Di siang itu, Tina dan juga First sedang mengobrol di taman sekolah, sambil memakan Snak yang mereka beli tadi.
"Oh iya Tina... Aku sudah lama sekali tidak melihat tunangan mu itu, kemana dia?" Tanya First tiba-tiba.
"Kenapa kau bertanya tentang dia? Dia sekarang sedang berada di Rusia, dan akan kembali sekitar tiga Minggu lagi" jawab Tina, tengah asik memakan cokelat di tangannya itu.
"Kau begitu gembira rupanya" ucap First.
"Tentu saja gembira... Dengan begitu, kita bisa terus bersama-sama, tanpa ada yang menghalangi" ujar Tina.
Mendengar perkataan Tina, wajah First yang tadinya ceria, kini berubah menjadi masam.
'ya Tuhan... Apakah aku tidak salah mencintai tunangan orang lain?'
"First...!"
Panggil Tina, langsung menyadarkan First dari lamunannya itu.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Tina.
"Tidak... Tidak ada .." ucap First, sambil menyembunyikan kekhawatiran nya.
"Owh" balas Tina
"Dasar... Yah... Kamu sudah besar, tapi cara makan mu sangat belepotan begini"
Ujar First, sambil mengeluarkan sapu tangan dari kantong nya, dan mengelap pinggiran bibir Tina.
Manik mata Tina, kini tengah memandang wajah First yang sibuk dengan aktivitasnya.
First kemudian mengangkat pandangan nya yang dari tadi tertuju pada sisa-sisa cokelat di pinggiran bibir Tina yang kini sudah di bersihkan nya, dan kini netra mata First saling berpandangan dengan manik mata Tina.Adegan saling pandang memandang itu pun, terus berlangsung hingga beberapa saat. Sebelum sandi mengacaukan momen indah mereka
"Hai kalian ..!!"
Seru sandi yang datang dari arah kantin.
Kini, Tina dan First pun menatap ke arah sandi.'sial... Kenapa dia harus datang di saat yang salah'
gerutu First dalam hatinya sambil memandang Sandi, dengan tatapan yang tidak suka.
'padahal, aku masih ingin menatap mata First lagi... Arggg... Dasar Sandiiiii'
geram Tina dalam hatinya, namun dia tetap tersenyum ke arah sandi, agar orang itu tidak merasa tersinggung.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya Sandi tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Memangnya kau tidak lihat?" Ujar First.
"Hei... Nggak usah ngegas bro..." Balas Sandi.
***
Siang itu, First datang di jemput oleh sopir nya.
"Selamat siang tuan" sapa pak sopir, sambil berdiri di depan mobil nya.
'Aiss... Ini kan mobil ku ...'
ucap First dalam hatinya, matanya berbinar-binar menatap mobilnya yang sudah satu bulan lebih di sita oleh kakaknya.
"Kenapa kau yang menjemput ku? Di mana Sean?" Tanya First pada sopirnya.
"Tuan Sean ada di rumah Tuan" jawab pak sopir.
First hanya mengangguk sebagai tanda mengerti. Lalu dia pun masuk, duduk di bangku belakang mobilnya.
Setelah beberapa saat, akhirnya First sampai di rumahnya
Perjalanan dari sekolah, menuju ke rumah nya, memakan waktu lima belas menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN CINTA TINA (END)
Roman pour AdolescentsPerusahaan Maurence sedang dalam ambang kebangkrutan, namun seorang pengusaha kaya raya bernama Mikel Adijaya datang, dan menawarkan suntikan dana pada perusahaan tersebut. Tentu saja hal itu tidak dia berikan secara cuma-cuma. Dia memiliki syarat d...