Chapter 6

677 40 0
                                        

"Tadi, saat aku mengantar Miss Edith ke kamarnya... dia memuji gaunku. Saat itu kupikir itu pujian, dan aku merasa senang...."

Lize memainkan ujung gaunnya. Gaun yang dia kenakan adalah pemberian Killian, khusus untuk dipakai di hari pernikahannya. Dia menolak memakai gaun warna putih, tapi Killian memaksa, dengan alasan kalau "ini ivory, bukan putih."

Lagipula gaun Edith berwarna putih bersih dengan banyak sulaman benang emas sehingga tampak jauh lebih bagus dibanding gaun ini, jadi dia pikir tidak masalah kalau dia memakai gaun ivory yang lebih sederhana.

Tapi semisal pujian Edith tadi, "gaunmu sangat bagus," adalah sebuah sarkasme, dia pasti terlihat konyol karena sudah tersenyum lebar di depan wanita itu tanpa menyadari maksud sebenarnya di balik perkataan tersebut.

"Menurutmu apa Miss Edith tersinggung?"

Killian menggertakkan gigi ketika gaun Lize dibahas. 'Dasar pengecut, beraninya hanya pada Lizé yang tak berdaya, saat kau tahu kalau keluarga Ludwig lah yang memberikan gaun ini...'

Killian tidak tega melihat hati Lizé terluka karena perkara gaun.

"Tidak mungkin. Lihat saja gaunnya hari ini, mana mungkin dia merasa sensitif terhadap gaunmu."

"Oh, hari ini Miss Edith cantik sekali, sangat berkilau dan......"

"Dia terlihat vulgar."

"Apa maksudmu, Killian, bagaimana bisa kau menyebut istrimu sendiri vulgar?"

Killian segera menenangkan kesinisannya. "Maaf, itu tadi kata yang terlalu kasar untuk diucapkan di depanmu."

"Kau seharusnya tidak minta maaf padaku, tapi pada Miss Edith! Apa kau tidak kasihan padanya? Dia datang ke sini sendirian, ke tempat asing tanpa ada orang satu pun yang dikenal, cuma dirimu yang bisa dia percaya, sudah seharusnya kau memperhatikannya."

Namun kepedulian Lize pada Edith menghancurkan hati Killian.

Killian memegang pergelangan tangan Lizé dan bertanya dengan suara lirih, "kau bersungguh-sungguh dengan perkataanmu?"

"Killian.....!"

"Kau jahat sekali, Lize. Bisakah kau bayangkan bagaimana aku melalui hari ini....?"

Mata biru Lize bergetar dengan gelisah. Killian yakin dia sudah tahu isi hatinya. Lize tidak punya kuasa untuk menyuarakan pendapatnya mengenai pernikahan ini. Mungkin ini upaya Lize untuk menenangkan hatinya.

"Lize...."

"Killian, aku... aku...."

Saat Lize tak mampu menemukan kata, Killian mengangkat dagunya, ekspresi terkejut di wajahnya begitu berharga. Betapa menenangkannya melihat keluguan dan kelembutan yang menyerupai sinar mentari di musim semi.

Perlahan Killian mendekatkan bibirnya.

"Lize."

Jika saja tidak ada yang mengganggu, Killian mungkin akan berhasil mencium Lize.

"C-cliff!" Menjauh dari Killian, Lize melambaikan tangan pada Cliff seraya tersenyum canggung.

"Pria satu ini memang...." Killian menggeram pelan, tapi Lize pura-pura tidak dengar.

Kemudian Cliff yang merusak momen penting Killian mendekat, bertingkah seolah dia sama sekali tidak melihat kalau dua orang itu hampir saja berciuman.

"Aku terkejut melihatmu tidak ada di kamar. Sekarang sudah larut malam, tapi Killian, kenapa kau di sini dan meninggalkan pengantinmu sendirian?"

Isekai Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang