6

149 8 0
                                    

2 minggu berlalu, Raja kembali mencari keberadaan shanaya melalui mata-mata khususnya.

" Dimana shanaya? " Ucap Raja menanayakan keberadaan shanaya melalui panggilan telepon

" Dia sedang berada disekolah Pak " Ucap sang mata-mata

Raja menghela nafas pelan, dan berterima kasih lalu menutup panggilannya

" Gadis kecil, aku merindukanmu" Gumamnya lalu melanjutkan langkah ke arah sekolah shanaya.

sesampainya, ia memilih menunggu didepan gerbang sekolahnya

Setengah jam kemudian bel pulang berbunyi, berbondong-bondong siswa-siswi keluar sekolah, namun para siswi berteriak histeris saat melihatnya

Raja mengernyit heran melihat tingkah para siswi tersebut, apakah wajahnya ada yang aneh? Tapi ia tadi sudah bercemin kalau di wajahnya tidak ada apapun...lantas kenapa mereka berteriak histeris seperti itu?

Lalu pandangannya menemukan shanaya yang berusaha keluar dari kerumunan para siswi.

Shanaya melihat Raja dari kejauhan dan mengernyit heran, " kenapa bisa paman itu berada disini? " Ia membatin

" Apakah Ia sedang menjemput keponakannya? " Ia melanjutkan kebingunganya dengan membatin, lalu berusaha keluar dari kerumunan siswi entah apa yang sedang mereka lihat sampai-sampai menutupi gerbang sekolah

Akhirnya dengan susah payah Ia bisa keluar dari kerumunan tersebut dan menghela nafas untuk menormalkan nafasnya.

Ia berjalan melewati Raja dan meliriknya sebentar. Saat ia sudah mulai menjauh dari sekolah, ia merasakan seseorang berdiri tepat  dibelakangnya, ia dapat merasakan nafas seseorang menyentuh lehernya yang seketika membuatnya merinding, lalu ia berbalik untuk melihat siapa yang berada dibelakangnya...ketika ia melihat siapa orangnya dia hampir berteriak namun mulutnya sudah dibekap oleh Raja, dan di tarik ditempat sepi

Setelah tangannya terlepas dari mulutnya, ia berteriak kepada Raja " Paman apa yang kau lakukan!! Kau ingin menculiku ya?!! , akan kulaporkan kau pada ayahku....dasar cabul, berdebah, mesu- " Umpatannya berhenti saat ia dibungkam oleh bibir  seseorang tentu saja ia adalah Raja, Raja melumat bibirnya agar shanaya berhenti mengumpatinya.

Shanaya tetap terdiam tidak membalas lumatan dari Raja, Shanaya tidak mengerti apa yang dilakukan oleh Raja. Lalu selang beberapa menit Raja melepas ciuman mereka, lalu menatap shanaya intens.

" Berhenti mengumpatiku atau kau... " Ia memberhentikan ucapannya lalu membuat shanaya penasaran

" A-apa " Shanaya tergagap mendengar ucapan Raja

" Akan Kunikahi " Lanjutnya yang semakin membuat shanaya terdiam, namun shanaya tersadar dan menangis keras

" Huaaaa Ayaahhh, Paman Mesum ini Nakal " Shanaya menangis tersedu-sedu layaknya anak kecil

Raja panik melihat shanaya menangis, lalu ia memeluknya dengan erat dan meminta maaf

" Maaf, maafkan aku " Ucap Raja yang masih memeluk erat shanaya

" Hikss, paman lepaskan pelukannya...paman membuatku semakin takut, menjauh dariku! " Ucap shanaya yang memberontak dari pelukan Raja

Lalu Raja melepaskan pelukan dengan raut wajah bersalah. Sementara shanaya masih menangis sesegukan

" Oke-oke fine, jangan menangis lagi ya? Kau mau apa agar tidak menangis lagi? " Raja berusaha bernegosiasi dengan shanaya agar dirinya tenang

" Benarkah? Paman mau memberikan apapun " Secara tiba-tiba ia berhenti menangis dan tersenyum penuh harap

" Astaga, anak ini berhenti menangis ketika aku bilang seperti itu " Batinnya dalam hati sambil menggelengkan kepalanya

" Paman tidak mau? " Shanaya mulai menangis lagi namun segera dibantah oleh Raja dan akan menuruti kemauan shanaya

" Ayo paman ikut aku " Shanaya menggeret tangan Raja ke salah satu pedagang manisan

Raja mengerutkan kening saat shanaya memberhentikan langkah mereka ke salah satu pedagang.

" Paman, boleh ya aku beli manisan ini? " Tanya nya dengan penuh harap

" Oke, terserah padamu, makan sepuasmu " Ucap Raja tersenyum hangat

Raja melihat shanaya melahap manisan tersebut dengan senang, Ia kagum shanaya adalah putri dari seorang konglomerat tapi Ia tetap rendah hati, dan tidak mementingkan harta...tetapi keinginan hati, Ia tidak malu makan di pedagang kaki lima, padahal sejak kecil Ia hidup bergelimang harta.

Shanaya melirik Raja " Paman ingin ini? Ambilah paman " Shanaya menyodorkan manisannya kearah Raja

Raja menggeleng '' tidak, habiskan saja " Raja tersenyum hangat

Tapi shanaya tetep kekeh ingin memberikan manisannya untuk Raja, lantas ia menyuapi Raja dengan tangannya sendiri

" Aaa, buka mulutmu paman " Ucap shanaya, Raja terdiam dan tersenyum lalu memakan manisan yang shanaya berikan dengan tangannya sendiri

" Terimakasih " Ucap Raja, yang dibalas anggukan oleh shanaya

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang