itu begitu pendiem,tidak seperti Iqbal serta langit yang amat ceriwis,meski terkadang sifat menyebalkannya kambuh tak tau waktu.

"Sabar ihh..! Inces masih luluran!" Balas langit dari dalam kamar mandi.f**k untuk langit,tak tahukan dia bahwa perutnya sudah terasa sakit!

"keburu sakit perut lu Ge,nungguin langit," saut Iqbal.

Ditengah tengah keprustasian Geo saat ini.

"Kamar mandi sebelah udah kosong " suara Aiden terdengar dari arah belakang.membalikkan tubuhnya,Geo kini melihat Aiden dengan handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya.

'ibarat gue homo nih,pasti udah pingsan'

Menganggukkan kepala,Geo segera berlari kearah kamar mandi dengan tangan yang memegangi perutnya erat.

Oke,untuk nama nama mereka,remaja berkupluk hitam tadi bernama iqbal,yang slay nya bukan maen langit,remaja bertindik ditelinga bernama Agas,dan remaja berkalung salib Dion.

"Den gue baru inget!" Teriak Geo setelah berpakaian rapi."kenapa lagi?" Menatapnya sejenak,Aiden kembali fokus kearah benda ditangannya.Buku,rokok ,serta pisau lipat.

"Gue bodoh banget~!" Ujar Geo lirih.memandang kembali kearah Geo,Aiden menghela nafas menghadapi remaja satu ini,"ada apa lagi sih?."

"Waktunya udah hampir telat,tapi buku gue masih di mansion,nanti kalo kemansion,gue pasti bakal telat terus berakhir dihu-"

"Sejak kapan lu mikirin dihukum?"tanya Aiden memutus curhatan prustasi remaja didekatnya.

Plak..

"Dengerin gue ya! Kita itu udah kelas 12,udah seharusnya kita memikirkan masa depan,salah satunya menjadi murid yang baik"

"Jadi lu Aiden,jangan bolos terus,jangan karena orang tua kita kaya.. jadi seenaknya!,nggak mau belajar,itu juga buat kalian semua" nasihat baik mengalir begitu saja dari mulut Geo.

Gio Or GeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang