Permisi ... numpang promosi sebentar yak. Aku punya cerita baru. Judulnya KELIRU.
Temanya emang mainstreeaammm buuaanggeett. Tapi ... aku janji bakalan nyuguhin sesuatu yang beda.
Bedanya apa? Ya nantilah ada, baca aja.
Tayang di mana? Karyakarsa.
Males ah kalo kudu ke Karyakarsa. Kata Ci Mehong ... buat yang mau-mau aja.
Nanti tayang di wattpad juga nggak? Iya, cuman belum tau kapan. Itu Langgeng sama Runtuh aja belon tamat-tamat.
Yuk ah baca dulu prolog-nya. Siapa tau suka ye kan.
Prolog
"Pokoknya aku mau cerai ...!"
Suasana kamar sudah lebih buruk dari kapal pecah. Barang-barang berhamburan di lantai termasuk selimut dan bantal. Begitu pula yang terjadi pada pelaku yang menyebabkan kekacauan itu, kondisinya pun tak kalah berantakan, tengah menangis tersedu-sedu di samping meja rias. "Aku mau cerai ...," ulangnya di sela-sela tarikan napasnya yang tersengal. "Kamu jahat, Ken ... kamu lebih bela ibu kamu daripada istri kamu sendiri."
Kendra, yang sedari satu jam yang lalu cuma berdiri di ambang pintu sambil melipat tangan di dada dan menyaksikan pertunjukan banting-membanting yang dilakukan sang istri, kini memutuskan mendekat. Dia sempatkan mendesah sebelum menekuk lututnya. "Berhenti bicara sembarangan, Ruth ...," ucapnya datar. Diangkatnya kepala Ruth yang menunduk kemudian jemarinya menghapus basah di permukaan kulit wajah perempuan itu.
Melengos, Ruth tak mau menatap pria yang sangat dicintainya. "Aku mau cerai! Aku mau cerai! Aku mau cerai!" gertaknya lagi. Sejujurnya dia tak pernah bersungguh-sungguh ingin berpisah. Ini hanyalah salah satu upaya agar Kendra berada di pihaknya. Tak melulu membela ibu mertuanya.
Bukannya membujuk, Kendra justru berdiri. Lelah sekali ada di posisi ini. "Terserah kamu," pungkasnya, dia kemudian memutar tumit terus keluar dari kamar. Tak terhitung lagi berapa kali Ruth meminta cerai setiap kali bertengkar dengan Amy-ibu kandungnya. Kendra sudah tak tahan, mungkin benar ... perpisahan adalah solusi yang terbaik bagi mereka semua.
Satu detik setelah pintu tertutup dari luar, Ruth yang emosinya jadi naik berlipat-lipat akibat sikap suaminya yang tak acuh, lekas beranjak dari lantai terus memasukkan baju-bajunya ke dalam koper. Dia akan pulang ke rumah orang tuanya. Dia akan menunggu sampai Kendra menjemputnya sekaligus berjanji untuk berubah.
Ruth menyeret koper kecilnya. Di ruang tamu, dia berpapasan dengan ibu dan adik Kendra yang memasang ejekan di masing-masing bibir mereka.
Menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Dusta (Tamat)
RomanceKetika dia yang menikahimu, memilih rumah yang lain untuknya pulang ....