Bab 7. Pacar stres

10 2 0
                                    

Siang itu, Tina dan First tidak langsung pulang. setelah sekolah, mereka ke taman untuk bersenang-senang.

"First apakah kak Sean tidak akan marah? Bagaimana jika dia datang menjemput mu dan memarahi mu karena tidak ada di sana?"

Tanya Tina dengan khawatir pada First.
First hanya tersenyum saja melihat kekhawatiran yang di alami oleh kekasih bule nya ini.

"Tidak apa-apa... Aku tadi sudah mengirimkan pesan pada kak Sean, bahwa hari ini aku akan pulang terlambat"
Balas First.

"Syukurlah kalau begitu"
Ucap Tina sambil membuang nafas lega.

Kala itu, Tina sedang meraba-raba saku seragamnya sambil mencari-cari Handphone miliknya, yang entah di mana.

"Cari ini?"

Tanya  First sambil mengangkat benda pipih itu di depan wajah Tina.

"Sayang... Aku dari tadi mencari handphone ku, ternyata ada di kamu... Kembalikan...!"

Ucap Tina, sambil meraih Handphone nya dari tangan First tapi bukannya mengembalikan Handphone itu pada Tina, First malah menarik kembali tangannya.

"Enak saja.."

Ucap First sambil menjulurkan lidahnya ke arah Tina.
Sejenak, ekspresi wajah Tina yang tadinya terlihat biasa saja, kini berubah menjadi kesal.

"First kembali kan..." Perintah Tina

"Tidak mau" ejek First lagi...

"First ayolah..." Bujuk Tina

"Hmmm...  Nggak mau" Ejek First lagi, sambil mulai berlari meninggalkan Tina di sana...

"Ferst... Tunggu kembali kan handphone ku"

Teriak Tina, sambil mencoba berlari mengejar First yang membawa kabur handphone nya.

Kisah kejar-kejaran bak anak kecil pun terus saja berlangsung di taman tersebut hingga beberapa saat, sebelum First tanpa sengaja menyenggol seorang anak gadis hingga terjatuh.

"Astaga Dek... Maaf kan kakak"

Permintaan maaf terucap dari mulut first, sambil berjongkok membantu anak yang berusia sekitar sembilan tahun itu untuk berdiri.

"Kau tidak apa-apa kan dek? Ada yang luka nggak?"

Tanya Tina dengan khawatir, sambil menghampiri mereka berdua.

"Aku... Tidak apa-apa kok kak"

Ucap gadis kecil itu sambil menunjukkan senyuman manis nya pada pada kedua pasangan muda itu.

"Kau ke sini bersama siapa?"

Tanya First sambil berjongkok di depan gadis kecil itu, yang kini dia duduk kan di sebuah bangku taman, dan First duduk si samping anak itu.

"Di mana ibumu dek?" Tina juga bertanya.

Sekejap, wajah ceria yang terlukis di wajah anak itu menjadi kusam.

"Kenapa?" Tanya Tina yang tidak menemukan kesalahan dalam kata-kata nya.

"Aku tidak punya ibu kak..." Cemberut anak itu.

Tina dan First kini saling bertatap-tatapan

"Tolong maafkan kakak yah... Kakak tidak tau dek" ucap Tina, dengan penuh rasa bersalah.

"Tidak apa-apa kak" balas gadis itu sambil tersenyum lagi.

"Terus, kamu di sini sama siapa dek?"

First melontarkan lagi pertanyaan yang tidak sempat di jawab oleh anak tersebut.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang