'Ke mana pun kau pergi, selalu ada binatang buas tua yang tak tahu malu.'
Taktik favorit para 'pria tua' yang sering kutemui di kehidupan sebelumnya serta alasan mereka selalu sama.
Cuma bercanda, kau sudah seperti anakku sendiri, atau keponakanku...
Yang satu ini bahkan mencoba menghina keluarga Ludwig dengan melecehkanku di depan Duchess Ludwig.
'Ini pukulan ganda, huh?'
Aku meraih pergelangan tangan Viscount Bartlett, yang sekarang berada di dekat pinggangku.
"Sekali diperingatkan, Viscount Bartlett, Anda harusnya segera menyelamatkan diri Anda. Apa telinga Anda tuli?"
"E– Edith!"
"Atau Anda pikir sekaranglah saatnya karena Duke Ludwig dan putra-putranya tidak ada di sini? Berani sekali Anda menyentuh menantu Duke? Apa Anda ingin pergelangan tangan Anda dipotong?"
"Apa maksudmu?! Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku, paman yang sudah lama kau kenal?"
"Bahkan ayah saya pun tidak pernah menyentuh saya, apalagi seorang paman, Anda sungguh kurang ajar."
Aku menghadapinya langsung, tapi aku berhati-hati agar tidak meninggikan suaraku.
Apabila aku berteriak, dia pasti akan menuduhku membuat keributan. Sebaliknya, aku mencoba menjaga suaraku tetap pelan, tapi tegas dan terus terang.
Yang terjadi di sini mungkin terlihat jelas bagi orang-orang di sekitarku. Dan Duchess tidak berpura-pura tidak mengetahui situasiku.
"Viscount Bartlett." Suara Duchess penuh martabat, jelas di luar kemampuanku.
"Du– Duchess. Anda salah paham!"
"Jangan khawatir, aku sama sekali tidak salah paham."
"Oh, syukurlah. Sejak kecil mental Edith agak tidak stabil, dan terkadang dia suka membuat keributan."
Tidak ada yang tidak bisa dikatakan oleh pria ini.
Aku nyaris membalas, tapi Duchess mengangkat tangannya di depanku, menghentikanku.
"Kau salah paham, Viscount," katanya, "aku berkata begitu karena melihat apa yang kau lakukan sebelumnya, aku tahu betul kenapa Edith marah."
“Bahkan Duchess juga begini? Wanita jaman sekarang tidak bisa diajak bercanda...!”
"Apa pabrik-pabrikmu berjalan lancar, Viscount Bartlett?"
Aku segera menambahkan dari samping, "kami memiliki pabrik besar di wilayah Bartlett dan di ibukota. Pabrik kami memasok gandum dari wilayah Magpie."
"Hm, bagaimana jika keluarga Magpie meminjam uang dari kami, dan alasan mereka tidak bisa membayar kembali adalah karena Viscount Bartlett?"
Duchess tidak hanya mengancam satu orang, dia mengancam seluruh keluarga, seluruh wilayah, dan seluruh bisnis mereka. Alpha female selalu benar.
"S- saya minta maaf atas itu. Saya, uh, sepertinya terlalu banyak minum. Hahaha...."
Viscount Bartlett beranjak pergi, sambil berkeringat dingin.
Duchess, yang tidak melepaskan pandangan darinya sedari tadi, beralih melihatku dengan penuh simpati setelah pria benar-benar tak terlihat dan berkata, "Pasti banyak pria seperti itu yang mengganggumu..."
Aku hanya menghela napas pelan dan tersenyum pahit.
Hari ini adalah pertama kalinya aku dilecehkan secara langsung, tapi aku jadi berpikir Edith yang asli pasti sering sekali dilecehkan. Dan dia tidak bisa mengatakan apa pun. Jika sesuatu seperti ini terjadi padanya, dia pasti akan dituduh sebagai wanita yang ganjen.
'Tapi ke depannya aku tidak mau dimanfaatkan.'
Aku memutuskan untuk menjadi kuat, bukan hanya untuk diriku sendiri, tetapi juga untuk Edith dalam cerita asli.
Untungnya, setelah kegagalan nona muda dan mundurnya Viscount tua itu, faksi Archduke Langston tidak mendekatiku lagi.Sebaliknya, aku bisa merasakan beberapa orang dari faksi Kaisar melempar tatapan mencibir padaku.
"Oh, sungguh, berani sekali, bisa-bisanya dia datang bersama Duchess."
Ini dia. Seorang gadis muda memutuskan untuk memulai pertengkaran secara langsung.
"Halo, Nona Sinclair."
"Hmph."
Leila Sinclair, yang berjalan melewatiku —perkataannya hanya bisa terdengar oleh telingaku— tersenyum cerah dan melangkah ke sisi Duchess.
Dia memberikan penghormatan paling sopan yang bisa dia tunjukkan kepada Duchess dan menanyakan kabarnya, seolah aku tidak terlihat.
'Tapi aku tidak akan membiarkannya begitu saja, terutama ketika dia mencoba merebut posisiku.'
Leila tampaknya bersedia menanggung penghinaan dengan menunduk pada Lize demi bisa berada di samping Killian.
"Lama tidak berjumpa, Lize." Dia menyapa Lize, yang berdiri tegang di sebelah Duchess.
"...Lama tidak berjumpa, kak Leila."
"Lize, aku tahu ini terlambat, tapi sekarang aku ingin meminta maaf padamu. Aku sadar aku sudah sangat jahat padamu."
Tentu saja kau sadar. Kau ditakdirkan berbuat jahat, dan kau melakukannya, bagaimana mungkin kau tidak menyadari hal itu?!
“Kakak...”
"Dulu aku masih kecil dan kekanak-kanakan, aku takut kau akan merebut kasih sayang ayahku."
Leila mengeluarkan saputangan dan menekankannya di sudut mata. Jika dia menekan seperti itu, air mata yang tadinya tidak ada pun akan keluar.
"Aku berharap kau bisa langsung memaafkanku. Pelan-pelan pun tak apa... toh pada akhirnya kita adalah saudara."
Lize melirik Duchess dengan ragu-ragu sebelum memberi anggukan kecil.
Tentu saja, sulit untuk menggeleng dalam situasi ini.
'Ternyata kau cerdik juga, Leila.'
Dia juga pandai memanipulasi Lize.
"Tapi aku penasaran..." Leila melirik ke arahku, lalu kembali pada Lize, terlihat cemas. "Apa kau baik-baik saja? Aku tahu aku terlambat menanyakan kabarmu, tapi aku mendengar rumor bahwa kau mendapat masalah karena seseorang."
"Ya? Siapa...?" Lize miringkan kepala, sepenuhnya tak paham.
Lalu Leila mendekati Lize dan mebisikkan sesuatu ke telinganya. Baru setelah itu pandangan Lize melesat ke arahku lalu ke arah lain.
'Kau memutuskan menggunakan Lize untuk menyingkirkanku? Bukankah ini terlalu menyimpang dari cerita aslinya?'
Aku sulit percaya, Leila Sinclair, yang tetap menjadi musuh Lize sampai akhir, mengubah sikapnya dengan begitu cepat.
Aku menggertakkan gigi dan sebelum aku sempat berkata sesuatu, Duchess kembali membelaku.
"Nona Leila. Dari mana kau mendengar rumor itu?"
"Maaf?"
"Kupikir kau mungkin salah paham."
"Nah, saya rasa tidak, karena sepertinya seseorang mengatakan kalau Nona Edith hampir membunuh Lize, namun saya lupa di mana saya mendengar hal tersebut."
"Meskipun itu benar, itu akan menjadi rahasia dalam keluarga kami, dan tidak mungkin bisa sampai ke telingamu, kecuali seseorang menanam mata-mata atau semacamnya."
Duchess berbicara seolah-olah dia mendengar lelucon lucu, dan membuat Leila tak bisa berkata-kata.
'Duchess terlihat sangat keren hari ini.'
Aku tersenyum pada Leila dengan tatapan yang mengatakan, "benar, dari mana kau mendengarnya? Kau lucu sekali."
Ekspresi angkuh dan menang Leila seketika berubah.
‘Dia perlu belajar mengendalikan ekspresi wajahnya.’
Namun, seolah mengetahui pikiranku, Leila mendengus dan menyerang lagi.
"Yah, sepertinya rumor itu muncul karena putri dari keluarga Riegelhoff berada di tempat yang tidak seharusnya."
Leila berkata dengan keras sehingga orang-orang di sekitar bisa mendengar.
Orang-orang yang masih menatapku dengan tatapan tidak suka mengangguk setuju.
‘Suasana ini, bukankah ini sesuatu yang tidak bisa diatasi dengan bersikap santai bahkan oleh Duchess sekalipun?'
Tidak hanya satu orang, tetapi banyak bangsawan dari faksi Kaisar yang menyaksikan.
Namun kemudian, seorang penyelamat muncul.
"Kau seharusnya meminta maaf pada Nona Edith karena mengatakan rumor yang tidak berdasar."
Itu adalah Putri Catherine.
"Y– Yang Mulia...!"
"Aku juga pernah mendengar rumor itu, tapi dari apa yang berhasil kupastikan, rumor itu dibuat oleh seseorang untuk mencoreng nama Nona Edith."
"Begitukah?"
"Selain itu, Nona Edith bukan Riegelhoff lagi. Dia sudah menjadi Edith Ludwig, ya kan?"
Leila tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya mengatupkan mulutnya dan menundukkan pandangannya.
Tetapi, kepribadian Putri Catherine tidak cukup lembut untuk memperhatikan perasaan orang lain.
"Nona Leila Sinclair, apa kau tidak mendengarku, atau aku perlu bertanya lagi padamu?"
"T– tidak, Anda benar, Yang Mulia." Suara Leila jelas terdengar tersinggung.
Putri Catherine mendengus pada sikap angkuh Leila dan menghampirinya. "Belakangan ini aku mendengar ada kekuatan yang mengganggu koherensi dalam faksi Kaisar... apakah itu Count Sinclair?"
"Maaf? B- bukan, tentu saja bukan, Yang Mulia!"
"Maka jangan serakah. Killian Ludwig bukan pria yang bisa kau sentuh dengan mudah."
Putri Catherine sudah tahu bahwa Leila sedang mengincar posisi di samping Killian.
Begitu Catherine hendak berbalik ke arahku dan Lize, tiba-tiba Leila bertanya, "kalau begitu, apakah Sir Killian Ludwig pria yang bisa Edith Riegelhoff sentuh dengan mudah?” Tampaknya ego dan harga diri mengalahkan ketakutannya.
Dan untuk menjawab pertanyaan itu, tidak, Killian bukan pria yang mudah bagiku, jadi dia tidak akan menjadi lebih mudah bagimu. Tetapi Putri Catherine memberikan jawaban yang sangat menarik, mungkin untuk membelaku.
"Apa kau tidak bisa melihatnya? Killian mencintai Edith. Aku sudah berteman dengan dia selama 18 tahun, dan aku masih terkejut setiap kali melihatnya."
Aku tahu dia mencoba membelaku, tapi ini sangat... sangat memalukan. Terutama di depan Lize yang disukai Killian sejak lama, dan juga di depan ibu Killian...!.
.Tl/N :
*Spoiler Warn*
.
Sudah mendekati episode penculikan Edith, dan aku ga tahan kalo Edith lama-lama menderita. Jadi maaf ya 🙏
Aku libur update ini story dulu... sampe aku menerjemahkan cukup banyak. Nanti janji aku double triple pokoknya update beberapa chapter sekaligus, biar gak terlalu nyesek hati ini 💔But Kaisar Gila (Mr. Villainous Husband) bakal tetep update seperti biasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/349069773-288-k878404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Yang Berbeda
Roman d'amourSeorang pekerja kantoran biasa meninggal dibunuh kakaknya yang gila judi. Setelah meninggal dia bangun di dunia novel yang dibacanya kemarin, yaitu novel "Menolak Obsesimu". Awalnya dia senang karena dia mengira itu kompensasi yang sepadan atas kema...