Bab 3. Aku tidak ingin bertunangan

26 2 0
                                    

Pagi itu, Tina sedang duduk merenung sendiri di bangku taman sekolah.
Tiba-tiba, seseorang menyodorkan sebotol air mineral ke arah nya.

Tina mengangkat kepalanya, dan melihat first, yang kini sudah berada di sampingnya.

"Kenapa melamun Nona...?"
Tanya First, dengan selipan senyum manisnya.

Tina pun, menerima botol air mineral dari tangan First itu, lalu meminum nya.

"Kau sendiri... Kenapa kau ada di sini?"
Tanya Tina, sambil memandangi wajah First.

First tersenyum kecut, sebelum menjawab

"Aku bertanya padamu, tapi kau malah balik bertanya. Aku ke sini karena melihat mu melamun saja..."

Jawab First, sambil menatap lekat manik yang ada di dalam  mata bule milik Tina.

"Sekarang, aku ingin bertanya padamu... Kenapa kau melamun sendiri di sini? Apa yang sedang kau lamunkan?"

Lanjut First, dengan pertanyaan.
Mendengar pernyataan itu, Perasaan Tina menjadi dilema, antara menceritakan apa tentang apa yang dia alami, atau tidak.

"Ayo jawab..."

Desak First, membuat Elice menjadi salah tingkah.

"Oh, aku... Aku hanya memikirkan tentang PR yang di berikan pak guru tadi..."
Jawab Tina.

"Bohong...!"

Satu kata yang keluar dari mulut first itu, begitu terdengar singkat dan padat.

"H...a...? Ti... Tidak ... A... Aku tidak berbohong" elak Tina, dengan tergagap.

"Tin... Sudahlah, dari mata mu saja aku tau kau sedang menyembunyikan sesuatu"

Mendengar itu, Tina kemudian tak bisa lagi menahan semua nya...
Dia menetes air matanya...

Melihat Tina seperti itu, First merabah-rabah ke saku seragamnya, dengan tujuan mencari sapu tangannya.

Tapi dia sama sekali tidak menemukan sapu tangan nya, yang membuat nya mengusap air mata di pipi Tina, menggunakan telapak tangan nya.

"Ada apa? Apa yang terjadi padamu? A.. aku tidak punya sapu tangan untuk menghapus air mata mu. Jadi... Katakan saja semua masalah mu pada ku. Aku akan mendengar nya"

Bujuk First, agar Tina mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada nya, sambil terus mengusap pipi Tina dengan lembut.

Tina kemudian menatap First. Dia sudah tidak tahan lagi.
Akhirnya, dia pun menceritakan semua masalah yang dia hadapi termasuk perjodohan itu pada first.

Setelah mendengar apa yang di katakan Tina,  First jadi merasa sedih.

First yang diam-diam mencintai Tina, merasa tidak terima mendengar bahwa Tina akan bertunangan dengan orang lain.

"Lalu? Apa masalah nya?"
Tanya First.

"Masalah nya ... Aku tidak ingin bertunangan  dengan laki-laki itu First... Aku tidak mau.."
Balas Tina, dengan suara yang berat.

First menatap Tina dengan heran...
Meskipun Tina mengatakan bahwa dia menerima lamaran ini hanya karena demi bisnis orang tua nya,

Tapi  Tina juga memuji visual tampan Yang di miliki oleh calon tunangannya itu,
Tapi kenapa Tina malah tidak mau...

"Kau bilang... Dia adalah pria yang sangat tampan. Dia juga berasal dari keluarga kaya. Tapi, kenapa kau tidak ingin bertunangan dengan nya?"

Tanya First penasaran. Tapi Tina, hanyalah diam, membuat First semakin penasaran.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang