Geo sama sekali tak ada niatan untuk beranjak dari ruang kelas setelah kejadian tadi, setelah membersihkan mie di meja yang berceceran dan menyimak guru saat mengajar, dirinya hanya termenung dengan sesekali melirik kearah kursi disebelahnya.'bima bolos?'
Memejamkan mata guna menghalau perasaan tak nyaman yang menyerang tubuhnya. Wajah Geo saat ini terlihat begitu pucat, jari jari kukunya memutih menahan mual yang tak kunjung reda.
Menatap layar handphone digenggaman tangannya, bunyi notifikasi pesan kini membuyarkan lamunan Geo.
0853 6718 ****
Pembunuh kayak lu, pantas mati
Memijat pelipisnya guna menghalau rasa pening yang menyerangnya secara tiba tiba, sudah lebih dari ratusan kali nomer anonim ini mengirim pesan serupa sejak dirinya pindah ke dunia ini. Pada awalnya, Geo berpikir ini hanyalah orang iseng, namun, jika dipikir secara logika, memangnya ada orang iseng yang mengiriminya pesan serupa bahkan setiap hari?. Hah, belum selesai akan orang yang menerornya, kini hubungan antara dirinya dengan sahabatnya merenggang.
Pikirannya kembali terulang pada mimpinya tadi, bukankah semua itu terasa begitu nyata? Bahkan, rasa sakit akibat cambukan yang diterimanya, masih menghantuinya hingga sekarang, apakah semua itu adalah ingatan dari kehidupan Geo dulu? jika dipikir pikir, antara dirinya dan Geo memiliki trauma yang sama. Bahkan, Rangga serta Bima memiliki wajah yang begitu mirip, lebih dari mirip sih, hm- kembar!.
Bangkit dari duduknya, Geo berniat untuk pulang ke mansion dan mengistirahatkan tubuhnya. Bunyi notifikasi pesan kembali terdengar dari nomer anonim yang mengganggunya.
0853 6718 ****
Pembunuh kayak lu, pantas mati.
Clara meninggal karena lu
Clara meninggal karena lu
Clara meninggal karena lu
Clara meninggal karena lu
Clara meninggal karena lu
Clara meninggal karena lu
Clara meninggal karena lu
Clara meninggal karena lu
Clara meninggal karena lu
Clara meninggal karena lu
Pesan berbeda kini disampaikan nomer anonim ini. Kerutan halus tercipta diwajah Geo setelah melihat isi chat dari nomer anonim ini. Clara? Clara siapa? Dirinya merasa, saat membaca novel ini tak ada tokoh yang bernama Clara. Dan apa apaan ini? Nomer anonim ini bahkan meng spam Geo hingga mencapai ratusan.
'bot kah?. Setidaknya kalo mau mengancam, kata kata nya keren dikit ngapa?'
Mengetik balasan untuk nomer anonim ini, Geo dibuat terperangah akan jawaban yang tak diduga ini.
Clara siapa?
lu lupain dia secepat itu?
Gue bersyukur lihat lu menderita ^^.
Wajah Geo mengeras membaca balasan dari nomer anonim ini, ditambah siapa itu Clara? Geo asli hanya memintanya untuk mendapatkan maaf dan berlaku baik kepada keluarganya, bahkan, tanpa memberikan ingatan sedikitpun mengenai perempuan bernama clara.
Tunggu, 'gue bersyukur liat lu menderita?' berarti, selama ini ada yang ngawasin gue?, bahkan tanpa ngikutin alur dari cerita ini, si umpan meriam tetep dapetin masalah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio Or Geo
FantasyGio maheswara menyadari, bahwa dirinya tiba tiba berada ditubuh Geo Bagaskara Pradipta. Gio, anak tunggal dengan sifat bar bar ini, kini berada ditubuh anak sulung bermarga Pradipta, permasalahan pelik yang dialami Geo membentuk pribadi yang keras s...