Chapter 19

468 36 0
                                    

Berdiri bergeming, telinga Edith yang memerah, bibirnya yang sedikit terbuka, tengkuknya yang jenjang, lekuk pundaknya serta tulang dadanya membuat kepala Killian serasa berputar.

'Sedang apa aku?'

Rasa malu dan panik yang datang bersamaan saat Killian menyadari tindakannya membuat dia mengatakan sesuatu seperti, "kau sudah membantu ibuku dengan baik, teruskan apa yang kau lakukan sekarang dan jangan coba-coba melakukan hal aneh."

Killian juga teringat kalau Edith hanya merombak bajunya di butik Royal, jadi dia menyuruhnya memanggil butik lain. Killian mengakui bahwa dia tidak menyampaikan perkataanya dengan sopan, tapi dia tidak menyangka kalau Edith akan mengkritiknya.

.

"Ini tidak seperti aku telah membuat kesalahan, kau hanya membenciku, dan entah bagaimana kau membuatnya seolah aku yang salah... tindakanmu itu pengecut."

.

'Kenapa aku harus mendengar hal seperti itu?'

Kepala Killian berdenyut sakit. Semakin dia memikirkannya semakin tengkuknya terasa nyeri.

.

"Kau tidak tahu apa pun tentangku Killian. Tidak sama sekali."

.

'Kenapa wajah wanita itu terlihat sangat sedih saat berkata begitu?'

Ya, Edith benar. Killian tidak tahu apa pun tentang dia.

Sejak awal, Killian hanya melihat Edith sebagai "putri Count Rigelhoff" dan semua asumsinya mengenai Edith selama ini memang hanya berdasarkan kesannya terhadap Count Rigelhoff.

"Ugh..."

Rasa sakit yang bermula dari tengkuk menyebar ke seluruh kepala hingga dia merasa seolah kepalanya akan pecah.

"Killian...?"

Begitu suara Lize terdengar dari kejauhan, rasa sakit di kepala Killian perlahan berkurang.

"Lize...?"

Lize yang terkadang pergi untuk melihat Cliff dan Killian berlatih, juga sedang dalam perjalanan menuju tempat latihan. Killian merasa lega karena rasa sakitnya memudar.

"Killian, ada apa? Kau sakit?"

"Ah, tidak, aku baik-baik saja."

Killian bisa menghirup aroma bunga violet yang menyegarkan saat Lize menatapnya dengan cemas.

'Ya, memang aroma lembut bunga violet lebih baik. Aroma pekat bunga mawar sangat menjijikkan.'

Berpikir seperti itu membuat kepala Killian terasa lebih ringan.

"Aku sungguh baik-baik saja, Lize. Aku baru bertemu wanita tidak sopan pagi ini, dan aku butuh waktu untuk—"

"Apa Killian baru saja menemui Edith...?"

"Aku menemui wanita itu untuk memberinya peringatan."

"Killian!"

"Aku tidak mengatakan hal yang kurang ajar, aku hanya...."

Sejak tadi Killian tidak bisa menjelaskan dengan pasti kenapa dia mendatangi kamar Edith. Tapi, saat Lize ada di dekatnya seperti sekarang, dia tidak perlu berpikir kerasa, sebuah alasan muncul begitu saja.

'Wanita itu hanya mata-mata yang dikirim Count Rigelhoff, dan jika dia tidak menyukai situasinya di sini, dia harus menyalahkan ayahnya.' Dengan pikiran tersebut Killian menyingkirkan tatapan sedih Edith dari dalam benaknya.

Isekai Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang