Malam itu, di sebuah aula besar yang ada di hotel X, sebuah pesta megah di adakan untuk para pengusaha-pengusaha.
Dari berbagai perusahaan di kota itu, entah dari perusahaan kecil, hingga perusahaan besar, semuanya telah hadir di sana.
Pesta ini, selalu di adakan setiap tahun nya, dengan tujuan untuk memilih perusahaan paling berjaya di tahun itu.
Tina, dan Marq kini masuk di tempat itu dengan berjalan biasa saja.
Mereka berjalan berdampingan, tapi Mereka tidak bergandengan tangan satu sama lain.Kedatangan mereka, di sambut ramah oleh para pengusaha lainnya.
Setelah menyapa beberapa kenalan nya, Marq kini duduk berdampingan dengan Tina di sebuah meja bundar yang memiliki empat kursi yang tersusun rapi."Hai tuan Marq..." Sapa seseorang sambil duduk di depan Marq, dan Tina.
Tina mendapati kelompak matanya sedikit berkedut ketika melihat orang di depannya itu.
"Hai... Tuan Sean, apa kabarmu" sapa Marq.
"Oh iya, kabar saya baik" jawab Sean.
Tina melirik Sean, yang sepertinya sedang mengirim pesan pada seseorang.
Beberapa menit kemudian, Tina di buat hampir terlonjak dari kursinya, saat melihat kedatangan First di tempat itu.
Tina, dan First kini saling menatap dalam diam.
"First, kenapa hanya berdiri saja... Ayo duduk di sini"
panggil Sean, sambil menyuruh First duduk di sebelah nya.
First mengangguk, sebelum akhirnya duduk di sebelah Sean.
Tina menggaruk kepalanya yang benar-benar tidak terasa gatal itu.
Dia bingung, kenapa takdir mempermainkan nya."Kenapa? Apa kepala mu gatal?" Tanya Marq, sambil memegang tangan Tina yang menggaruk kepalanya.
"Ah, tidak ..." Balas Tina agak canggung.
Marq mendekat kan wajah nya di telinga Tina, dia berpura-pura memperhatikan rambut Tina, agar dua orang di depannya itu tidak mencurigai nya.
"Dengarkan aku Nona Tina, aku harap kisah cinta mu dengan laki-laki itu sudah usai... Awas saja, kalau aku mengetahui kalian berdua masih berhubungan aku akan menghabisi pria itu"
bisik Marq di telinga Tina, sambil menyembur kan ancaman dari mulut nya.
Mendengar apa yang di katakan oleh Marq, Tina kini merasa tegang, bahkan untuk menelan Saliva nya saja dia sudah kesulitan melakukan itu.Di sisi lain, Sean melihat Marq dan Tina yang menurut nya adalah pasangan yang benar-benar serasi.
Sean mendekat ke arah First, dan berbisik padanya"Lihatlah, mereka adalah pasangan yang serasi. Jadi aku harap, kau tidak akan menggangu hubungan mereka" bisik Sean pada First.
Melihat perlakuan Marq pada Tina saja sudah membuat hati nya pedih, di tambah lagi dengan ucapan kakak nya yang menyebutkan bahwa semoga dia tidak akan menggangu hubungan Tina dan Marq,, membuat hatinya benar-benar terkoyak.
First memandang langit-langit hotel itu, dia sedang berusaha membendung air matanya, agar tidak terlihat lemah oleh orang lain.
Di sisi lain, Tina kini menatap First dengan senduh... Dia benar-benar mengerti dengan apa yang di rasakan oleh First saat ini.
Karena dia, juga merasakan hal yang sama.
Mereka sama-sama tidak nyaman berada di sini. Hingga Tina ingin mencoba pergi dari tempat itu."Oh iya, kak Marq aku... Aku permisi mau mencari toilet sebentar" ujar Tina.
![](https://img.wattpad.com/cover/347415203-288-k53849.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN CINTA TINA (END)
Teen FictionPindahan dari aplikasi Fizzo Perusahaan Maurence sedang dalam ambang kebangkrutan, namun seorang pengusaha kaya raya bernama Mikel Adijaya datang, dan menawarkan suntikan dana pada perusahaan tersebut. Tentu saja hal itu tidak dia berikan secara cu...