Bab 5. Kenapa tidak bisa bersama?

17 2 0
                                    

Semenjak hari itu, hubungan antara Tina dan First menjadi canggung, Mikel berangkat ke China dan akan menetap di sana untuk beberapa tahun, dan Marq, kini telah menjadi CEO di antara dua perusahaan besar.

Pertama adalah perusahaan The_Adijaya corb, yang dia bangun bersama dengan ayah nya, dan ke dua adalah perusahaan Maurence group milik orang tua Tina.

***

Pagi itu, Tina sedang mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru di kelas nya.

Seperti biasa, dia dan First selalu saja menjadi dua orang pertama yang menyelesaikan tugas.

"Saya selesai Bu"
Ucap First dan Tina secara bersamaan.

Sejenak, first menoleh ke arah Tina, dan begitu pun sebaliknya.

Tina melempar kan sebuah senyuman pada First, tapi First malah membuang muka darinya.

Tina merasa hampa dengan perlakuan First terhadap nya.
Sudah dua Minggu, sejak hari pertunangan Tina bersama Marq di laksanakan.

Kadang-kadang, Marq datang menjemput Tina dari sekolah.

'Ya Tuhan, aku tidak sanggup'
Ucap Tina dalam hatinya, sambil menutup matanya.

Jam pulang pun telah tiba...

Saat itu, Tina sedang berdiri di pinggir jalan, sambil menunggu Taxi online yang dia pesan datang.

Seseorang, datang dan berdiri di sampingnya, Tina pun memalingkan wajahnya ke arah orang itu.

Sejenak, senyuman pun terlukis di wajah Tina.

"Hai First..." Sapa Tina dengan lembut.

Tapi first, hanya menanggapi nya dengan senyum tipis.

"First... Apa yang kau lakukan di sini?"
Tanya Tina.

"Aku sedang menunggu kakak ku. Lagi pula, ini kan tempat umum jadi wajar jika aku ada di sini" ucap First dengan acuh tak acuh...

Mata Tina berkabut-kabut mendengar apa yang di katakan first.
Walaupun ucapan yang First lontarkan bukan lah suatu hinaan, atau caci maki, tapi entah mengapa, hati nya terasa terkoyak-koyak mendengar nada bicara First pada nya.

Suasana di situ, kini menjadi hening.
First hanya tetap sibuk dengan handphone di tangannya, sedangkan Tina hanya sibuk dengan pikirannya sendiri.

"First kenapa kau...."

"Kakak ku sudah tiba... Aku pergi..."

First menyela perkataan Tina, dan langsung masuk ke dalam mobil bersama kakak laki-lakinya.

Tina menatap kepergian first dengan kecewa. Dia pada awalnya ingin bertanya pada First kenapa dia menjauh darinya.

Sementara itu, di dalam mobil, First hanya menatap Tina melalui spion depan mobil itu.

'Maafkan aku Tina... Jika kita tidak bisa bersama, maka jangan buat aku untuk tidak bisa melepaskan mu.' lirih first dari dalam hatinya, sambil menyandarkan kepalanya di bangku mobil.

Sean, kakaknya Kini menatap nya dengan heran.

"Kenapa?" Tanya Sean.

"Hmmm?" Gumam First sambil menatap ke arah Sean yang sibuk menyetir.

"Aku bertanya, apa yang terjadi padamu? Apa kau sakit?" Tanya Sean.

First hanya tersenyum tipis. "Lebih tepatnya, sedang sakit hati" balas First.

"Haahh? Sakit hati? Sakit hati pada siapa?" Tanya Sean lagi yang masih kurang paham dengan jawaban First.

"Sakit hati dengan mu, karena terlalu banyak bertanya" lontar First.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang