"Kebaikan katamu?? Aku malah tersiksa dengan hal yang kau bilang sebagai kebaikan itu" tindih First, dengan nada yang tinggi pada kakaknya.
"Apa yang membuat mu tersiksa... Aku tidak pernah menyiksa mu" balas Sean, yang juga tak kalah dari First.
"Itukan menurut anda..." First membalas perkataan Sean.
Perdebatan di antara mereka pun terus berlangsung...
"Stop...!"
Seru Ricko yang sudah tidak tahan lagi melihat perdebatan di antara ke dua putra nya ini.
"First... Kenapa kau begitu marah pada kakak mu?... Apa yang Sean lakukan terhadap mu?"
Tanya Ricko, sambil memperhatikan First yang membentak kakaknya, dan tidak mau mengalah dengan kakaknya.
"Sebaiknya papa tanyakan saja pada nya" ketus First, sebelum pergi meninggalkan tempat itu.
"First jaga sopan santun mu..."
Seruh Sean dengan Marah, sambil menarik tangan tangan First dengan kasar, lalu melepas nya, begitu saja.
first yang tidak menyangka hal ini akan terjadi, kini terkejut dan tidak dapat menyeimbangi tubuh nya hingga tubuhnya jatuh, dan kepalanya terbentur di meja makan.
"Sean... Apa yang kau lakukan?!" Teriak Ana, yang panik saat melihat kepala First terbentur, dan dahi First yang kini sudah berdarah.
"Astaga... F... First... Maafkan aku..." Ucap Sean dengan terbata-bata, yang tidak menyangka hal ini akan terjadi.
"Sean... Cepat panggil dokter" perintah Ricko, pada Sean.
Sean pun, langsung melakukan perintah ayahnya itu tanpa berpikir panjang, dan langsung menelpon dokter yang dia miliki di kontaknya.
***
Sementara itu, Tina yang sedang makan malam kini tersedak oleh makanannya.
"Uhuk...uhuk..."
Segera, Tina pun langsung meneguk air segelas ke dalam tenggorokan nya.
Tiba-tiba, ekspresi wajah nya berubah menjadi agak masam...'Kok, perasaan aku tidak enak yah...' batin Tina, sambil menepuk pelan jidat nya.
'Ada apa ini?' tanya Tina pada dirinya sendiri
Merasa tidak tenang, Tina pun langsung mengeluarkan handphone nya dari saku celana nya, dan hendak menelepon First.'eh, tunggu dulu... Hp First kan, di sita sama kak Sean' batin Tina.
Tina pun, langsung menelpon Sandi.
Setelah beberapa saat, akhirnya sandi mengangkat teleponnya.("Hallo selamat malam Tina") sapa Sandi, dari seberang telepon nya.
"Hallo., Selamat malam Sandi..." Tina membalas sapaan dari Sandi.
("Ada apa menelevon ku Tina?") Tanya Sandi.
"Oh tidak... Aku hanya ingin menanyakan bagaimana kabarmu... Kau baik-baik saja kan? Tidak ada masalah kan?" Tanya Tina.
("Tidak... Aku baik-baik saja Tina. Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal ini?")
"Tidak... Tidak apa-apa. Hanya saja, perasaan ku tiba-tiba menjadi tidak enak. Jadi, aku berpikir bahwa pasti terjadi sesuatu dengan kau dan juga First". Jelas Tina.
("Bagaimana, dengan First apa kau sudah menanyakan keadaan nya?") Tanya Sandi.
"Bagaimana aku tau? Aku tidak bisa menelepon nya." Ujar Tina.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN CINTA TINA (END)
Fiksi RemajaPerusahaan Maurence sedang dalam ambang kebangkrutan, namun seorang pengusaha kaya raya bernama Mikel Adijaya datang, dan menawarkan suntikan dana pada perusahaan tersebut. Tentu saja hal itu tidak dia berikan secara cuma-cuma. Dia memiliki syarat d...