Bab 24. Berlutut

20 2 0
                                    

"Berani-berani nya kau menghina dan menunjuk-nunjuk adikku di depan mata ku!!" Teriak Sean.

"A... APA?!" Arseno terbelalak kaget.

Cassandra kini tercengang, dia masih mencoba untuk mencerna baik-baik pernyataan dari Sean, yang menyatakan bahwa laki-laki yang harga dirinya telah di injak-injak oleh ayahnya sendiri, ternyata adalah adik dari klien terbesar ayahnya.

"Dan... Kau, berani-berani nya kau mengatakan hal memalukan itu pada
Christ Tina Maurence, yang merupakan pemilik tunggal dari perusahaan besar Maurence group" teriak Marq, sambil menunjuk wajah Arseno dengan jari telunjuk nya.

Mendengar pernyataan yang di lontarkan oleh Marq barusan, membuat mata Cassandra terbelalak kaget.

Dia kini menundukkan kepalanya, dia awalnya berencana mempermalukan Tina, tapi malah dirinya di permalukan untuk ke dua kalinya karena Tina.

Dia bisa mendengar bisikan cibiran, dari beberapa pengusaha yang sedang menonton kejadian itu.

Selain Cassandra, Arseno juga kini telah merasa di permalukan.
Dia hanya ingin membantu menuntaskan masalah putrinya, tapi dia malah membawa dirinya sendiri ke dalam masalah.

Ke dua bocah, yang dia kira adalah putra, dan putri dari perusahaan kecil, ternyata satunya adalah adik dari klien terbesar nya, sedang kan yang satunya lagi merupakan pemilik perusahaan yang lebih besar dari perusahaan mereka.

"Aku akan membatalkan kerja sama kita" ujar Sean.

"Tidak, Tuan Sean, jangan batalkan kerja sama kita. Aku... Aku akan menyuruh putri ku untuk meminta maaf pada adikmu",

balas Arseno, dengan takut. Dia seharusnya mendengar kan perkataan bocah lelaki itu, yang telah memperingatkan nya agar tidak berbuat lebih jauh lagi, sebelum dia menghancurkan hidup mereka.

Kini benar-benar telah terlambat.
Dia terlanjur berbuat lebih jauh, dan bocah itu benar-benar telah menghancurkan hidup nya, jika Sean benar-benar akan membatalkan kerja sama mereka.

"Sandra... Ayo minta maaflah" perintah Arseno, pada Cassandra.

"Tidak ..."

Tolak Cassandra. Harga dirinya Begitu tinggi, dan dia tidak pernah mau meminta maaf kepada siapapun. Dia telah terbiasa berbuat seenaknya tanpa harus meminta maaf sejak dia masih kecil.

"Kenapa kau malah menyuruh putri ku untuk meminta maaf tuan Wijaya, secara kau lah yang telah menghina Tina, dan juga First" ujar Marq.

"Kau lebih baik berlutut di kaki mereka, sebelum aku menghancurkan hidup mu" timpal Sean.

' Aku ... Tidak, aku tidak akan pernah mau meminta maaf, apa lagi sampai berlutut di kaki dua bocah ini, di depan para pengusaha dan orang-orang kaya' batin Arseno.

"Dengarkan aku, tuan Sean Hernandez... Jika kau membatalkan kerja sama kita, maka aku akan menarik semua dana yang telah aku berikan untuk perusahaan mu" ancam Arseno, karena dia tidak mau meminta maaf.

"Silahkan saja ... Aku tidak takut!!" Balas Sean, singkat, padat, dan jelas.

Lagipula, dana yang telah di berikan oleh Angkasa group belum seberapa dari jumlah yang di tawarkan oleh Marq, dari perusahaan The_Adijaya corb.

Arseno, kini di buat menjadi takut saat Mendengar Perkataan Sean.
Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada istri dan anaknya setelah itu.

Secara, dia telah menggadaikan sertifikat rumah nya di bank, hanya untuk dana yang telah dia investasi kan pada Hernandez group.

Walaupun uang nya di kembalikan, itu pasti hanya akan cukup untuk membayar gaji para karyawan di kantor nya.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang