Aku baik-baik saja sekarang, tapi jika aku berkata begitu, akan terkesan seperti aku terlalu bersemangat, bukan? Maksudku, menginginkan hal itu segera setelah membuka mata usai hampir mati agak...
Sungguh disayangkan, tapi aku hanya bisa mengangguk untuk saat ini.
Killian pasti menyadari perasaanku, karena dia mendekat dan menciumku dengan lembut.
"Sekarang mungkin tidak terasa, tapi saat kau bangun nanti mungkin sekujur tubuhmu akan terasa sakit, kepalamu juga benjol karena terbentur, jadi untuk sementara ini kau harus berhati-hati. Meski sebenarnya aku juga sangat ingin melakukan itu..."
"A- A- Aku tidak bilang apa-apa kok..."
"Kau terlihat seperti menginginkannya." Killian kembali tersenyum menggoda.
Kalau akhirnya kau begini, jangan memprovokasiku dong. Haaah.
❇ ❇ ❇ ❇
"Argh! Semuanya gagal!"
Leila berjalan tak tentu, tidak bisa mengendalikan dirinya. Dia melemparkan semua yang bisa dia jangkau, menghancurkan karangan bunga yang baru ditata pagi ini sembari berteriak pada para pelayan.
Setiap kali Leila marah, para pelayan akan menangis dan berlari mencari Damien.
Hal tersebut sangat menjengkelkan bagi Damien yang mau tidak mau jadi selalu terlibat setiap saat, tetapi Damien tidak punya pilihan sebab jika tidak begity para pelayan akan mengundurkan diri.
Damien berseru dengan kesal, "kenapa lagi?!"
Rambut Leila yang berantakan membuatnya tidak terlihat seperti nona bangsawan, dia berbalik ke arah Damien. "Jangan-jangan wanita itu, Edith, menggunakan... sihir atau semacamnya."
"Omong kosong apalagi kali ini?"
"Kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa seberuntung itu?"
"Kenapa kau tidak menceritakan padaku apa yang terjadi?"
Akhirnya, kemarahan Leila mereda, dan dia duduk di sofa. Sementara itu, para pelayan mulai membersihkan kekacauan yang dia buat.
"Apakah kakak tahu kalau Edith Riegelhoff hampir saja mati?"
"Hampir tenggelam maksudmu?"
"Bukan yang itu. Tapi yang baru-baru ini."
"Tidak tahu. Aku tidak pernah mendengar soal itu."
Leila meminum teh dingin yang disuguhkan oleh pelayan, lalu meneruskan, "Pria yang tergila-gila padanya hampir membunuhnya."
Leila kemudian menceritakan semuanya kepada Damien, yang terlihat semakin bingung, mulai dari malam dia mendapatkan surat dari pengirim yang tidak dikenal hingga rencana membunuh Edith yang disampaikan oleh seseorang dari keluarga Ludwig.
“Kali ini dia benar-benar hampir mati, tapi kemudian, ya ampun... Killian malah muncul dan menyelamatkannya lagi. Bisakah kakak mempercayai hal itu?”
Damien mendelik pada Leila yang menggeleng tidak habis pikir. “Jadi maksudmu, kau tidak tahu pasti siapa pengirim surat itu?”
“Apakah itu penting sekarang?”
“Tentu saja itu penting, dasar bodoh, bisa jadi itu adalah jebakan!” Damien menegur Leila dengan tajam.
Sungguh disayangkan karena rencana itu gagal, padahal rencana tersebut benar-benar dirancang untuk Edith, dan akan menjadi bencana jika ternyata itu adalah jebakan yang diperuntukkan bagi Leila.
Namun Leila tak memperdulikan nasihat kakaknya. “Lagi pula, aku tidak melakukan sesuatu yang besar. Aku cuma datang ke pesta teh keluarga Sicily dan membocorkan sedikit informasi di dekat pria menjijikkan itu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Yang Berbeda
RomanceSeorang pekerja kantoran biasa meninggal dibunuh kakaknya yang gila judi. Setelah meninggal dia bangun di dunia novel yang dibacanya kemarin, yaitu novel "Menolak Obsesimu". Awalnya dia senang karena dia mengira itu kompensasi yang sepadan atas kema...