11. khawatir

13.7K 936 29
                                    


"Woy, lu ngapain nampar anak orang?" tanya Geo dengan sedikit bar bar, lalu menarik kerah belakang pemuda tersebut. Bagaimana tidak panik, setelah menampar mantan pujaannya, cewek itu langsung berlari dengan deraian air mata yang mengiringi.

Saat Geo secara tiba tiba menarik kerah baju belakang siswa didekatnya, siswa ini segera membalikkan badannya, sehingga posisi pemuda tersebut berhadapan dengan Geo, Geo yang terkejut karena melihat wajah pemuda dihadapannya yang tidak lain adalah Bima, hanya tersenyum canggung. Lihatlah, tatapan sahabatnya ini seakan akan mau melobangi tubuh Geo.

"Lu kenapa masih ngebelain cewek aneh itu?" tanya Bima, nada tegasnya  sangat kentara terdengar ditelinga Geo, juga, suara deep voice sahabatnya seketika membuat bulu kuduk Geo merinding.

"Gue nggak ngebelain tu cewek, Gue cuman takut, lu kena masalah gara gara cewek itu" jawab Geo, sedikit menaikkan oktaf bicaranya

Bima, mendengar jawaban yang berasal dari mulut Geo, hanya dapat memasang wajah kebingungan. Meskipun ia sebelumnya berada diluar negeri, namun ia tahu bahwa sahabatnya ini sudah cinta mati terhadap siswi yang ditampar nya barusan, ia mengira bahwa nantinya Geo akan marah terhadap dirinya karena telah menampar perempuan yang dicintainya, namun ini benar benar jauh dari ekspektasi yang ia bayangkan sebelumnya.

"Bukannya lu cinta mati sama cewek tadi ya?" tanya Bima hati hati, takut membuat perasaan sahabatnya tersinggung karena pertanyaan yang ia lontarkan barusan, namun, tanpa Bima sadari, pertanyaan yang ia lontarkan bukannya membuat perasaan temannya tersinggung, melainkan cemas.

"Itu dulu, sekarang Gue mau manfaatin waktu yang ada sebaik mungkin dengan nggak berhubungan dengan cewek itu" jawab Geo mantap, disertai senyum manis.

Memang benar, setelah mendapatkan kesempatan kedua ini, Geo ingin memanfaatkan waktu yang ada ini dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat, tidak mungkin juga Geo akan menjawab jika dirinya masih mengejar cewek aneh itu, maka berakhir ia akan dipermalukan dan yang paling mengenaskan yaitu dirinya akan memilih untuk bunuh diri, membayangkannya saja cukup membuat membuat Geo merinding sekaligus ngeri.

Sedangkan disisi lain Bima, mendengar jawaban yang dilontarkan sahabatnya, seketika membuatnya mematung, apa maksud dari perkataannya sahabatnya barusan? atau mungkin, perubahan sikap yang terjadi pada sahabatnya ini karena--?

Bima lantas menggeleng kepalanya berulang kali untuk menghalau pikiran buruk yang tiba tiba datang memenuhi isi pikirannya, Bima sangat takut jika yang ia pikirkan benar benar menjadi kenyataan.

Setelah tersadar dari pikiran negatifnya, Bima baru menyadari bahwa saat ini Geo sudah tidak ada dihadapannya, membuat dirinya menghela nafas pasrah.
 
                            ***

Saat ini, Geo memutuskan untuk meninggalkan Bima yang masih bergelut Dengan pikirannya seorang diri. Bahkan, yang tadi ia lihat adalah sahabatnya mengelengkan kepala berulang kali, entah apa yang dipikirkan sahabatnya sehingga saat dirinya hendak pergi saja dia tidak menyadari kepergiannya.

yups, Geo saat ini berada di Uks sekolah untuk mengobati bekas tamparan dari mantan gebetannya Geo asli, jujur, sebenarnya ini adalah pertama kalinya selama dia hidup mendapatkan kekerasan seperti ini, karena dikehidupan pertama nya
dirinya hidup dengan aman damai dan tentram.

Terkecuali aksi pembullyan yang Gio terima semasa sekolah menengah pertamanya.

Setelah selesai mengobati lukanya, terdengar bunyi bel istirahat, membuat para siswa maupun siswi berbondong bondong menuju kantin.

Begitu juga dengan Geo, melangkahkan kakinya kearah kantin yang mulai dipadati oleh para murid.

Sesampainya di kantin, Geo segera mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat teman-temannya berada, setelah menemukan keberadaan temannya, Geo lantas menghampiri mereka dengan seulas senyum diwajahnya.

"Woy bro" sapa Geo kepada para temannya yang masih sibuk berbincang. "lu ngga kenapa kenapa kan? terus itu si Ana nggak lu bales apa! gue kasian sama lu Geo, ngeliat lu kayak gini terus. Cinta modelan kek gitu bikin sick heart Geo! kita itu nggak mau lu disakitin terus sama dia" Tanpa menjawab sapaan dari Geo, Tara langsung menghujami puluhan pertanyaan kepada Geo dengan memutar mutar seluruh tubuh Geo.

"Lu bawel banget kue tar tar!" Memasang muka julid, Geo mendatarkan pantatnya dikursi kantin. Bima dan kedua temannya yang lain, mendengar jawaban dari Geo, hanya dapat terkekeh pelan.

Tara, mendengar jawaban kurang ajar dari sahabatnya, merasa gemas, saking gemasnya ia bahkan ingin membuang sahabatnya kedalam palung Mariana.

"Heh, gue tuh khawatir sama lu! gue heran, kenapa lu sekarang jadi tengil gini ya? perasaan dulu nggak gini banget "ujaran keheranan dari Tara terdengar oleh Geo. "Khawatir nih sama gue?" tanya Balik Geo dengan mengangkat kedua alisnya bergantian, disertai senyum Pepsodent.

Tidak berselang lama, Geo merasakan sengatan di kepalanya, ditampar, dipukul, dijadikan babu, bahkan, saat Geo ulang tahun, perempuan ular itu mendekatinya dan mengatakan akan memberikan hadiah kepada Geo.

Dengan perasaan senang, Geo yang terkesan naif, segera menemui Ana di gedung belakang sekolah. Melangkah kakinya dengan wajah kentara bahagia, Geo justru mendapatkan lemparan telur busuk serta bahan bahan menjijikan lainnya. Lontaran makian terus Ana berserta kedua temannya lakukan. Geo yang terlanjur dibutakan akan cinta hanya pasrah tanpa ada niat sedikitpun untuk melawan.

Lagi lagi, setelah ingatan datang, pasti kesengsaraan akan menimpa Geo, rasa sakit yang terus terusan menghujami kulit kepala, membuat liquid bening mengalir tak tertahankan.

Seluruh sahabat tak ayal panik melihat Geo menangis dengan memejamkan mata. "Jangan nangis woy, gue cuman bercanda!" tara yang berpikir bahwa dirinya menyebabkan Geo menangis, seketika panik, mencoba menenangkan Geo.

"Mau permen nggak?" tanya Tara, sukses mendapatkan geplakan maut dari ketiga temannya, mulai dari lengan kanan dan kiri, serta pahanya kanannya.





---------------

Halo halo...Balik lagi nihh..

maap lama nggak update, soalnya abis ujian, mana nggak ada ide cerita, akhirnya modal nekat nulis ni chapter karena lama banget blm update, otak udah mentok sama ide

dulu mikir kalo buat cerita tinggal nulis doang, memang bener sih tinggal nulis tapi ide nya itu loh--

Kalo ada saran, komen aja ya, pencet bintang juga dong biar semangat nulisnya 🦋

Makasih ya, yang udah mau baca, vote sama komen 😘

👇

Gio Or GeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang