Sosok Lize yang memakai selendang di pundaknya sambil membalik halaman buku dengan lembut, terlihat sangat cantik sampai membuatku yang seorang perempuan terpesona. Tapi, aku hanya melihat Lize saja.
'Kenapa dia sendirian? Kukira akan ada para pemeran pria di dekatnya...?"
Tepat setelah aku berpikir begitu, Cliff tiba-tiba muncul.
"Lize."
"Oh, Cliff!"
"Kenapa kau ada di luar saat anginnya masih dingin begini?"
Itu juga yang ingin kutanyakan. Cuaca hari ini terlalu dingin untuk membaca buku di luar ruangan. Aku pun merasa kedinginan.
"Rasanya sesak terus berada di dalam kamar. Aku tau cuaca sedang dingin, tapi udaranya sangat segar, aku merasa lega."
"Bagaimana kalau nanti kau sakit?" Tanya Cliff dengan lembut, dia lalu duduk di sebelah Lize dan kembali bertanya, "kau membaca apa?"
"Buku tentang sejarah kekaisaran, aku tidak terpelajar seperti orang-orang lain... tapi aku ingin berguna dan bisa membantu Duke...."
Lize memang terdaftar sebagai anggota keluarga Sinclair, tapi karena statusnya sebagai anak haram dia diabaikan dan tidak mendapat pendidikan selayaknya gadis bangsawan. Dia merasa berhutang budi pada Duke dan Duchess yang telah memperlakukannya seperti anak sendiri, jadi ke mana-mana dia selalu membawa buku untuk dipelajari agar tidak sampai mempermalukan mereka.
'Malangnya. Bukan salah Lize kalau dia terlahir di luar nikah, kan? Ayahnya yang salah karena tidak bisa menjaga barangnya tetap dalam celana!"
Ternyata bukan cuma aku yang berpikir begitu. Cliff merangkul pundak Lize dengan penuh simpati seraya mengecup puncak kepalanya.
"Kau tidak perlu menjadi seperti orang lain."
"Tapi...."
"Kalau kau membaca karena kau suka, maka tak masalah, tapi kalau kau membaca karena ingin menjadi seperti orang lain, maka berhentilah. Di sini kau hanya perlu menikmati hidupmu, Lize." Cliff menghibur Lize dengan manis, tapi seperti ada kepahitan dalam senyum Lize. Dan kurasa aku mengerti perasaannya.
'Cliff, karena kau tahu segalanya, kau pikir itu tidak masalah. Tapi bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan dan tidak bisa mengenyam pendidikan, mereka tidak berpikir begitu."
Tidak peduli seberapa banyak Cliff memeluk Lize, dia tidak akan bisa membuat Lize berpikir lebih baik tentang diri sendiri. Menurutku Lize harus menemukan jalannya sendiri dan belajar demi dirinya sendiri.
Namun, Cliff yang terobsesi dengan Lize, tidak akan menginginkan Lize hidup tanpa bergantung padanya, jadi dia menyembunyikan maksudnya dalam perkataan barusan.
Sementara itu, aku melihat Killian perlahan mendekat.
"Kalau dia ingin belajar dengan giat, kenapa kakak menghalanginya? Lize, lakukan apa pun yang kau mau, asal itu membuatmu bahagia, aku akan mendukungmu."
Kalimat penghiburannya berbeda dengan yang diucapkan Cliff. Jika aku Lize, aku akan lebih berterimakasih pada Killian. Tetapi, kalimat tersebut terlalu lemah bagi seorang tokoh pria kedua.
"Kau hanya perlu menatapku dan aku akan memberikan segalanya untukku," kira-kira kalimat seperti itulah yang harusnya dikatakan oleh tokoh utama di situasi seperti ini.
'Killian, aku setuju denganmu, tapi itulah alasan kenapa kau tidak bisa menang dari Cliff. Pria itu tokoh utama yang penuh obsesi dan gila."
Bagi Cliff lebih baik Lize tidak bisa apa-apa dan bersandar padanya. Dia bisa mentolerir sikap manis Lize terhadap Killian, namun dia akan sangat resah jika Lize tidak memerlukan bantuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Yang Berbeda
RomanceSeorang pekerja kantoran biasa meninggal dibunuh kakaknya yang gila judi. Setelah meninggal dia bangun di dunia novel yang dibacanya kemarin, yaitu novel "Menolak Obsesimu". Awalnya dia senang karena dia mengira itu kompensasi yang sepadan atas kema...