Wajah Geo memerah dengan deru nafas kasar, keringat turut mengalir dari wajah Geo maupun Kenzo, membuat mereka menghentikan kejahilan mereka masing masing.
Setelah aksi saling kelitik, kini Kenzo serta Geo tengah berbaring di kasur king size dengan posisi bersebelahan. Baik itu Geo maupun kenzo mood mereka saat ini terbilang sangat baik.
Kenzo yang pusing memikirkan skripsinya, serta Geo yang pusing memikirkan masalahnya. Membuat mereka berpikir bahwa aksi melempar bantal yang tak di sengaja Geo serta kejahilan Kenzo barusan bukanlah hal yang buruk. Justru menjadi mood booster bagi mereka berdua.
"Makasih ya bang"
Kenzo mendengar kalimat tulus yang keluar dari mulut sepupunya, merasa heran, namun, tak urung dirinya membalasnya dengan senyum tipis dan anggukan kecil.
"Kamu itu kekanak kanakan ya"
Geo merasakan mood yang awalnya baik seketika anjlok, kepalanya mendidih ketika mendengar kata kata dari sepupu laknatnya, Ok fine, saat ini Geo akan menandai Kenzo sebagai sepupu menyebalkan.
"Maksudnya abang apa!" Tanya Geo kepalang emosi, "saat itu, abang ada keperluan disekolah mu, dan Abang melihat remaja yang tengah melompat riang dengan senandung kecil sebagai pengiringnya" jelas kenzo dengan smirk andalannya.
SKAKMAT
Geo tak dapat berkata kata dengan penjelasan dari sepupunya. Rona merah tercipta karena rasa malu si empu.
"Gue rela masuk ke got sekarang juga"
"Mengapa diam?"
Geo segera bangkit dari tempat tidurnya, dirinya membuang muka ketika tatapannya saling bertemu dengan Kenzo.
Bagi Geo, Kenzo saat ini terlihat sangat sangat menyebalkan dan suka mencari perkara dengannya.
Senyum yang sebagian orang menyebutnya sebagai senyuman menawan, namun bagi Geo, senyum itu layaknya senyuman seseorang yang tertangkap basah mengambil barang curian.
"Pergi sana, aku mau mandi"
Setelah pengusiran secara terang terangan, Geo melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar mandi dengan handuk yang ia sampirkan di bahu.
Kenzo mendengar pengusiran sepupunya, lantas terkekeh. Dirinya beranjak dari tempat tidur dan meninggalkan kamar Geo untuk menyelesaikan urusannya.
***
Kenzi saat ini telah sampai dimansion bersama Lino, setelah menyelesaikan urusannya. Baik Kenzi maupun Lino, tengah celingak celinguk mencari Kenzo, abang mereka.
"Bang Kenzo kemana bang?" Tanya Lino, mengedarkan pandangannya. "Kagak tau gue" balas Kenzi, namun pandangannya tetap berkeliling mencari sang kembaran.
Seakan tau akan manusia yang mencarinya, Kenzo terllihat tengah menuruni tangga dengan wajah datar.
"Bang, lu ngapain dari lantai atas?" Memasang wajah heran, Kenzi menatap selidik kearah Kenzo. "Kepo" balas Kenzo malas.
***
Rembulan kini bersinar indah di langit gelap. Bunyi kerikan jangkrik turut mengisi keheningan malam ini.
Suasana sunyi itu pun terasa di mansion Pradipta, terlihat seluruh anggota keluarga tengah berada dimeja makan termasuk Geo.
Suasananya begitu hening, hanya bunyi dentingan sendok yang beradu dengan piring yang terdengar.
peraturan tak tertulis di keluarganya, bahwa tidak boleh berbicara saat makan, mau tak mau harus dipatuhi Geo, Bukankah itu juga salah satu bentuk kesopanan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio Or Geo
FantasyGio maheswara menyadari, bahwa dirinya tiba tiba berada ditubuh Geo Bagaskara Pradipta. Gio, anak tunggal dengan sifat bar bar ini, kini berada ditubuh anak sulung bermarga Pradipta, permasalahan pelik yang dialami Geo membentuk pribadi yang keras s...