30

79 4 0
                                    

" Sekarang bagaimana? Sudah puas menghinaku? " Shanaya tersenyum miring dan bersedekap

" Lupakan, sekarang aku bertanya...dimana hasil rekapan keuangan perusahaan? " Shanaya memandang datar kearah kartika

Dengan keringat dingin ia menggeleng tidak tau

Shanaya mendekati kartika, ia menepuk tangannya sekali untuk memanggil seseorang

Lalu datanglah pengacara nya " Permisi nona "

Shanaya mengangguk, dan menyuruh ia masuk

" Jelaskan kepada dia " Ucap shanaya kearah pengacara, lalu pengacara itu membacakan sebuah dokumen

" Sesuai kesepakatan perusahaan, bahwa jika ada yang korupsi...maka ia akan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya dan diasingkan " Lalu ia menutup dokumen itu

Kartika semakin menggeleng tidak Terima " TIDAK AKU TIDAK BERSALAH, AKU TIDAK MELAKUKAN ITU! " teriaknya memprotes

" Kau masih mengelak? " Dengan tiba-tiba shanaya menarik belakang rambut kartika dengan kencang

" AGGHHHH LEPASKAN AKU GADIS GILA! SAKIT B*STARD! " kartika berteriak dan mengumpati shanaya

Namun shanaya tidak memperdulikannya dan semakin mengencangkan tarikannya, sehingga datanglah seorang polisi menghampiri ruangan itu

Tunggu? Polisi? Bagaimana bisa ada polisi? Mereka semua terkejut melihat kedatangan seorang polisi, namun tidak dengan shanaya. Ia tetap tenang dan dengan posisi masih menarik belakang rambut kartika

" Tangkap dia, dan jatuhi hukuman seberat-beratnya aku tidak ingin  melihat wajahnya dimanapun juga " Ucap shanaya dengan tegas dan melepaskan tarikannya dengan kasar

Sang polisi mengangguk patuh, mereka memborgol kartika, namun sang empu memberontak

" LEPASKAN AKU, AKU TIDAK BERSALAH!! PAK TOLONG AKU " teriaknya sekali lagi lalu ia dibawa keluar yang membuat seluruh karyawan menonton keributan yang terjadi

Shanaya yang melihat kondisi semakin tidak kondusif ia segera membubarkan segerombolan karyawan itu untuk kembali bekerja.

Selang beberapa menit akhirnya ia menghela nafas lega, kepalanya berdenyut pusing, ia hampir terjatuh pingsan namun segera raja menopang tubuhnya. Dan mendudukkan shanaya disofa

Raja menyenderkan shanaya didada nya yang bidang. Shanaya hanya terdiam lemas. Ia tidak memiliki tenaga lagi untuk sekedar berbicara

" Ada apa dengan nona shanaya? " Ucap surinder dengan khawatir

" Dia kelelahan karena efek kehamilannya, tubuhnya lemah jika melakukan sesuatu yang berat " Ucap Raja menjelaskan

" Sebaiknya kau membawanya pulang agar Ia bisa beristirahat, kurasa akhir-akhir ini dia terlalu banyak pikiran " Ucap surinder

Raja mengangguk, dengan perlahan Ia menggendong shanaya ala bridal style

" Aku pergi dulu pak, terimakasih " Ucap Raja yang dibalas anggukan oleh surinder

Raja keluar dari ruangan, Ia membuat seluruh karyawan menyoroti dirinya yang menggendong shanaya.

Ada yang berbisik senang, ada yang cemburu, dan ada juga yang memandang mereka tidak suka.

Namun Ia tidak memperdulikan hal itu, sekarang kesehatan shanaya lebih penting baginya, setelah sampai diparkiran, Ia memasukkan shanaya kedalam mobil dengan hati-hati.

Dan bergegas menjalankan mobilnya.

__________________________________

Sesampainya dirumah, Raja segera membopongnya dan sudah terdapat teman-teman shanaya yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, mereka langsung memusatkan pandangan kearah Raja yang menggendong shanaya , mereka melihat shanaya begitu pucat.

" Ada apa dengan shanaya? " Ucap Lolita dengan khawatir

" Ia hanya kelelahan dan membutuhkan istirahat " Ucap Raja lalu Ia segera memasuki kamar, lalu menidurkan shanaya di kasur dengah perlahan

Setelah itu Raja menutup pintu kamarnya, Ia menghampiri kasur
Lalu merebahkan dirinya disamping shanaya yang tertidur sedari tadi.

Raja memandangi shanaya, Ia sungguh kagum dengan ibu dari anaknya tersebut. Bagaimana gadis kecil ini sangat dewasa dan dapat mengandle semua masalah dengan baik?

Ia mengelus surai shanaya dengan lembut, dan mencium keningnya.

" Aku sangat mencintaimu baby girl " Gumamnya lalu ia tersenyum hangat, Raja mengelus perut shanaya yang buncit itu dengan lembut

" Kami menunggumu sayang " Ucap Raja yang pandangannya tertuju pada perut shanaya

Lalu dengan segera Raja tertidur menyusul shanaya ke alam mimpi.

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang