Bab 13. Tidak pernah berubah

18 2 0
                                    

Pagi hari pun telah tiba,  pagi itu Tina Sudah bersiap untuk pergi ke sekolah.
Hari itu, dia akan di antarkan oleh Marq, karena pagi-pagi sekali Marq sudah datang untuk mengantarkan nya ke sekolah.

Juga, karena akan ada hal yang mau di bicarakan oleh Marq dengannya.

"Ada apa? Apa yang ingin kau bicarakan dengan ku?"

Tanya Tina, saat itu mereka berdua sudah sama-sama berada di dalam mobil.
Marq baru saja menyalakan mesin mobil nya.

"Dengar Tina... Siang ini, aku akan naik penerbangan ke Rusia. Aku akan menetap di sana hingga satu bulan, atau lebih" terang Marq, sambil perlahan menjalan kan mobil itu.

"Rusia? Untuk apa kau ke sana?", Tanya Tina, yang sepertinya tidak tau apa-apa.

Marq terkekeh saat mendengar pernyataan dari Tina tersebut.

"Dengar yah ... Jangan pernah berpikir bahwa aku ke sana untuk berlibur atau bersenang-senang. Aku ke Rusia, untuk menjalan kan bisnis dari Maurence group"

Marq membalas pertanyaan Tina.
Sekejap, Tina terdiam memandangi wajah tampan Marq dari samping.
Dia benar-benar berhutang Budi kepada Marq, karena telah mengurus perusahaan yang di bangun dengan susah payah oleh ke dua orang tuanya.

Tina benar-benar tidak pernah bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan perusahaan itu, jika tidak ada Marq.
Di sisi lain, dia juga masih terlalu muda untuk memahami hal bisnis seperti itu.

"Kak Marq?' panggil Tina pelan.

"Ya?" Sahut Marq..

"Terimakasih yah... Karena mu, Maurence group bisa terus berlanjut" ucap Tina dengan penuh rasa terimakasih.

"Ini sudah tanggung jawab ku" balas Marq.

"Di saat aku pergi nanti, aku harap kau tidak bermacam-macam" lanjut Marq.

Tina hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, dia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Marq.

"Apa yang kau maksud kak Marq?" Tanya Tina dengan penuh rasa penasaran.

"Jangan dekat-dekat dengan mantan mu lagi" lontar Marq.

"Oh... Maaf, Mantan atau pacar yah?... Terserah... Apa pun hubungan di antara kalian, aku hanya ingin kau menjauh darinya dan tidak pernah punya hubungan lagi dengannya... PAHAM!" Tegas Marq.

Mendengar apa yang di katakan oleh Marq itu pun, sontak membuat Tina terdiam.
Bagaimana mungkin, dia menjauh dari First, sedangkan First adalah cinta nya?.

"Apa arti dari diam mu ini?" Tanya Marq, ketika menyadari bahwa Tina saat ini tengah terdiam seribu bahasa.

Mendengar pertanyaan dari Marq itu pun, Tina hanya terdiam terus...
Dia tidak tau harus berkata apa lagi.
Dia hanya menatap ke arah jendela mobil, sambil berusaha membendung air matanya.

Setelah beberapa saat, mereka pun akhirnya sampai di sekolah Tina.
Tina turun  dari dalam mobil, di ikuti oleh Marq.

"Terimakasih yah kak Marq, karena sudah mengantarkan ku" ucap Tina, sambil berbalik pergi.

"Eh tunggu dulu" panggil Marq.

Tina pun membalikkan tubuhnya ketika Marq memanggil nya.
Marq mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam saku nya.
Lalu, menyodorkan benda itu pada Tina.

"Selamat ulang tahun yah... Maaf terlambat" ucap Marq dengan tersenyum.

"Iya... Thank you yah kak", balas Tina tersenyum, sambil mengambil benda yang di berikan Marq padanya.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang