Chapter 84

853 75 5
                                        

"Haha, terkadang kau membuatku tertawa dengan hal-hal yang tidak terduga..."

"Begitu ya? Tapi..."

Tiba-tiba, Killian mempererat pelukannya di pinggangku. Dan aku menyadari bahwa dia telah berhasil membuat dirinya keluar dari masalah.

"Uh, bagaimana bisa...?"

"Pfft, aku tidak menyangka kau akan terkejut dengan hal seperti ini. Jangan khawatir, aku punya cara tersendiri untuk merendam gairahku dalam situasi apa pun."

Dengan menyanyikan lagu kebangsaan? Atau lagu patriotik? Oh, omong-omong, apakah negara ini bahkan memiliki lagu kebangsaan?

Ketika aku bertanya-tanya mengenai hal tersebut, Killian berbisik dengan mengintimidasi, "kita akan melanjutkannya nanti di rumah, jadi persiapkan dirimu."

Aku mengangguk, bersemu merah.

Dipikir-pikir sepertinya sesuatu terjadi ketika aku berada di balkon, tapi apa ya?

Ah, Count Riegelhoff!

...Kenapa aku begitu gugup ketika melihat wajah jeleknya? Sekarang aku tidak itu ingat sama sekali.

❇ ❇ ❇

Killian mengelus punggung Edith, merangkulnya erat dalam dekapannya saat Edith menghembuskan sisa-sisa momen manis mereka.

Ujung bibir Killian pun terangkat naik karena merasa gembira.

'Dia itu nakal, tidak terduga, menggemaskan...'

Siapa yang akan menyangka bahwa Killian akan memiliki perasaan seperti ini terhadap Edith?

Ketika Edith menyentuh dada dan bahunya selagi berdansa, Killian berpikir itu adalah provokasi yang menggemaskan, namun dia sama sekali tidak mengira Edith akan terus terang mengatakan bahwa dirinya bergairah.

Setelah itu Killian lalu melupakan tentang Count Riegelhoff dan langsung menerkam Edith.

Seandainya mereka tidak berada di istana Kaisar, Killian pasti sudah melahap Edith dengan segala cara.

Namun, sayangnya Killian tidak dapat melakukan sesuatu yang tidak senonoh di istana, sehingga susah payah dia berusaha meredakan gairahnya dengan mengingat lagu pemakaman yang dimainkan di pemakaman kakeknya dulu.

"Apa kau sudah lebih tenang?"

"Iya..."

Saat bahu Edith yang gemetar sudah tenang, Killian, yang khawatir suhu tubuh Edith menurun, melepaskan jaketnya dan menyampirkannya di pundak Edith.

"Jika kita kembali ke ruang pesta, Count Riegelhoff mungkin akan berkeliaran di sekitarmu lagi. Apa kau tidak apa-apa?"

"Ya, aku tidak masalah. Tapi aku tidak ingin menghadapinya sendirian. Apa kau mau tetap berada di sampingku?"

"Dengan senang hati."

Killian terus terganggu dengan reaksi tegang Edith di depan Count Riegelhoff. Namun Edith beralasan bahwa reaksinya itu disebabkan oleh gairah, tapi Edith pasti memiliki masa lalu menyakitkan yang tidak ingin diceritakan.

Keluarganya lebih memedulikan pelayan daripada Edith, yang dipukuli sampai punggungnya memar lebam.

'Sudah jelas Edith menjauhi Count Riegelhoff. Aku tidak mengerti kenapa mereka memperlakukan Edith dengan buruk, tapi..."

Masa lalu Edith yang sulit memang menyedihkan, namun Killian akan senang jika hal tersebut membuat Edith memutus hubungan dengan Count Riegelhoff.

Berbeda dengan dulu, ketika Killian tidak berniat untuk melanjutkan pernikahannya, kini dia ingin pindah ke daerah bersama Edith secepat mungkin.

Isekai Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang