Dengan salah satu tangannya yang digenggam erat oleh Vero, Geo saat ini terlihat seperti anak lugu yang begitu mudahnya hilang jika tidak dijaga dengan benar.
Wajah yang sejak tadi terlihat pasrah membawakan barang barang milik Adik sepupunya, kini digantikan dengan wajah dingin tak tersentuh.
"Nanti, diam dulu di ruang Abang, Abang ada meeting mendadak" pinta Vero lembut.
"ih...kalo tau gitu, aku langsung minta pulang aja bang!" Jawab Geo kesal.
"Abang kan nggak tau bakal ada rapat, kamu cukup diem aja, oke!" Balas Vero mencoba sabar.
"Iya" Geo hanya dapat pasrah dan tetap mengikuti langkah Vero.
Setelah sampai di ruangan milik Vero, Geo hanya duduk duduk di sofa dengan mulut yang penuh camilan, sembari netra coklat madu miliknya terus mengikuti kemana arah Vero berjalan.
Cklek
"Tuan, semua berkas sudah saya siapkan, mari kita menuju ruang meeting segera" ucap seorang pria muda menggunakan setelan jas hitam lengkap, Geo rasa orang itu adalah tangan kanan dari abangnya.
"Hmm" balas Vero dingin.
Setelahnya, terlihat oleh Geo, Vero menghampirinya dan mengusap surainya lembut. "Abang tinggal, diam disini dan jangan kemana mana" ucap Vero mutlak, dibalas anggukan berulang oleh Geo.
Selepas kepergian Vero, kini Geo hanya menghela nafas pelan dan melanjutkan acara memakan cemilan.
Merasakan suasana yang begitu sepi, Geo membuka handphonenya dan mengklik aplikasi YouTube.
Apalagi yang akan Geo buka, selain channel cocomelon kesukaannya, terakhir kali dirinya melihat kartun favoritnya, justru berakhir ketahuan oleh opanya.
"Batre sialan! masa udah mati aja sih, merek aja elit, batre hp sulit" Geo hanya dapat menghela nafas sabar setelah handphone miliknya kehabisan baterai. Mana disini Geo tidak membawa power bank.
menyadari bahwa dirinya menghabiskan empat bungkus jajanan ukuran jumbo milik abangnya, Geo hanya dapat meringis pelan.
Ditengah kebosanan yang melanda dirinya, Geo dikejutkan dengan suara pintu yang terbuka, senyum yang awalnya merekah diwajahnya kini digantikan dengan kerutan halus pertanda dirinya bingung.
"Adik kecil?"
"Mengapa kamu berada disini, adik kecil?" Tanyanya sekali lagi, sekaligus menghampiri tempat duduk Geo. "Mengapa kak Ares disini?" Tanya Geo heran sekaligus penasaran. "Kakak ingin bertemu dengan Abang mu" jawab Ares ramah seraya mencubit pelan hidung Geo.
"Bang Vero lagi meeting kak, aku aja lagi nungguin bang Vero" ucap Geo memberi tahu. "Lalu, adik kecil tidak bosan disini sendirian?" Tanya Ares.
"Nggak dong ka, dan juga, bisa berhenti panggil aku kayak gitu? geli aku dengernya!"
"Kamu kan adik kecil kak Ares. Jadi, mau sampai kapanpun, panggilan itu nggak akan hilang" jawab Ares tersenyum manis.
"Kamu mau main kemansion kakak, adik kecil?"
"Nggak mau"
"Disana seru loh, kalo soal cemilan, kakak punya banyak"
"Um, disana.. memangnya ada siapa aja?" Tanya Geo mulai tergoda. "Cuman orang tua kakak" ucap Ares, semakin melebarkan senyumnya. "Kapan kapan aja kak"ucap Geo ragu.
"Janji?" Tanya Ares menyodorkan kelingkingnya. "Um... iya, janji" ucap Geo membalas tautan kelingking Ares dengan miliknya, terlihat jelas perbedaannya ukuran jari mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio Or Geo
FantasiaGio maheswara menyadari, bahwa dirinya tiba tiba berada ditubuh Geo Bagaskara Pradipta. Gio, anak tunggal dengan sifat bar bar ini, kini berada ditubuh anak sulung bermarga Pradipta, permasalahan pelik yang dialami Geo membentuk pribadi yang keras s...