Chapter 38

501 50 0
                                    

"Kalau kau mau berkhianat, lakukan saja. Sebab saat kau tidak berguna, aku akan membunuhmu dan menyalahkan Ludwig atas kematianmu."

Meski air mataku berlinang karena leherku tercekik, aku masih bisa menangkap maksud perkataan Sophia. Dia pasti akan merekayasa kematianku, membuatku seolah dibunuh oleh salah satu anggota keluarga Ludwig, lalu kematianku akan digunakan sebagai senjata untuk menyerang mereka.

Tidak akan ada yang menyangka kalau Count Rigelhoff yang terkenal menyayangi putrinya akan membunuh putrinya sendiri.

'Itulah kenapa dia pura-pura menyayangiku."

Mereka adalah manusia-manusia sampah, mereka sangat buruk sampai-sampai Count Sinclair terlihat manusiawi.

Saat kesadaranku mulai melayang, Sophia melepaskan leherku. Aku terbatuk seraya memegangi leherku yang kaku.

"Kalau kau tidak ingin mati, kau cukup menjadi boneka seperti biasa."

Suara Sophia terdengar seram. Namun sedikit pun aku tidak ingin menyerah.

Edith yang sejak kecil dipukuli Sophia, mungkin takut kepadanya, tapi aku tahu kalau bukan Sophia yang akan membunuhku. Di dunia ini, orang yang ditakdirkan membunuh Edith ialah Killian, bukan sembarang pemeran tambahan yang kematiannya bahkan tidak pernah dijabarkan.

"Kau akan menyesal, Sophia," kataku dengan suara serak.

Kukira dia akan memukulku lagi, tapi dia hanya memandangku dengan tatapan mencemooh.

•○•○•○•

Killian larut dalam lamunan sambil memainkan sulaman burung abu-abu muda yang mematuk daun laurel.

Dia kembali dari Ryzen tepat sehari sebelum pameran Count Ermenia diadakan. Jujur saja, yang terlintas dalam benaknya kala itu, 'aku lelah, tapi besok aku masih harus ke sana.'

Setidaknya begitulah yang Killian pikir sebelum mendengar cerita dari ibunya.

"Edith menyulam seekor burung di saputangannya, kau tahu burung itu berwarna apa?"

"Haruskah aku tahu? Apa itu penting?"

"Nah nah, warna burung itu sama seperti warna matamu."

"...Apa?"

"Edith menyulamnya sambil memikirkan dirimu. Manis sekali, kan?"

Jawaban tersebut sungguh tidak terduga. Ibunya tertawa dan berkata kalau sebenarnya Edith meminta agar tidak memberitahu Killian. Namun, Killian bertanya-tanya apa maksud Edith mengatakan hal tersebut.

'Mungkin dia ingin mengambil hati ibuku.'

Ketika Killian datang di pameran keesokan harinya, dia menemukan kalau Edith, Lize dan Cliff sudah pergi berkeliling, jadi Killian pun berangkat menyusul mereka. Tapi, karena Killian terlambat, dia melihat Edith dan Lize sudah selesai berkeliling dan hendak kembali ke tenda.

Saat Killian ingin pura-pura tidak sengaja berpapasan dengan mereka, sekelompok perempuan menghadang Edith dan Lize.

'Countess Breen? Kudengar dia pergi ke pedesaan untuk beristirahat, rupanya dia sudah kembali.'

Countess Breen terkenal bermulut pedas, namun dia memiliki banyak pengikut karena posisinya sebagai seorang Countess dan dia terkenal perhatian pada orang-orang yang mengikutinya. Akan tetapi, dia mencari ribut dengan Lize, menyebut Lize anak haram dan peliharaan.

'Wanita itu sudah gila ya?'

Merasa kesal, Killian hendak menghampiri mereka, namun Edith lebih dulu maju dan melindungi Lize yang gemetaran.

Isekai Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang