"Tina... Kau terlambat juga?"
Mendengar namanya di sebut kan, Tina pun berbalik melihat orang yang menyebut namanya. Tina pun terkejut saat melihat orang itu yang ternyata adalah First.
"First, kau telat juga?" Tanya Tina heran...
"Yah... Begitulah" Jawab First dengan senyuman manis.
"Kok senang sih?" Tanya Tina.
"Tentu saja senang. Aku pikir, hanya aku saja yang terlambat. Ternyata, pacar ku juga"
Lontar First.Mendengar itu, Tina tersenyum sambil memandangi first.
"Kenapa telat?" Tanya Tina.
"Ini semua gara-gara Sean" ketus First
"Kenapa? Kok gara-gara kak Sean sih?" Tanya Tina yang menjadi semakin penasaran.
"Bagaimana tidak, dia menyuruhku untuk mencuci piring dan mengepel... Padahal kita tidak kekurangan pembantu di rumah.",
Kekesalan first semakin menjadi saat mengingat Sean yang tidak ingin mengembalikan Handphone nya.
"Jangan marah-marah....Nanti cepat tua loh" ledek Tina, sambil mengusap keringat di dahi First.
Pak Toni yang menyaksikan tingkah laku ke dua bocah kelas 10 itu pun, hanya bisa geleng-geleng kepala saja.
Beberapa saat setelah itu, Angga pun datang dengan nafas yang tersengal-sengal.
Dia juga terlambat datang ke sekolah hari ini.Seketika, ekspresi wajah First berubah menjadi ungu tua, saat melihat Angga.
..... ["Angga? First... Apa kau berpacaran dengan Angga?"]....
Kata-kata yang di lontarkan oleh Sean kemarin siang kembali terlintas di benaknya.
Mengingat hal itu, First menjadi sangat kesal dan kesal hingga dia menghentakkan kakinya di tanah."Hei... Kenapa? Tadi kau sangat ceria... Tapi kenapa sekarang kau menjadi seperti kesal seperti ini?" Tanya Tina.
"Tidak apa-apa", balas First sambil melirik Angga.
First memejamkan mata nya, tapi kata-kata yang di lontarkan Sean kemarin kembali memenuhi pikiran nya...
"Sial....!" Geram First, sambil menatap ke arah Angga dengan kesal.
"Hei ... Kenapa kau menatapku seperti itu? Apakah kau punya masalah dengan ku?"
Tanya Angga, saat menyadari bahwa First memandang nya dengan kesal.
Di sisi lain, First hanya membuang nafasnya dengan kasar.Tina kini memandangi first dengan heran.
'Kenapa sejak kedatangan Angga, tingkah laku First jadi berubah?'Ucap Tina dalam hatinya sambil melempar kan tatapan penuh selidik pada dua pemuda yang ada di depannya ini.
Setelah beberapa saat, ketua OSIS yang bernama Cindi pun datang menghampiri tiga siswa yang terlambat itu.
Cindi memang di kenal sebagai murid yang disiplin dan tidak suka melanggar aturan.
Sebagai hukumannya, dia menyuruh tiga siswa terlambat itu, untuk membersihkan lapangan basket yang kini di penuhi oleh banyak dedaunan yang gugur dari pohon-pohon yang di tanam di sekitar lapangan.Mereka bertiga menghabiskan waktu hampir setengah jam, untuk menyapu tempat itu, hingga akhirnya bersih dan mereka bisa masuk kelas.
Sebelum itu, Tina duduk dulu sebentar di sebuah bangku yang berada di dekat situ.
Tubuhnya kini berkeringat, dan rambut nya yang tertata rapi kini telah berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN CINTA TINA (END)
Teen FictionPerusahaan Maurence sedang dalam ambang kebangkrutan, namun seorang pengusaha kaya raya bernama Mikel Adijaya datang, dan menawarkan suntikan dana pada perusahaan tersebut. Tentu saja hal itu tidak dia berikan secara cuma-cuma. Dia memiliki syarat d...