'Sepertinya itu nominal terkecil yang dia bawa.'
Aku mengambil uang tersebut, melangkah maju, dan menaruhnya ke dalam topi Si badut.
Badut itu kemudian mulai menari mengitariku, dan lelaki di belakangnya semakin antusias memainkan violin, ini membuatku jadi malu.
Mungkin itu uang terbanyak yang pernah mereka dapatkan selama melakukan pertunjukan bakat mereka.
Aku bergeming dan menengok ke arah Killian yang tersenyum kecil di belakangku. Pasti dia merasa lucu melihatku berdiri kaku dan tegang karena takut menganggu atraksi badut, dan di satu tangan aku memang sebuket bunga sedangkan di tangan lain aku membawa permen.
"Sudah, sekarang lepaskan istriku," ujar Killian sambil tertawa pelan.
Badut itu melangkah mundur seraya mengucap terima kasih berkali-kali, dan aku pun kembali ke sisi Killian. Orang-orang di sekitar terus melihat ke arah kami, tampak heran dengan kehadiran Killian.
Anehnya aku merasa tergelitik saat Killian menyebutku sebagai "istriku," tak kuasa aku pun tersenyum.
Kenapa ya waktu yang menyenangkan selalu berlalu dengan cepat?
Sore kami meleleh dalam sekejap sama seperti permen pinggir jalan seharga lima puluh senna, meninggalkan rasa manis dan semerbak wangi bunga liar.
"Kau tidak mempercayaiku, jadi kau tidak akan percaya ini, tapi hari ini aku senang sekali, terima kasih." Di pintu masuk kamarku, aku menoleh ke arah Killian dan melambaikan tangan.
"Apa tadi tidak begitu menyenangkan?"
"Semua itu adalah pengalaman pertamaku. Aku bersenang-senang kok."
"Begitu ya...?"
Aku mengangguk. Aku tidak ingat terakhir kali aku merasa sesenang ini. Mungkin, mungkin aku belum pernah sesenang ini sebelumnya. Namun aku tidak tahu harus berkata apa lagi, sepertinya akan tidak sopan jika aku menahan Killian terlalu lama di sini.
"Kalau begitu... selamat malam."
Killian mengangguk singkat, dan sekali lagi aku tersenyum padanya sebelum menutup pintu di kamar.
Aku menghela napas ketika pintu yang tertutup menjadi penghalang kami.
'Asal kau tahu, ini hanya membuatku semakin serakah...'
Tekadku saat menikah mulai goyah. Aku masih menyimpan secarik kertas bertuliskan "syukuri yang kau miliki" yang dulu kulingkari berkali-kali, kertas itu ada di dalam laci mejaku...
❇ ❇ ❇
Edith menutup pintu tanpa menoleh lagi sehingga dia tidak melihat Killian yang mengulurkan tangan, namun Killian tidak mengetuk pintu ataupun memanggilnya.
'Apa yang kulakukan?'
Membuka-tutup kepalan tangannya, Killian mengangkat lalu menurunkan tangannya kembali, perlahan dia pun berbalik dan berjalan ke kamarnya.
Semua yang mereka lakukan hari ini adalah pengalaman pertama bagi Edith sekaligus pengalaman baru bagi Killian.
Mulai dari pertunjukan opera, Odelette, yang Killian pilih dengan harapan hari ini akan menjadi kencan yang mengesankan.
Odelette merupakan opera yang terkenal, dan Killian sudah pernah beberapa kali menontonnya. Yang berbeda hari ini hanyalah penyanyi sopranonya yang diganti dengan salah satu penyanyi tekenal. Andai Edith tidak bersamanya, Killian pikir itu akan menjadi pertunjukan yang sama saja dengan pertunjukan-pertunjukan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Yang Berbeda
Storie d'amoreSeorang pekerja kantoran biasa meninggal dibunuh kakaknya yang gila judi. Setelah meninggal dia bangun di dunia novel yang dibacanya kemarin, yaitu novel "Menolak Obsesimu". Awalnya dia senang karena dia mengira itu kompensasi yang sepadan atas kema...