Seketika suasana menjadi hening. Wajah wajah Pradipta berubah pucat .
Jantung kelima pria di mansion Pradipta berdegup dengan kencang. Mereka saling pandang dengan wajah wajah yang tampak mulai mendung."ABANG GEOOOOO...!!!"
Teriakan Kevin,Tio dan Kenan tiba tiba memecah kesunyian.
Terbayang raut wajah pucat pasi yang terbaring tak berdaya menutup mata untuk selamanya.
Mereka tidak rela jika harus kehilangan kasih sayang yang baru saja mereka dapatkan dari Abang sulung nya .
Si kembar dan Abang nya segera merangkul tubuh kekar Daddy nya yang masih terpaku tanpa kata.
Ketiga putra Delon seketika pecah dalam tangis.
" Tidak...! Itu bukan kabar duka dari putraku"
seketika nada sarkas terlontar dari bibir delon. Duda empat anak itu berusaha untuk menampik kabar dari sebrang telpon yang sudah terputus.
Ia segera mengusap dengan kasar bulir bulir bening yang sempat jatuh dari kedua mata nya." Ayo kita ke rumah sakit!"
Ajak Delon segera bangkit meninggalkan mansion mewah nya tanpa kata permisi.
Sampai di depan ruangan ICU tempat Geo dirawat tidak seorang pun keluarga Pradipta yang mereka jumpai disana. Dengan langkah tergesa gesa Delon segera mengintip putra sulung nya dari balik tirai kecil di depan ruangan itu.
" Tidak ada Geo, tidak ada siapapun disana. Tidak...tidak mungkin. Tidak mungkin putraku ..... "
Delon tak mampu meneruskan kata katanya. Dada nya terasa begitu sesak.
Ia terduduk lemas dikursi tunggu.Kevin hanya duduk lemas diam terpaku. Pandangan nya kosong menatap pintu ruangan ICU yang tertutup rapat. Tio dan Kenan dengan gelisah mondar mandir di hadapan Daddy dan adik bungsunya.Ares menghela nafas lelah. Menatap ke empat keluarga Pradipta dengan tatapan pasrah.
Dengan langkah gontai, Delon melangkah menuju ruang jenazah.
" Ya ampun, sebenarnya dimana mereka semua?" Gumaman Delon samar samar ditelinga Kevin yang berada tepat disamping nya." Suster, ini pasien dari mana?" Tanya ares saat melihat pasien yang baru saja dimasukkan ke ruang jenazah.
" Ini dari ruang ICU pak, atas nama geo... pak"
Jawaban suster itu nyaris membuat jantung kelima pria itu terasa mau copot." Boleh saya lihat wajah jenazah nya sus"
Selidik delon masih yakin kalo itu bukanlah Geo Putra nya.Suster segera membuka kain yang menutupi bagian wajah jenazah.
"ABANG GEOOOO......!"
Teriak Kevin dengan memalingkan wajahnya saat kain itu di buka. Tangis Kevin kembali pecah tanpa melihat langsung wajah si jenazah.
" Bukan de, itu bukan bang Geo kita"
Kenan segera menepuk pundak Kevin menyadarkan adik nya dari kesalahpahaman itu.
" Hah...!!!! Bukan bang? Jadi itu bukan bang Geo? "
Saut Kevin segera memastikan wajah jenazah dihadapan nya. Senyum sumringah tampak jelas di wajah kevin menatap wajah pucat yang ternyata bukan Geo Abang sulung nya.
" Apa di ruangan ini, ada jenazah yang bernama Geo Bagaskara Pradipta.? Tadi kami dapat telpon, katanya ada kabar duka untuk keluarga Pradipta. Pagi tadi putra saya ada di ruang ICU "
Delon bertanya dengan penuh rasa cemas.
" Oh, maaf pak, kabar duka yang kami maksud bukan atas nama Geo , tapi atas nama bapak Bian. Kalo pasien atas nama Geo Bagaskara Pradipta baru saja di pindahkan ke ruang rawat VIP , karena beliau sudah sadar dan kondisinya cukup baik pak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio Or Geo
FantasyGio maheswara menyadari, bahwa dirinya tiba tiba berada ditubuh Geo Bagaskara Pradipta. Gio, anak tunggal dengan sifat bar bar ini, kini berada ditubuh anak sulung bermarga Pradipta, permasalahan pelik yang dialami Geo membentuk pribadi yang keras s...