"Keturunane wong ngendi to? Ngguanteng tenan yo ...." Perempuan bertubuh gempal yang merupakan salah satu pegawai di perusahaan milik keluarga Rinjani, bertanya sembari mencuci tangannya.
(Keturunan orang mana sih? Ganteng banget ya ....)
"Kowe nembe weruh to, Yu?" tanya perempuan yang memakai jilbab. Tangannya dengan terampil, memoleskan bedak tipis ke wajah.
(Kamu baru lihat ya, Mba?)
Seusai mengeringkan tangan pakai tissue, si gempal lalu mengeluarkan peralatan makeup-nya dari dalam tas. "Iyo, kan aku nembe wae mangkat bar cuti lahiran."
(Iya, kan aku baru berangkat habis cuti lahiran.)
"Krungu-krungu sih ibue nde'e wong Londo." Rully yang baru keluar dari bilik toilet langsung menjawab pertanyaan temannya.
(Denger-denger sih ibunya bule.)
"Oalah pantes, gede dhuwur putih irunge bangir san." Ibu dua anak yang berbadan tambun itu menimpali perkataan Rully.
(Oalah pantes, badannya tinggi besar, putih, hidungnya juga mancung)
"Sugih mbarang, ndue perusahaan dewe neng Jakarta," tambah Rully sebelum memonyongkan bibir yang baru dioles lipstik berwarna pink di depan cermin.
(Kaya juga, punya perusahaan sendiri di Jakarta.)
"Beruntung tenan yo Bu bos. Seandainya bojoku koyo ngono tak kekepi saben ndino." Perempuan bernama Masni itu lantas terkikik geli.
(Beruntung sekali ya Bu bos. Seandainya suamiku yang kaya gitu, bakal tak peluk tiap hari.)
"Aku yo gelem." Rully terlihat sangat semangat saat mengatakannya.
(Aku juga mau.)
"Eh eh tapi mau isuk aku nembe krungu berita hot," ucap Masni dengan lirih setelah ia menongok ke kanan-kiri guna memastikan tidak ada orang lain yang mendengar pembicaraan mereka.
(Eh eh tapi tadi pagi aku baru denger berita hot.)
"Waduh, mulai maneh ki si ratu gossip." Perempuan berhijab menyahuti saat memasukkan lipstick ke dalam Pouch-nya.
(Waduh, mulai lagi nih si ratu gosip.)
"Gosip opo to, Yu?" tanya Rully antusias. Bergosip ria merupakan hiburan tersendiri baginya. Hal itu wajib dilakukan, di tengah-tengah rutinitas kerjanya yang membosankan.
(Gosip apa, Mba?)
Tiga karyawati itu masih berdiri di depan cermin besar yang ada di dalam toilet kantor. Masni berada di tengah antara Rully dan perempuan yang mengenakan jilbab biru muda.
Tangan kanan dan kiri Masni mengisyaratkan agar kedua temannya mendekat. "Bu bos karo bojoe meh pegatan," bisiknya.
(Bu bos sama suaminya mau cerai.)
"Moso to?" Saking menyangsikan berita tersebut, Rully bahkan sampai tak sadar kalau nada suaranya meninggi.
(Masa, sih?)
"Tenane, Yu? Ho-ak paling kui," komentar perempuan berkerudung tak percaya.
(Beneran mba? Hoaks palingan itu)
"Jenenge wae gosip, aku yo ora ngerti kui bener opo ora, jarene sih yo mau isuk bar sidang maneh." Masni menjelaskan dengan santainya.
(Namanya juga gosip, aku ya nggak tau itu bener apa enggak, katanya sih tadi pagi abis sidang lagi.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Dusta (Tamat)
RomanceKetika dia yang menikahimu, memilih rumah yang lain untuknya pulang ....