Bab 50. Jalan buntu

10 2 0
                                    

"Pa... Aku akan ikut papa sama Mama ke Spanyol. First akan pindah sekolah ke sana." ujar First tiba-tiba

Uhuk... Uhuk...
Sean seketika tersedak saat hendak meminum, minuman nya.

"Apa?!"

Seru Sean yang seolah tidak percaya bahwa First akan menyetujui saran papa nya untuk melanjutkan pendidikan di Spanyol.

"Apa kau yakin?"

Tanya Ricko yang masih ragu dengan apa yang di katakan oleh First. Karena pada awalnya First menolak sarannya untuk melanjutkan pendidikan di Spanyol, lantas apa yang membuat First sampai berubah pikiran?

"Aku yakin pa... Seratus persen yakin" balas First.

Dia telah bergulat dengan pikiran nya semalaman. Dan dia memutuskan untuk benar-benar pergi dari hidup Tina, sama seperti yang telah dia katakan pada Tina kemarin sore.

Dia akan pergi ke Spanyol. Dengan begitu, Tina sudah tidak akan pernah melihat nya lagi, dan perlahan - lahan gadis tercinta nya itu juga pasti akan melupakan diri nya dan melanjutkan hidup nya dengan tunangannya tanpa kesedihan lagi.

"Papa tanya lagi. Apa kau yakin?"

Tanya Ricko hanya untuk memastikan. Siapa tau, First akan mengubah keputusan nya. Tapi sepertinya kali ini tidak. First sudah benar-benar yakin dengan keputusan yang dia ambil.

"Iya. First yakin pa... First udah mempertimbangkan keputusan ini dengan baik, dan First sudah mengambil keputusan... Kalau First, akan melanjutkan pendidikan di Spanyol" ujar First.

Di sisi lain, Sean hanya memandangi First dengan tatapan yang tidak percaya. Keputusan yang di ambil First ini terlalu tiba-tiba.

Dia memang senang, karena First telah mengambil keputusan ini. Melanjutkan pendidikan di Spanyol, memang jalan terbaik dari pada tinggal di sini hanya untuk menjadi orang ketiga antara Tina dan Marq.

Tapi di sisi lain, dia juga merasa sedih. Walaupun awal nya dia lah yang membujuk First agar mengikuti orang tua nya untuk tinggal di luar negeri, tapi kata-kata First di malam itu telah mempengaruhi nya.

Saat First mengatakan bahwa adiknya itu tidak bisa meninggalkan nya, karena First telah terbiasa hidup dengan nya sejak kecil, membuat Sean seolah-olah tidak rela melepas adik nya untuk pergi.

Setelah First pergi, dia juga pasti akan kesepian. Karena tidak akan ada lagi orang yang akan bicara dengan nya, menemani nya saat sarapan, orang yang bertengkar dengan nya, dan orang yang selalu dia marahi.

Tapi, bagaimana pun juga keputusan yang diambil First untuk pindah ke luar negeri sudah tepat, dan dia tidak mau merusak semua nya.

Tapi dia masih penasaran, kenapa First tiba-tiba merubah keputusannya. Apa yang sebenarnya sedang terjadi pada adiknya itu?

"Baiklah... Papa akan segera mengurus surat pindah mu"

ujar Ricko pada First, tanpa memperhatikan raut wajah First yang sangat suram ketika mendengar perkataan nya.


***



"Tina? Kenapa dari tadi hanya melamun?"

Tanya Marq saat melihat tunangannya itu yang hanya memainkan sendok di atas piring nya sambil melamun.

Tina pun tersentak kaget saat mendengar suara Marq. Meskipun Marq hanya bertanya dengan nada biasa saja, tapi suara nya mampu membuyar kan Tina dari lamunannya.

Tina pun, melempar kan tatapan nya ke arah Marq. Seketika, Marq tanpa sengaja menangkap tatapan kesedihan yang ada di dalam mata indah Tina.

"Ayo makan makanan mu. Jangan hanya di biarkan" ujar Marq. Saat itu, hanya ada mereka berdua saja di meja makan.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang