Bab 60. Aku percaya pada pilihanku

7 2 0
                                    

Nathalie kini duduk di samping Marq yang tengah mengemudikan mobilnya.

Sedangkan Meysia, duduk sendirian di bangku belakang.

"Meysia mau jalan-jalan kemana?" Tanya Marq membuka percakapan

"Kemana aja. Yang penting sama kak Marq, sama Kak Natha" balas Meysia.

"Ya udah... Kita ke mall aja yah"  ujar Marq, sambil melirik kaca yang ada di depannya dan terlihat, Meysia menganggukkan ucapan nya.

Sementara Nathalie, hanya diam saja sambil mengedarkan pandangannya ke luar jendela

Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi sekarang. Semua penolakannya tidak didengarkan oleh Marq.

'Sekeraskepala itukah aku, sampai kau saja membuang muka dariku Natha?' lirih Marq dalam hatinya, sembari melirik wanita di samping nya itu

Dia sudah cukup diam, dan sudah cukup patuh pada ayahnya selama ini, yang telah mencoba memisahkan mereka.

Tapi kali ini, dia sudah tidak akan seperti itu lagi. Dia akan memperjuangkan cintanya, dan tidak akan menyerah walaupun ayahnya tidak merestui hubungan mereka

Dia tidak seperti dulu lagi, yang selalu menuruti ayahnya jika ayahnya berkata untuk menjauhi Nathalie, maka dia akan menjauh.

Dia tidak akan menurut lagi. Dia ingin mencoba membuktikan pada ayahnya bahwa pilihan nya adalah yang terbaik.

....

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka bertiga sampai di mall terbesar di kota itu.

"Meysia mau dibeliin apa sayang?" Tanya Marq dengan sangat lembut.

"Terserah kak Marq aja..." Balas Meysia

"Lah, kok dari tadi terserah kak Marq terus sih ... " Balas Marq dengan pertanyaan

Sementara Meysia, hanyalah menyengir menatap Marq.

"Ya udah, ayo masuk!" Ajak Marq, sembari menata tangan Meysia.

Sementara Nathalie masih terdiam saja di tempat nya berdiri.

'ya Tuhan, apakah aku melakukan hal yang benar? Aku sudah mengingkari janjiku pada tuan Mikel. Tapi kali ini bukan salahku! Aku sudah mencoba menjauhi nya, tapi dialah yang terus mendekati ku!!' batin Nathalie

"Kak Natha ayo!" Terdengar, Meysia memanggil namanya dari jauh, dan membuat Nathalie pun berlari ke arah Marq dan Meysia.

Akhirnya, di hari itu... Mereka bertiga menghabiskan waktu bersama untuk bersenang-senang dan berbelanja.

Nathalie sudah beberapa kali menolak untuk dibelikan sesuatu oleh Marq, namun pria keras kepala yang tidak bisa diberitahu itu tetap membeli barang yang ingin dia beli untuk Nathalie.

"Kak Marq... Boneka itu lucu deh" ujar Meysia dengan wajah gemas, sambil menunjuk ke arah boneka Barbie yang tergantung di sana.

"Mey.... Kamu udah dibeliin banyak mainan sama Kak Marq! Jadi, jangan minta lagi yah..." Tegas Nathalie.

"Enggak apa-apa kok" ujar Marq...

"Tapi kan Marq..."

"Meysia suka boneka itu?" Tanya Marq pada Meysia, dengan maksud memotong ucapan Nathalie

"Iya!" jawab Meysia dengan girang

"Ya udah! Kita beli yah" balas Marq dengan penuh senyuman

"Udah Marq. Nggak usah, kamu udah beliin banyak mainan untuk Meysia!" Ujar Nathalie, yang sebenarnya sudah mulai merasa tidak enak pada Marq.

PERJUANGAN CINTA TINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang