Bab 41. Memperbaiki hubungan

18 2 0
                                    

Yah, gadis cantik itu sendiri tidak lain adalah Nathalie. Wanita yang sangat dicintai oleh Marq

"Marq... Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Nathalie terkejut.

"Aku merindukan mu Natha" ujar Marq, dengan suara lirih, sembari mendekati Nathalie kemudian memeluk tubuh wanita itu dengan penuh perasaan.

Awalnya Nathalie ingin memberontak minta di lepaskan, tapi entah mengapa perasaan nya juga ikut merasakan kesedihan yang ada di hati Marq saat ini.

Nathalie mengangkat kedua tangannya, dan membalas pelukan hangat dari Marq dengan penuh rasa kerinduan. Mata wanita itu kini telah berkaca-kaca, siap meneteskan air mata.

"Aku juga merindukan mu" balas Nathalie dengan suara lirih.

Mendengar pernyataan yang di terlontar dari mulut Nathalie, membuat Marq tanpa sadar langsung meneteskan air mata nya yang sedari tadi dia tahan.

Mereka terus berpelukan hingga beberapa saat. Nathalie kini seperti nya sudah tidak perduli lagi, entah Marq sekarang sudah bertunangan dengan orang lain atau tidak, yang terpenting baginya saat ini adalah, dia sangat mencintai pria yang dipeluknya saat ini.

beberapa saat kemudian, Nathalie pun menguraikan pelukan mereka, dan menyeka sisa-sisa air mata di wajahnya.

"Ayo masuk. Apakah kau ingin berdiri terus di luar?" Ujar Nathalie sambil memaksakan senyuman nya.

Di sisi lain, Marq memandang wanitanya ini dengan tatapan yang penuh arti. Dia tidak percaya bahwa Nathalie akan menawarkan dia untuk masuk. Dia pikir, Nathalie akan mengusir nya seperti biasanya tapi ternyata tidak.

"Apa kau tidak ingin masuk?" Tanya Nathalie sekali lagi. Marq pun seketika tersenyum manis sebelum dia menjawab.

"Oh, tentu saja aku tidak ingin melewatkan kesempatan ini"

Kemudian, Marq menerobos masuk dan duduk di sofa ruang tamu Nathalie.

"Aku akan membuat kan mu teh" ujar Nathalie, namun baru saja selangkah, tangan nya telah di tahan oleh Marq.

"Tidak usah. Aku hanya membutuhkan mu sayang" ucap Marq dengan nada yang luar biasa lembut.

Mendengar itu, Nathalie pun tersenyum hambar sambil menatap Wajah Marq dengan senduh.

"Yang kau butuhkan adalah Tina, bukan aku" timpal Nathalie dengan nada lirih.

"Hei ayo lah... Aku hanya menganggap nya sebagai adikku saja." Ucap Marq dengan nada yang terdengar ramah, agar Nathalie tidak terus saja mengungkit- ungkit lagi nama Tina jika sedang bersama nya.

"Jangan lupa kan kenyataan Marq" ujar Nathalie. "Aku tidak melupakan kenyataan Natha. Aku hanya berusaha untuk menerima kenyataan. Kenyataan, bahwa yang aku cintai adalah kamu bukan Tina" ujar Marq sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Marq cukup! Bukan kah kau terlalu jahat pada Tina jika terus mencintai ku?" Ucap Nathalie dengan air matanya yang sudah mulai menetes deras dari mata indah nya itu.

Mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Nathalie tersebut pun, langsung membangkitkan emosi yang terpendam dalam diri Marq.

"Kenapa aku di sebut jahat jika mencintai mu Natha? Kenapa...! Jelaskan pada ku apa alasan nya. Tina juga masih menjalani hubungan dengan orang yang dia cintai, tapi aku tidak menganggap nya jahat!" Lontar Marq, sambil melampiaskan seluruh emosi yang tadi di bangkitkan dengan kata-kata dari Nathalie.

"Marq dengar... Kau harus mencoba untuk mencintai perempuan itu. Perlahan, dia juga pasti akan mencintaimu" ujar Nathalie dengan nada yang lembut, sambil perlahan berjalan lebih mendekat pada Marq, hingga jarak yang tersisa di antara mereka tinggal lah beberapa senti saja.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang