Shanaya menangis, Ia menumpahkan bebannya didepan bingkai foto sang ibu dan ayahnya. Ia juga terharu dapat memenuhi keinginan terakhir dari sang ibu.
" Ibu , ayah aku merindukan kalian " Dia menangis terduduk
Lalu shanaya bangkit dari duduknya dan mengusap air matanya dengan kasar, lalu Ia memegangi perutnya dan mengelusnya, lalu berbicara " Ibu, lihatlah anakmu ini, Ia sekarang juga akan menjadi seorang ibu sepertimu. Ayah dan ibu akan segera menjadi seorang kakek dan nenek, apakah kalian bahagia disana? " Ia memandangi foto ayah dan ibunya sambil menangis
" Aku sudah membalaskan dendam kalian, sekarang aku berharap kalian bahagia disana....Aku sangat menyayangi kalian, Aku berjanji akan menemui makam kalian " Dia
berucap dan menutup pintu ruangan itu dengan rapat, Ia mengusap air matanya dan menghembuskan nafas berat lalu meninggalkan markas nya___________________________________
Dimalam hari, Mereka semua berkumpul dirumah pribadi shanaya yang terlihat seperti istana! Karena shanaya yang menyuruh rekan-rekannya untuk membawa Meera dan 7 perwira itu kerumah pribadinya, yang bahkan Raja sendiri tidak tau bahwa shanaya memiliki rumah pribadi yang mengalahkan rumah milik Rajesh.
Mereka semua berkumpul diruang tamu yang megah, Shanaya sudah mengganti pakaiannya menjadi casual biasa dan terlihat perutnya yang membuncit.
Shanaya mulai menjelaskan asal usulnya, dan kenapa Ia bisa memiliki kemampuan bela diri seperti itu. Mereka semua terperanjat syok mendengarnya kecuali rekan-rekan shanaya.
" Aku bukanlah putri Rajesh, melainkan Ashad Kapoor dan Mahima Kapoor yang bertahun-tahun lalu meninggal karena terbunuh, dan yang membunuhnya adalah Rajesh, aku hanyalah anak adopsi " Shanaya memandang mereka dengan tatapan serius
Mereka terdiam, Ashad adalah pengusaha ternama yang bahkan kesuksesannya mengalahkan perusahaan milik Rajesh, mereka tau Ashad adalah pengusaha kaya raya yang memiliki kekayaan lebih dari 8095 crore!
" Dan ini adalah rumah peninggalan ayah ibuku, mereka memberikanku semua kekayaannya 100℅ tanpa terkecuali " Shanaya menatap mereka yang semakin terkejut, shanaya tau fakta yang Ia simpan selama ini terlalu besar
" J-jadi kau anak dari Ashad Kapoor dan Mahima? " Meera tergagap mendengar fakta yang diungkapkan shanaya, Ia fikir shanaya adalah anak kandung dari Rajesh, namun Ia salah.
Shanaya mengangguk, dan berkata " Aku adalah anak tunggal, ayahku dibunuh saat usiaku masih 10 tahun, dan ibuku dibunuh saat aku berusia 12 tahun " Shanaya menunduk, sungguh itu adalah kenangan sangat pahit bagi dirinya yang masih berusia 16 tahun!
Raja menatap nanar kearah gadisnya, begitu banyak kesedihan dan sakit yang telah gadis itu rasakan, bahkan di usia sedini ini. Pantas saja ketika Ia pulang bekerja, Ia selalu mendapati shanaya yang tertidur dengan mata sembab seperti habis menangis.
" Maafkan aku, aku tidak bermaksud membohongi kalian...tapi aku memang ingin menjaga privasi masa lalu ku dari siapapun, karena aku tau jika ada yang tau mengenai ku...mungkin musuh" Ayahku akan berdatangan untuk mengambil alih perusahaannya " Sekali lagi shanaya menghela nafas dengan berat, itu adalah tanggung jawab yang berat bagi anak usia 16 tahun, bagaimana Ia bisa menangani perusahaan sang ayah sendirian? Oh tidak, sebenarnya Ia dibantu dengan rekan-rekannya
" Oh iya, kalian belum berkenalan pada kami " Ucap shakti menatap rekan-rekan shanaya
" Halo paman, perkenalkan namaku Rocky, dan disebelah ku ini bernama Deon, sementara disebelah shanaya itu bernama Lolita, dan disebelah nya Lolita bernama jessi, dan kalau yang menyendiri di dekat vas itu bernama excel, lalu disebelah Deon itu bernama Anand, disebelah Anand bernama Zefran, disebelah nya lagi bernama jeo, dan yang terakhir bernama akbar " Rocky menjelaskan nama mereka
" Salam kenal paman dan Bibi! " Ucap mereka secara bersamaan
Lalu chintu berbisik ke Rohan " Apakah kita setua itu hingga mereka memanggil kita paman "
" Kau lupa usia kita sudah 31 tahun, mereka masih dibawah 20 tahun, jelas saja mereka memanggil kita paman! " Rohan berbisik kearah chintu dengan geram karena melihat kebodohannya
Para sahabat raja mendengar bisikan mereka, lantas mereka berdehem untuk menyadarkan tinggal absurd sahabatnya.
" Untuk sementara kalian bisa tinggal dirumahku, terdapat 80 kamar disini, kalian bisa memilih dimana pun kalian mau. " Ucap shanaya
" Apakah tidak merepotkan " Ucap Rao yang merasa tidak enak
Shanaya menggeleng " Kalian ini seperti sedang berbicara dengan orang asing saja " Ucapnya
Lalu mereka mengangguk, Meera dan para sahabat raja diantar oleh rekan-rekan shanaya menuju kamar mereka masing-masing
Sementara diruang tamu itu tinggal menyisakan raja dan shanaya seorang diri.
Suasana menjadi canggung, mereka tidak tau harus memulai pembicaraan darimana.
" Eum apakah paman merasa lebih baik? " Ucapnya dengan sedikit gugup
Raja mengangguk, dia mendekati shanaya dan berkata " Kenapa sebelumnya kau tidak memberitahuku? " Ia menatap manik matanya dengan serius
" Aku ingin memberitahu paman, namun aku ingin memberitahumu disaat yang tepat ketika aku menemukan pembunuh ayah dan ibuku. Namun takdir berkata lain " Dia menjelaskannya dengan nada lirih, shanaya merasa bersalah
Raja mengerti apa yang dirasakan shanaya, lantas Raja memeluk shanaya lalu dibalas olehnya, Ia membiarkan shanaya menangis didada bidangnya.
Shanaya terlalu rapuh untuk menerima semua rasa sakit itu. Dia mendapatkan kenyamanan yang tidak pernah Ia rasakan pada siapapun selain Raja.
" Maafkan aku " Ucap shanaya yang menangis sesegukan
Raja menenangkannya dan mengelus surai rambutnya dengan lembut, sesekali Ia mencium pucuk rambutnya.
" Tidak apa-apa, sekarang ayo kita beristirahat " Raja melepaskan pelukan mereka, dan menghapus air mata shanaya, lalu shanaya memgangguk, dan pergi kekamar nya bersama raja
KAMU SEDANG MEMBACA
A FIGHTER [ HIATUS }
Randompria bernama Raja Vernandhra adalah seorang tentara rahasia yang berasal dari India, Ia mendapatkan pangkat sebagai Major di bagian angkatan darat...banyak penghargaan yang telah ia dapatkan, lalu suatu hari ia diperintahkan untuk melakukan misi rah...