“Aku sudah lelah. Lelah bersikeras tidak bersalah, lelah dicap sebagai pembohong...”
“Tapi sekarang kamu ingin hidup lagi?”
Aku tidak yakin apakah Lize marah karena aku ingin mati atau marah karena aku ingin hidup.
Ada yang tidak beres, tapi aku tetap menjawabnya karena aku butuh botol air hangat yang dia bawa.
“Itu karena Killian mempercayaiku.”
“Killian... yah, benar Killian-lah masalahnya, selalu saja dia...”
“Lize...?”
Seram sekali. Dia tidak seperti sosok Lize sehingga aku jadi merinding.
“Lalu selanjutnya apa? Kau tetap akan dicap sebagai pembohong dan dianggap sebagai penjahat lagi.”
“Liz—”
“Jadi, matilah saja. Kau harus mati di sini hari ini.”
Apa-apaan ini? Kenapa Lize mengatakan hal yang aneh? Tidak, kenapa dia tiba-tiba mengeluarkan pisau belati dari sakunya?
“Lize, kenapa, kenapa kau begini?”
Aku mundur dari jeruji ketika Lize menyayat lengannya dengan belati dan berteriak.
“Aaah!”
Dia lalu melempar belati itu ke dalam penjaraku.
‘Kenapa kau memberiku benda itu padahal aku cuma ingin botol air panas?’
Aku menatap pemandangan di hadapanku dengan tidak habis pikir, sebab situasi ini terasa sangat tidak masuk akal.
‘Apa aku masih tidur, atau ini lucid dream?’
Spekulasi itu jauh lebih masuk akal. Sebab bila Lize Sinclair yang jujur dan baik hati mencoba memfitnah secara terang-terangan begini, maka akan menjungkir balik dunia novel “Menolak Obsesimu”.
Namun bertentangan dengan harapan sia-siaku, dia tidak ragu-ragu sedikit pun dan mulai berakting sebagai korban.
“Tenanglah, Edith! Kenapa kau melakukan hal ini?!”
“T– tidak, apa yang kau...”
Saat aku terbata-bata tidak tahu harus berkata apa, Cliff, Killian, dan beberapa kesatria masuk seolah mereka sudah menunggu.
“Apa yang terjadi? Lize!” Cliff yang tiba duluan, segera memeluk Lize selayaknya pemeran utama pria. Lalu, dari lengan gaun Lize yang robek, dia menyadari bahwa Lize terluka.
Sejenak, kurasa aku melihat ada percikan dari mata Cliff.
“T– tiba-tiba Edith mencoba menusukku. Aku– aku hanya ingin memberinya sebotol air panas...” Dengan air mata yang bercucuran, Lize tampak sangat terluka.
Aku sendiri nyaris terperdaya oleh keterampilan aktingnya.
“Ti... aku tidak. Aku tidak melakukannya...” aku tergagap, mengelak.
Pada saat itu, Killian, yang menyaksikan dari jauh, merampas kunci dari kesatria, membuka pintu penjaraku dan masuk ke dalam.
Aku sangat merindukan Killian, dan aku takut dia akan kecewa padaku, takut sedikit kebaikan yang dia miliki untukku akan memudar. Andai aku tahu hal seperti ini akan terjadi, lebih baik aku mati saja tadi...
Begitu sudah berada di dalam penjara, Killian memungut belati yang tergeletak di lantai tanpa repot-repot melirikku. Dia bolak-balik mengamati belati itu, menyuruh seorang kesatria yang menjaga penjara menyentuhnya sebelum memberikannya kepada Cliff.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Yang Berbeda
RomanceSeorang pekerja kantoran biasa meninggal dibunuh kakaknya yang gila judi. Setelah meninggal dia bangun di dunia novel yang dibacanya kemarin, yaitu novel "Menolak Obsesimu". Awalnya dia senang karena dia mengira itu kompensasi yang sepadan atas kema...