Lenguhan kecil terdengar dari bibir seksi Geo.
Dirinya saat ini tengah kebingungan atas apa yang terjadi pada dirinya.
Ingatannya berputar mengenai kejadian tengah malam.
dokter yang memasuki kamarnya secara tiba tiba membuatnya tidak sadarkan diri, sedangkan daddynya adalah dalang dibalik semuanya hanya memasang wajah tidak bersalah.
Dirinya mengedarkan pandangannya kesegala penjuru kamar.
Matanya melebar setelah melihat kearah jam dinding dikamarnya.
"gue kesiangan!"
Segera, Geo beranjak dari tempat tidurnya dan berlari kearah kamar mandi dengan tergopoh-gopoh.
Hati mungilnya terus saja mengeluarkan sumpah serapah untuk Daddy laknatnya. Saking kesal dengan pria yang menjabat sebagai daddynya, Kaki kirinya tanpa sengaja menyandung kaki meja didekatnya, menyebabkan Geo terpeleset dengan tidak elitnya.
Geo hanya pasrah dan memejamkan mata, menyambut rasa sakit yang pantatnya rasakan karena terantuk lantai mansion dengan keras.
"Eh?"
Dirinya kebingungan karena tidak merasakan sakit sedikitpun di pantatnya. matanya terbuka setelah merasakan adanya tarikan dari kerah piyama yang dirinya kenakan tepat dari arah belakang.
"Ceroboh"
Tuk
"Aduh"
Geo meringis, merasakan sakit di dahinya, terkena sentilan kasih sayang dari daddynya.
"Begitu saja kamu sudah meringis, bagaimana bisa kamu berjalan di dapur mansion tanpa meringis, sedangkan luka robekan dipelipismu masih terbuka, hmm?"
"......"
"Luka di pelipis mu sudah dijahit oleh dokter tadi malam. Daddy peringatkan, jika kamu masih tidak mau memberitahu hal hal seperti ini kepada daddy ataupun yang lain, daddy tidak segan segan untuk merobek ulang lukamu dan akan Daddy jahit sendiri dengan jarum jahit pakaian, tanpa bius"
'glup'
Geo tanpa sadar menelan ludah karena takut akan peringatan yang baru saja dirinya dengar.
"Mengapa kamu diam?"
"Lalu, aku harus jawab apa dad? tadi malam aku lapar, daddy tanpa perasaan membawaku begitu saja sebelum makanan ada yang masuk kedalam perutku"
Tanpa sadar, Geo memajukan bibirnya kerena kesal akan perkataan daddynya. Melupakan rasa takut yang melanda dirinya barusan.
Delon menyunggingkan senyum tipis setelah mendengar sang anak mulai protes akan tindakannya.
"Mengapa berlarian seperti tadi?"
"Apakah Daddy tak melihat jam?"
"Tidak"
"Mengapa daddy tidak bekerja?"
"Malas. Sebaiknya kamu istirahat Geo, seluruh adikmu sudah berangkat sekolah"
"Karena itu dad, aku ingin bersiap siap untuk sekolah "
Geo tanpa sadar merengek kepada Daddynya. Tanpa Geo ketahui, kini senyum tipis yang terpatri diwajah Daddynya semakin melebar.
Geo yang tersadar akan sifat kekanak-kanakannya mengeluarkan batuk palsu.
Oh, ayolah, dirinya saat ini mati matian memasang wajah datar andalan Geo asli . Matanya membola setelah menatap daddynya, daddynya kini memiliki senyum lebar diwajahnya saat menatap kearahnya. Persis seperti pendofil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio Or Geo
FantasyGio maheswara menyadari, bahwa dirinya tiba tiba berada ditubuh Geo Bagaskara Pradipta. Gio, anak tunggal dengan sifat bar bar ini, kini berada ditubuh anak sulung bermarga Pradipta, permasalahan pelik yang dialami Geo membentuk pribadi yang keras s...