Chapter 39

489 49 0
                                    

"Apa kau sengaja mencariku?"

Itu konyol.

Killian bertanya sarkastik apa Edith senang karena hal seperti itu, tapi Edith memberi jawaban yang seolah mengisyaratkan kalau dia akan menghilang sewaktu-waktu.

"Bukankah menyenangkan saat mengetahui ada seseorang yang peduli jika kau menghilang?"

Killian tidak akan pernah melupakan kesepian yang tergambar di wajah Edith kala itu. Namun, hati Killian yang mulai melembut terhadap Edith kembali mengeras setelah mendengar perkataan Lize di penghujung hari.

"Mungkin aku salah, tapi tadi aku mendengar hal aneh di tempat Count Ermenia."

"Ada apa?"

"Itu... aku sedang lewat sambil mengobrol dengan Cliff, dan tanpa sengaja aku mendengar pewaris Count Rigelhoff berkata sesuatu pada Count tentang Duke Ludwig."

"...Apa?"

Lize memainkan tangan mungilnya, lalu atas desakan Killian, dia menjelaskan dengan lebih rinci. "Aku hanya mendengar sekilas, cuma sekilas sampai Cliff pun tidak menyadarinya... tapi aku yakin aku mendengar nama Duke Ludwig dan Edith disebut. Apa saat itu mereka sempat bertemu?

Dada Killian didera rasa cemas.

Berberapa hari kemudian, tepatnya di pagi hari, Shane datang bersama seorang pelayan keluarga Rigelhoff, dan dia tampak ingin sekali menempatkan pelayan itu di sisi Edith.

'Apa mereka membahas soal ini soal ini sebelumnya...'

Killian teringat Count Rigelhoff yang mencoba mengirim pelayan bersama Edith sebelum pernikahan mereka.

Sekali lihat saja, pelayan yang dibawa Shane tidak terlihat seperti pelayan biasa.

Pelayan macam apa yang berani bersikap tidak sopan di hadapan keluarga Duke?

'Mungkin Edith mengadu pada Shane tentang situasinya, maka dari itu Shane jadi geram pada Ludwig sehingga dia menawarkan mengirim pelayan untuk Edith. Lalu Edith sangat tersentuh sampai meneteskan air mata..."

Mungkin seperti dugaan awalnya, pipi Edith yang memerah waktu itu disebabkan oleh sengatan sinar matahari saja.

Keraguan yang timbul dalam hati Killian membuat penolakan Edith terlihat seperti akting belaka. Bahkan sudah tersebar rumor kalau Edith diperlakukan dengan buruk, jadi mustahil untuk tidak menerima pelayan itu.

'Mari kita lihat, apakah sikap Edith selama ini tulus atau palsu?'

Keesokan harinya, Sophia langsung bekerja penuh sebagai pelayan pribadi Edith, dan diam-diam Duke meningkatkan pengawasan di sekitar mereka.

°•●•°

Di kehidupan sebelumnya dan setelah menjadi Edith aku sering berpikir begini, 'lebih baik aku bekerja saja.'

Aku akhirnya bisa bernapas lega saat jam kerja pagi dimulai, hanya di waktu itu aku lepas dari pengawasan Sophia.

'Terlebih, di ruang kerja Renan, setidaknya aku bisa minum teh dan makan camilan!'

Biasanya aku tidak begitu suka camilan saat sedang bekerja, tapi aku kelaparan.

Sophia sengaja membuatku kelaparan.

"Sepertinya anda... menikmati camilan hari ini," ujar Renan dengan ekspresi yang tidak terbaca.

"Ah, haha, itu karena camilan hari ini enak sekali..."

Aku hampir menghabiskan semua biskuit dan madeleine di piring, tapi karena aku masih punya hati nurani, aku menyisakan sedikit untuk Renan.

Renan sepertinya kasihan padaku.

Isekai Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang