Chapter 75

768 63 6
                                        

"Dan beredar kabar kalau Paman Samuel selamat karena anda, jadi semua orang merasa berterima kasih pada anda."

"Apa? Benarkah?"

Anna tersenyum dan mengangguk.

Bagaimanapun Anna lah yang meyakinkan diriku kalau Samuel tidak memiliki hati yang jahat.

Anna melihat sekitar, menarik lenganku, dan membawaku ke balik bayang-bayang. Dia berbisik, "sebenarnya, belum lama ini, seorang pelayan bernama Sabina menghilang."

"Ya? Menghilang?"

Samar-samar nama Sabina terdengar familiar, ternyata aku mendengarnya dari Cliff beberapa waktu lalu.

Cliff dulu memberitahuku kalau dia hendak mempromosikan Sabina jika Sabina memiliki reputasi yang bagus...!

"Maksudmu menghilang bagaimana?"

"Menghilang secara harfiah. Semua barang-barangnya masih ada di sini, tapi orangnya menghilang."

"Astaga... dan sampai sekarang dia belum ditemukan?"

"Iya. Tapi yang terpenting, sebelum Sabina menghilang, dia berkeliling mengatakan kalau dia melihat anda meracuni benang sulam Nona Lize."

"Apa?" Aku berseru tidak percaya, dan Anna segera menutupi mulutku.

"Dia juga berkata akan segera memberi tahu Tuan Cliff, tapi tiba-tiba dia menghilang begitu saja, sehingga semua orang berpikir anda berkaitan dengan menghilangnya dia."

Itu konyol.

Jadi saat itu Cliff bertanya hanya untuk mengetes diriku?

"Lalu, sekarang apakah mereka sudah tidak berpikir begitu?"

"Benar. Rupanya semua orang berubah pikiran, katanya Nona adalah orang yang menyelamatkan nyawa Paman Samuel, bahkan saat nyawa Nona sendiri sedang terancam, Nona yang seperti itu tidak mungkin ada kaitannya dengan pelayan yang membual."

Aku hanya mengangguk, tidak bisa menutup mulutku yang ternganga. "Sungguh, aku bahkan tidak tahu wajah pelayan bernama Sabina itu. Aku hanya pernah mendengar namanya dari Cliff."

"Mustahil anda bisa menyingkirkan seorang pelayan tanpa sepengetahuan saya, terutama saya nyaris selalu ada di dekat anda sepanjang waktu."

"Maukah kau menyampaikan hal itu pada Cliff?"

"Saya sudah menyampaikannya."

"Terima kasih."

Menghela napas dalam-dalam, aku melanjutkan perjalananku menuju ruang kerja Renan seraya berpura-pura tidak terpengaruh oleh hal tadi.

"Selamat datang, Nona. Sudah lama saya tidak melihat anda," sapa Renan, suaranya masih datar.

"Lama tidak berjumpa, Sir Renan. Aku sering sekali absen sampai kupikir aku tidak pantas berada di sini dan berkata bahwa aku akan membantu pekerjaanmu."

"Saya dengar kali ini anda hampir tenggelam. Tidak ada hari yang tidak berangin."

"Benar."

Aku menghela napas lagi. Aku pun tidak ingin seperti ini.

"Sebenarnya, selama ini saya hanya mendengar sekilas alasan anda tidak bisa datang, jika tidak keberatan, apakah anda bersedia memberi tahu saya dengan lebih jelas?"

Sepertinya sekarang Renan sedang menahan kekesalan...

Maksudku, dari sudut pandang atasan, ini pasti menjengkelkan.

Bisa dikatakan aku termasuk pegawai baru, lalu aku sering bolos kerja tanpa alasan yang jelas, dan Renan tidak bisa menemukan pegawai lain untuk menggantikanku, sehingga akhirnya dia pun melakukan pekerjaan dobel.

Isekai Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang