18

107 4 0
                                    

Mereka ber 7 meninggalkan shanaya di ruangannya agar ia bisa beristirahat, sementara mereka terduduk didepan pintu ruangan shanaya.

" Bagaimana kau bisa melakukan itu Raja? " Tiba-tiba shakti berbicara yang membuyarkan kecanggungan

Raja menghela nafas berat dan mulai menceritakan bagaimana ia dan shanaya bisa berakhir seperti itu.

Para sahabatnya mengusap wajah mereka dengan gusar

" Kau benar-benar tidak waras, dia masih anak berusia 16 tahun...dia bahkan tidak tau cara merawat dirinya, bagaimana ia bisa merawat dirinya dan bayi yang sedang dikandungnya?!"  Shakti kesal dengan apa yang Raja lakukan dengan shanaya

" A-aku lepas kendali, aku tidak tau harus bagaimana...tapi, segera aku akan menikahinya " Raja memantapkan keputusannya

" APA!!? "  Keenam sahabatnya terkejut secara bersamaan

" Kau tambah tidak waras, usianya belum ilegal untuk menikah...bagaimana kau bisa berfikir untuk menikahi nya?!?! " Shakti semakin frustasi dibuatnya

" Lalu aku harus bagaimana?! Kau ingin shanaya di ejek karena hamil diluar nikah bahkan diusianya yang sedini ini?!! Aku tidak tau harus berbuat apalagi, ini terlalu mendadak bagiku " Raja memukul dinding dengan keras hingga membuat darahnya mengalir

" Oke tenang-tenang " Rohan berusaha menenangkan Shakti dan Raja yang berdebat

Mereka menghela nafas dengan gusar,  sementara Raja mondar-mandir dan meremat rambutnya dengan frustasi.

" Aku akan membawanya kerumahku, aku tidak bisa mempercayai siapapun lagi " Tiba-tiba Raja mengatakan hal itu secara mantap

Para sahabatnya hanya mengangguk pasrah karena tidak tau harus berbuat apa

_______________________________

Disisi lain, terlihat ruangan yang sangat berantakan

" BAGAIMANA DIA BISA KABUR?! " Ucap Rajesh membentak bodyguard

" Nona shanaya dibawa oleh seorang lelaki Tuan, Usianya tidak terpaut jauh dengan anda " Ucap sang bodyguard menunduk

Lalu Rajesh menajamkan matanya, ia tahu siapa yang membawa shanaya pergi.

Lalu ia tersenyum miring
" Kau menantangku? Baiklah, permainan yang sebenarnya akan dimulai " Dengan nada berat Rajesh bergumam dan tertawa kencang

Para bodyguard nya hanya bisa terdiam.

________________________________

Beberapa hari kemudian, shanaya diperbolehkan pulang, ia dibawa oleh Raja kerumahnya.

Sesampainya dirumah Raja ia dibawa masuk, shanaya melihat interior rumah Raja yang minimalis dan nyaman, ia suka suasana rumah Raja.

" Maaf, mungkin rumahku tidak sebagus rumah mu " Ucap Raja yang melihat shanaya mengamati rumahnya

Shanaya menggeleng dan berkata " Tidak, aku sangat suka....justru aku lebih menyukai rumahmu, ini sangat nyaman..daripada rumahku yang seperti sarang hantu karena terlalu besar " Dia menatap Raja dengan tersenyum

Raja tersenyum mendengar  kesederhanaan shanaya,

Lalu shanaya diperlihatkan kamarnya yang tidak sebesar kamar nya dulu, namun ini benar-benar terlihat nyaman.

" Paman apa aku tidak menyusahkanmu? " Ucapnya karena tidak enak hati dengan kebaikan Raja

Dengan cepat Raja menggeleng " Tidak sama sekali, justru aku senang kau bisa tinggal disini " Lantas dibalas senyuman hangat dari shanaya

Shanaya mendekati Raja, dan dengan cepat shanaya mengecup pipi Raja.

" Terimakasih paman " Ucap shanaya tersenyum kearah Raja

Sementara Raja terdiam dengan pipinya terasa panas karena salah tingkah.

" Paman, Apa kau tidak bekerja? " Ucap shanaya memecahkan keheningan mereka

" Hari ini aku ijin cuti kerja " Raja membalasnya

" Jangan keseringan mengambil cuti karena ku ya, aku tidak mau paman dimarahi atasan " Ucapnya dengan penuh perhatian, disisi lain Raja menghangat mendengar ucapan gadis  kecil ini bagaimana ia bisa begitu sangat dewasa dalam sekejap.

" Aku tidak akan " Ucapnya meyakinkan shanaya

Lalu shanaya menghabiskan waktu dengan Raja, ia bercerita tentang teman sekolahnya, gurunya, tanpa berhenti. Sementara Raja hanya mendengarkan dan sesekali tertawa mendengar lelucon yang dilontarkan shanaya.

Gadis yang menggemaskan, pikirnya.

Tanpa terasa waktu menunjukkan jam 10 malam, Raja menyuruh shanaya untuk segera tidur, shanaya cemberut mendengarnya

" Paman, bisa tidak aku tidur dikamar paman? " Ia menunduk takut Raja tidak mau memenuhi permintaan nya

" Kenapa kau tidak ingin tidur sendiri? " Raja bingung dengan permintaan shanaya

Shanaya menggeleng " Aku tidak tau, Tiba-tiba saja aku ingin tidur bersama paman "

Raja menghela nafas dan mengangguk, lalu shanaya mendongak dan tersenyum senang, ia berlari kecil kearah kamar Raja mendauhului sang pemilik kamar tersebut.

Raja tersenyum gemas melihat tingkah shanaya.

Sesampainya dikamar, Raja menutup pintu kamarnya, dan segera melepas bajunya, karena ia tidak terbiasa tertidur dengan memakai baju.

" Paman kenapa melepas baju? " Shanaya menatap Raja dengan bingung

" Aku tidak terbiasa tertidur memakai baju, jadi aku hanya telanjang dada kalau tidur " Jelasnya, lalu shanaya mengangguk

Lalu shanaya berbaring di sebelah kanan, dan Raja berbaring disebelah kiri...namun shanaya tidak bisa tertidur, ia selalu mengubah arah tidurnya, Raja lantas bertanya

" Ada apa? "

" Aku tidak bisa tidur, aku biasanya memeluk boneka beruangku " Ia mendengus sebal

Raja bingung harus melakukan apa, lalu secara tiba-tiba shanaya memeluknya dengan erat, dan membuatnya layaknya sebuah guling

" Paman aku memelukmu saja ya malam ini? Pleasee " Ia menatap Raja dengan tatapan berbinar

Raja tersenyum tipis dan mengangguk, ia membalas pelukan shanaya

Tidak berlangsung lama mereka berdua tertidur pulas sambil berpelukan.

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang