Bab 56. Cinta tetaplah cinta

8 2 0
                                    

Setelah Sean, First dan Rachel keluar dari ruangan, kini tersisa Tina dan juga Marq yang hanya terdiam membisu di sana.

"Aku dengar dari First, kau memutuskan hubungan kita. Apa itu benar?" Tanya Tina, membuka percakapan di antara mereka.

Marq pun menatap Tina, yang kebetulan juga sedang menatapnya sambil menunggu jawaban.

"Aku memutuskan pertunangan kita. Bukan hubungan kita" balas Marq

"Lagipula, aku tidak mau hubungan baik kita terputus. Apalagi, aku sudah menganggap mu sebagai adikku. Juga, kau pasti tidak lupa dengan janji yang telah aku ucapkan pada almarhum ayahmu" lanjut Marq lagi.

"Aku hanya ragu. Kenapa kau memilih untuk memutuskan pertunangan kita? Apa kau punya sebuah rencana besar di kepalamu?" Tina melontarkan dua pertanyaan.

Marq menggelengkan kepalanya pelan, pertanda berarti dia tidak setuju dengan apa yang di katakan Tina.

"Tidak! Aku tidak mempunyai rencana apapun.", Tegas Marq dengan jawabannya.

"Lalu?" Tanya Tina dengan singkat

"Aku hanya baru melihat cinta First yang besar untuk mu kemarin. Dia sangat mengkhawatirkan mu sampai-sampai dia meninggalkan keluarganya yang ada di bandara dan menuju kemari."

"Aku mengingat,  ketika wanita yang kucintai dulu kecelakaan. Aku meninggalkan semua yang aku lakukan, aku menangis tanpa henti sambil berlari menyusuri lorong rumah sakit tanpa perduli apa yang dikatakan orang lain tentang ku. Dan itulah yang dilakukan First kemarin" lanjut Marq, setelah ucapan nya terjeda sebentar.

"Lalu, apakah kau akan kembali bersama kekasih mu?" Tanya Tina dengan nada hati-hati

"Tentu saja. Aku sangatlah mencintai nya. Aku tidak akan pernah mau melepasnya."  jawab Marq dengan matanya yang berbinar-binar.

"Dan... Tentangku dan First..."

"Kau tenang saja. Aku tidak akan mengganggu hubungan kalian lagi. Kalian bisa bersama sepanjang waktu" Marq memotong perkataan Tina.

"Benarkah? Apakah kau bersungguh-sungguh?" Tanya Tina dengan bahagia.

" Memangnya sejak kapan aku tidak pernah bersungguh sungguh dengan ucapan ku?" Marq melempar kan pertanyaan itu dengan tatapan dingin.

"Jadi...  Apa hubungan di antara kita Sekarang?" Tanya Tina pada Marq, untuk memastikan apa hubungan di antara mereka setelah mereka memutuskan pertunangan.

Marq tersenyum tipis sembari mengelus Surai halus Tina

"Apa gunanya kau memanggilku dengan sebutan Kak Marq, jika aku tidak bisa menjadi kakakmu" ujar Marq.

Tina pun tersenyum sembari memeluk tubuh Marq yang berdiri di samping tempat tidur nya itu.

"Terimakasih karena sudah mau menjadi kakakku. Aku selama ini selalu berharap akan memiliki seorang saudara. Tapi Tuhan, malah memberiku dua sekaligus. Pertama adalah kak Rachel, kemudian kau" ucap Tina

"Iya, adikku" balas Marq sambil tersenyum membalas pelukan Tina.

Sebenarnya, Tina bukannya tidak punya saudara kandung.

Dia hanya tidak punya adik kandung saja. Celine ibunya sudah beberapa kali keguguran dulu, hingga membuat keinginan Tina untuk memiliki adik hilang seketika.

Namun, Tina sebenarnya memiliki satu Kaka kandung laki-laki.

Namanya adalah William. Dia sekarang berada di Belanda, bersama dengan kakek dan neneknya.

Tina memiliki banyak kenangan indah masa kecil bersama dengan kakaknya William.

Wiliam adalah cucu pertama dari kakek dan neneknya.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang