Bab 66. Mau gendong cucu

13 2 0
                                    

Marq kini sedang berada di perusahaan milik mendiang ayahnya Tina.

Walaupun masih ada Rachel yang sering mengontrol perkembangan perusahaan itu, tapi dia tidak lupa kalau perusahaan itu berada dalam tanggung jawabnya.

"Tuan Marq, sore ini kita ada meeting dengan Tuan Sean Hernandez" ujar Rachel, dengan senyuman nya yang merekah.

Marq menghela nafas nya dengan kasar sebelum dia menatap ekspresi Rachel yang cerah, dan membalas

"Aku tau Rachel... Kau sudah mengingatkan ku beberapa kali sejak tadi pagi"

"Hehehe... Aku kan cuma mau ingetin aja" balas Rachel sambil menyengir

"Kalo di lihat-lihat, selama ini kamu selalu semangat deh, kalo ada meeting sama Sean . .. aku jadi curiga" ujar Marq, sambil melemparkan tatapan menyelidik.

"Ih, apa sih, Marq nggak jelas... Eh, maaf! Tuan Marq maksudnya" ujar Rachel tersenyum sambil mengulangi kesalahan katanya.

Di rumah, dia dan Marq memang saling memanggil nama, namun itu tidak berlaku jika di tempat kerja.

"Ehem ehem ..." Marq berdeham pelan

"Ish apa sih!" Ujar Rachel sambil tertawa kecil.

Gadis itu merasa, jika pria yang dua tahun lebih muda darinya itu, kini sudah jauh lebih asik dari pada sebelumnya.

Marq, ternyata memiliki sifat yang sangat menyenangkan di samping sikap dingin nya yang sering membuat orang lain mati rasa.

"Ya udah, kamu selesaikan pekerjaan kamu dulu yah, aku juga mau cek beberapa berkas" ujar Marq, setelah beberapa saat bercanda dengan Rachel.

"Baik pak!" Seru Rachel.

"Emangnya aku bapak mu?!" Cibir Marq, yang dari dulu hanya ingin di panggil tuan saja, tidak mau di panggil pak, karena dia masih muda.

"Hahaha... Maaf tuan!" Ujar Rachel, sebelum berlalu dari sana.

Marq menggelengkan kepalanya pelan. Ternyata, memang menyenangkan jika berbaur dengan banyak orang.


-Dua hari kemudian-

"Ma ... Pa, kok Sean sama First di panggil ke sini sih?" Tanya Sean.

Saat ini, mereka sedang duduk bersama di ruang tamu.

"Iyah Ma... First padahal tadi mau nongkrong loh sama teman-teman... Tapi malah pulang, karena Mama nelpon" ujar First, mengangguki perkataan Sean.

"Anak-anak Mama sama Papa ... Besok, Mama sama Papa udah mau balik ke Spanyol" terang Ana pada anak-anak nya.

Sean dan First kini saling menatap dalam diam.

"Kapan?" Tanya mereka bersamaan.

"Besok!" Balas Ricko pada putra-putra nya.

"Kalian jaga diri baik-baik yah sayang" ujar Ana.

Sean dan First mengangguk sebagai jawaban kepada orang tua mereka.

Ana pun, mengusap lembut pucuk kepala kedua putranya itu. Sudah lebih dari satu bulan dia dan suaminya Ricko tinggal di Indonesia bersama dengan kedua anak mereka

Namun sebagai seorang ibu, dia masih saja merindukan anak-anaknya. Rasanya masih tidak rela jika akan meninggalkan mereka.

Apalagi, dia sudah terbiasa tinggal dengan mereka selama satu bulan lebih ini.

"Mama sama Papa, balik lagi beberapa bulan depan yah!" Ucap First pelan.

"Iyah, Papa sama Mama pasti akan balik lagi buat jenguk kalian dalam tahun ini kok!" Ujar Ricko.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang