Bab 61. Wanita yang se-Level

10 2 0
                                    

Malam hari di kota itu kini telah tiba.
First sampai di rumahnya, dengan pakaian basah yang sudah kering di tubuhnya.

"First? Darimana kau? Kenapa basah seperti ini?!" Tanya Ana dengan khawatir saat melihat tubuh First yang basah

"Oh... Aku,... Aku habissss...." First ingin membuat alasan, tapi dia telah kehabisan kata-kata untuk berbohong

"Lupakan! Pergi dan mandilah. Nanti kau bisa-bisa, kau akan sakit menyusul kakakmu" balas Ana

"Hehehe" First tertawa kecil sebelum akhirnya dia berlalu untuk pergi mandi.

"Heh... Anak itu! Dia pasti habis senang-senang dengan pacarnya" kekeh Ana, sembari menggelengkan kepalanya melihat punggung First yang kini sudah berlalu di atas tangga.

"Dasar, anak muda jaman sekarang. Mode pacaran mereka memang sangat aneh!" ucap Ana lagi, sembari tertawa kecil saat mengingat masa-masa dia, dan suaminya pacaran dulu.

...

Setelah mandi, First duduk sebentar dipinggiran kasurnya dan saling berbalas pesan dengan Tina.

Beberapa saat kemudian, Ana mengajaknya untuk makan malam bersama di meja makan.

First pun turun dan menuju dapur. Melihat, kedua orang tua nya dan juga kakak laki-laki nya yang kini tengah duduk bersama di meja makan.

Dan, yah.... Di sana juga ada Rachel.

'Kak Rachel? Kenapa dia disini?' First bertanya-tanya dalam hatinya.

Rachel sore itu, datang dengan maksud dan tujuan untuk menjenguk Sean yang sedang sakit.

Meskipun dia tidak bekerja di perusahaan Sean, namun karena Rachel berteman baik dengan Bunga, sekretaris Sean, jadi dia bisa mengetahui tentang keadaan Sean sekarang.

Dia merasa khawatir dan langsung saja berinisiatif untuk datang menjenguk Sean sepulang kerja.

Dia hendak pulang sehabis menjenguk Sean, saat Ana mendapati nya dan mengajaknya untuk makan malam bersama.

Rachel sempat menolak, karena dia juga harus menemani Tina untuk makan malam.

Tetapi, Ana berhasil membujuknya dan membuat nya mengiyakan permintaan Ana, kemudian dia mengirimkan pesan pada Tina karena tidak bisa makan malam dirumah, karena khawatir Tina pasti akan menunggu nya.

Hacccuuu...

First tiba-tiba terbersin saat hendak mendekat ke arah mereka.

Hacccuuu...

First terbersin sekali lagi, dan merasakan gatal di hidung nya dan entah apa yang yang menyumbat hidungnya dan membuat nya merasa risih.

"First kau kenapa?" Tanya Sean dengan tatapan khawatir saat melihat First yang mulai duduk di kursinya dengan wajah yang sudah mulai lesu.

Padahal, baru saja kurang dari satu menit yang lalu ketika dia bersin, tapi semuanya sudah jadi seperti ini.

"Enggak... Aku enggak apa-apa kok" balas First, sambil tersenyum.

"Masuk angin mungkin" ucap Ana

"Masuk angin? Memangnya dia abis ngapain Ma?" Tanya Sean, yang juga langsung di angguki oleh ayahnya Ricko.

"Mana Mama tau ...  Dia pulang ke rumah, dengan kondisi baju basah yang sudah mengering di badannya" jawab Ana.

Rachel pun, tersenyum tipis saat mendengar penjelasan dari ibunya Sean itu.

"Jadi begini, Om, Tante, Sean... Biar aku yang jelasin" ujar Rachel.

Ana, maupun Ricko berkata pada Rachel untuk jangan terlalu memanggil mereka dengan panggilan formal. Jadi, sah-sah saja, jika Rachel menyebut mereka sebagai Om, dan Tante.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang